Kesehatan

Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun, Pakar: Langkah Awal yang Baik

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pemeriksaan kesehatan gratis di hari ulang tahun merupakan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang akan dimulai pada Februari 2025.

Bagi masyarakat yang berulang tahun dapat mendatangi Puskesmas terdekat dengan menunjukkan dokumen identitas diri (KTP).

“Program ini mencakup 14 penyakit dan dibagi dalam beberapa kelompok: dari bayi hingga lansia,” mengutip unggahan Instagram @gerindra, Senin (1/6/2025).

Pakar kesehatan dunia Dickie Budiman memberikan jawabannya terhadap program ini. Menurutnya, pemeriksaan kesehatan gratis merupakan langkah yang baik untuk mendeteksi dini penyakit di masyarakat.

“Tetapi tentunya 14 penyakit tersebut perlu dikaji apakah termasuk penyakit dengan prevalensi tinggi dan apakah berdampak besar terhadap beban kesehatan masyarakat, itu yang perlu kita cermati. “Karena skrining setahun sekali mungkin cukup atau tidak untuk setiap individu, tergantung individunya,” kata Dickey melalui pesan suara yang dikutip Senin (6/1/2025).

Agar lebih efektif, lanjut Dickey, pemerintah harus mempertimbangkan fleksibilitas frekuensi pengujian berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat.

“Tapi sekali lagi, sebagai langkah awal, tentu kami apresiasi,” kata Dickey.

Akankah program ini efektif menurunkan prevalensi tuberkulosis (TB)?

“Ya, sekali lagi, ini bisa menjadi langkah awal dalam mengidentifikasi kasus tuberkulosis. “Namun, jika menyangkut penyakit menular seperti tuberkulosis, deteksi dini saja tidak cukup untuk mengurangi prevalensi tuberkulosis; tindak lanjut berupa pengobatan yang efektif, pemantauan pasien dan edukasi diperlukan untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelas Dickey. .

Ahli epidemiologi dari Griffith University di Australia menambahkan, untuk penyakit seperti TBC, pemeriksaan kesehatan tahunan saja tidak cukup.

“Pengujian yang hanya dilakukan setahun sekali mungkin tidak optimal untuk mendeteksi tuberkulosis karena banyak kasus baru dapat muncul sepanjang tahun. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan program ini terintegrasi dengan layanan TBC yang berkelanjutan.”

Sedangkan Puskesmas, Dickey yakin akan menjadi garda terdepan dalam kesehatan masyarakat. Di sisi lain, kemauan petugas Puskesmas dalam melaksanakan program ini akan bergantung pada potensi sumber daya manusia (SDM).

“SDM di Puskesmas ini tidak mengalami perubahan signifikan sejak pandemi, tidak hanya kuantitasnya tetapi juga kualitas atau kapasitas tenaga kesehatannya.”  

Selain sumber daya manusia, alat diagnostik dan kapasitas logistik, termasuk ketersediaan obat tindak lanjut, juga harus dipertimbangkan.

“Puskesmas ini juga perlu mendapat arahan mengenai persiapan teknis pelaksanaan program ini. Hal ini penting untuk koordinasi dan perencanaan pada tingkat implementasi.”

Dickey juga mencatat beberapa kendala dan tantangan yang mungkin dihadapi ketika melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis.

“Jika sosialisasi kurang, maka program tidak akan berjalan maksimal. “Pertimbangkan juga bahwa Indonesia sangat luas sehingga dapat terjadi disparitas sumber daya manusia dan infrastruktur, yang pada akhirnya berujung pada kesenjangan,” jelas Dickey.

Puskesmas merupakan rumah bagi program pemeriksaan kesehatan gratis, sehingga perlu diingat bahwa Puskesmas akan mempunyai beban kerja baru.

“Menambahkan beban kerja baru tanpa meningkatkan kapasitas sumber daya Puskesmas yang ada akan memberikan beban bagi petugas kesehatan. Termasuk insentif, sumber daya manusia dan infrastruktur tidak akan diperluas. Pada akhirnya hal itu akan dilaksanakan, tetapi apa adanya. “Hal itu tentu tidak diharapkan,” jelas Dickey.

Hambatan terakhir yang mungkin muncul adalah terkait akses masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil dengan keterbatasan infrastruktur.

“Masyarakat ini akan sulit mengakses layanan ini dan itu juga harus diperhitungkan. “Selama hampir 30 tahun saya bekerja di bidang kesehatan, hal klasik seperti akses ini masih terjadi di pulau-pulau terluar dan terpencil,” tutupnya.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *