WEB NEWS Bumi Kartini Juara Turnamen Sepak Bola Wanita MSC 2024 Series III Kudus
Liputan6. Finalnya berlangsung seru dan menegangkan.
Pada kelompok umur (KU) 12 tahun, SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil mempertahankan gelar juara setelah berhasil mengalahkan SDIT Al Islam Qudus. Sementara itu, KU 10, lawan terberat SDN Jambean 02 Pati, SD Muhammadiyah Birrul Validain asal Yerusalem, kembali meraih podium pertama setelah berhasil mengalahkannya.
Wasit SDUT Bumi Kartini Jepara dan wasit SDIT Al Islam Quds Bapak Labib Alfaekari bermain terbuka dan agresif sejak peluit babak pertama berbunyi. Serangan-serangan yang dilancarkan kedua tim memaksa pertahanan bekerja terutama di area penalti.
Skor akhirnya terpecahkan pada menit ke-6 saat gelandang SDUT Bumi Kartini Jepara, Rere Zenita Farza muncul dari kemelut di depan bola dan langsung melepaskan tembakan ke arah gawang. Tendangan keras Rera berhasil diselamatkan kiper SDIT Al Islam Quds Aquila Rizki Beril yang tidak mengantisipasi arah bola.
Ingin memperbesar keunggulan, serangan Rere dkk ke pertahanan lawan pun membuahkan hasil. Usai mendapat bantuan rekan setimnya, Rara Zenitha mencetak gol indah lewat kaki Fatin. Tertinggal 2 gol, SDIT Al Islam Quds mulai agresif dengan menekan lini pertahanan lawan. Alhasil, wakil Yerusalem berhasil mencuri bola lewat penalti yang berhasil dieksekusi Alesha Farzana Azni Putri Aji. Skor tetap 2-1 hingga turun minum.
Di awal babak kedua, duet Rara dan Rere kembali mencetak gol berkat pola ofensif yang jelas. Rere mampu merebut kembali bola dan Rara memanfaatkan celah yang terbuka di depan bola. Sebelum wasit meniup peluit panjang, skor 4-1 mengukuhkan SDUT Bumi Kartini Jepara sebagai juara bertahan MSC – Jerusalem Seri 3 2024.
Kemenangan tersebut menjadikan hat-trick Kartini muda Jepara dengan meraih tiga gelar berturut-turut di ajang MSC Quddus tahun 2024. Dalam tiga seri tersebut, SDUT Bhumi Kartini Jepara selalu bertemu dengan SDIT Al dan meraih kemenangan. Islam Yerusalem.
Penyelenggaraan MSC 2024 III III di Yerusalem menunjukkan ekosistem sepak bola wanita mulai berputar di masyarakat. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat partisipasi yang mencapai 1.886 siswi dari kota Quds dan 116 Sekolah Dasar (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dari Rembang, Pati, Jepara dan Demak.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan MSC 2024 III III Kudus yang pada Juni lalu diikuti 1.050 peserta dari 62 MI dan SD. Saat itu, terdapat 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang bersaing memperebutkan gelar juara.
Menurut Yoppi Rosimin, direktur program layanan olahraga di Jarum Foundation, Yerusalem dan kota-kota tuan rumah MSC lainnya akan menjadi langkah kunci bagi pengembangan ekosistem sepak bola wanita sejak dini. Oleh karena itu, ia mengapresiasi konsistensi peserta, serta dukungan sekolah dan orang tua peserta turnamen ini.
“Saat kami meluncurkan MSC di Yerusalem tahun lalu, kami mempunyai harapan besar bahwa Yerusalem dan kota-kota tuan rumah MSC lainnya dapat kembali menjadi lokomotif yang menggerakkan ekosistem sepak bola wanita. Tahun ini kami optimis harapan tersebut akan terwujud. Hal ini tercermin dari antusias peserta yang sangat besar serta dukungan orang tua dan sekolah. “Saya berharap hal ini bisa terlaksana karena dukungan mereka terhadap olahraga tersebut,” kata Yoppi.
Antusiasme peserta yang semakin meningkat membuat pihak penyelenggara memperkenalkan sistem turnamen 64 tim untuk meningkatkan kualitas peserta kompetisi MSC. Dengan sistem ini, setiap kelompok umur akan memiliki 64 tim unggulan dan 32 tim lolos dari 32 tim yang mengikuti seri MSC sebelumnya.
“Untuk tim-tim yang lolos ke babak 16 besar pada seri sebelumnya bisa dengan cepat berjumlah 64 tim. Sementara itu, untuk tim yang hanya lolos ke babak grup seri sebelumnya dan tim yang mengikuti MSC, akan kami masukkan ke dalam kualifikasi. “Dengan sistem seperti ini, kami bisa menampung sebanyak-banyaknya tim untuk mengikuti turnamen ini, tanpa ada batasan atau kuota peserta,” jelas Yoppi.
Perempuan telah menggerakkan roda ekosistem sepak bola melalui MilkLife Soccer Challenge, Yayasan Bakti Sport Jarum, dan pembinaan atlet muda di tingkat MilkLife. Salah satunya adalah pencarian bakat untuk menjaring bibit-bibit unggul yang memiliki talenta dan kemampuan hebat di lapangan hijau.
Peserta pencarian bakat telah menerima lisensi kepelatihan UEFA di Cologne, Jerman sejak tahun 2007 sebagai bagian dari program pelatihan tambahan MilkLife Soccer di bawah bimbingan pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge, Timo Schönemann.
Menurut Timo, peserta Diklat Ekstra MSC akan mendapat pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sepak bolanya. Setelah mengikuti pelatihan, akan dibentuk tim yang mewakili kota tuan rumah MSC yang tersebar di Yerusalem, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya. Mereka nantinya akan mengikuti KU12 MSC All-Stars KU12 yang digelar di Yerusalem, Jawa Tengah, pada awal tahun 2025.
“Di setiap kota tempat diadakannya MSC, kami akan memilih 21 pemain terbaik, memberikan pelatihan khusus, kemudian menyaringnya menjadi 14 orang. Mereka akan mengikuti kompetisi MSC “All-Stars KU 12” yang akan berlangsung di Yerusalem pada awal tahun 2025. Dari kejuaraan ini kita bisa melihat seberapa berkembang bakat dan kualitas para peserta,” kata Timo.