Pusat Wisata Marina di Pelabuhan Benoa Bali Target Rampung Semester II 2025
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mengumumkan pembangunan pusat pariwisata di marina Indonesia di Pelabuhan Benoa, Bali, dekat dengan Pusat Wisata Bahari Bali (BMTH). Marina ini dirancang dengan kapasitas 180 tempat berlabuh dan mampu menampung lebih dari 50 superyacht dengan panjang hingga 90 meter.
Marina yang dijadwalkan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun 2025 ini diharapkan dapat menjadi pusat wisata bahari Indonesia yang berdampak signifikan terhadap pengembangan jalur kupu-kupu. Ini mencakup pelabuhan-pelabuhan penting seperti Tanjung Emas, Tanjung Perak, Gilimas, Labuan Bajo dan Raja Ampat.
Pelindo melalui anak usahanya, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sedang mengembangkan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dalam beberapa tahap. SPSL bekerja sama dengan PT Kharisma Anugrah Javara Abadi (KAJA) dan PT Marina Development Indonesia (MDI) untuk mengembangkan lokasi pengembangan 1 BMTH.
KAJA akan mengembangkan dan mengelola kompleks hiburan. Sementara itu, MDI akan mengembangkan dan mengelola marina yang menyediakan layanan air dan fasilitas hiburan kelas dunia, seperti klub kapal pesiar, restoran, dan dermaga kapal pesiar internasional.
CEO Pelinda, Arif Suhartono, menekankan pentingnya proyek ini untuk mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama industri maritim global.
“Bali Marina baru merupakan perwujudan visi kami untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri maritim global, memadukan pengalaman hebat dengan layanan berkualitas serta fasilitas keamanan kelas dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/10). / 2024).
Dalam upaya mempromosikan kehadiran BMTH di dunia internasional, Pelindo menjalankan pelayaran ke Indonesia dari E hingga BMTH 2-4. Oktober 2024 Lebih dari 50 yacht dari berbagai negara menghadiri BMTH di sela-sela kunjungan mereka ke Sail to Indonesia Rally.
Direktur Eksekutif SPSL Joko Noerhudha berharap upaya pengenalan BMTH kepada dunia internasional pada acara Sail to Indonesia Goes to BMTH dapat membawa kemajuan dan menjadikan BMTH sebagai pusat wisata bahari Indonesia.
“Pengembangan BMTH diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata bahari utama, seiring dengan suksesnya acara Sail in Indonesia Go to BMTH yang berhasil menarik perhatian para boater dan masyarakat.” Acara ini juga menjadi kesempatan kita untuk menunjukkan kekayaan budaya dan potensi wisata bahari tanah air,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan keseluruhan proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Bali akan berlangsung hingga tahun 2027. Namun, Erick Thohir mengatakan saat ini kita perlu fokus meningkatkan pariwisata Tanah Air. Bali yang selama ini kesulitan terbang.
Proyek Bali Marine Tourism Hub mampu menampung hingga 400 perahu atau perahu wisata dan empat hingga lima perahu.
“Kita perlu meningkatkan pariwisata di Bali yang sudah sangat fokus pada penerbangan,” kata Eric Tohir saat meninjau proyek BMTH di Denpasar, Bali, Minggu (12/05/2024), seperti dikutip Antara.
Erick Thohir mengatakan, saat ini Pelabuhan Pesiar Pelabuhan Benoa Denpasar mampu menampung sekitar 30 kapal pesiar dan dua kapal pesiar sekaligus.
Eric Tohir mengatakan, kapal pesiar tersebut berasal dari beberapa negara, termasuk yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Pasca penambahan kapasitas tersebut, akan menghentikan banyak kapal wisata, termasuk dari Australia dan Eropa, yang juga dapat melakukan perjalanan keliling Indonesia bagian timur melalui pelabuhan Benoa, Denpasar, termasuk Labuan Bajo dan Raja Ampat.
Jadi akan ada ruang untuk kapal pesiar. Sayang sekali kalau Indonesia pindah begitu saja dari Australia lewat Singapura, ujarnya.
Ia mengatakan saat ini banyak pembangunan yang sedang dipercepat, seperti salah satu akses jalan yang harusnya selesai pada September 2024.
“Saya cari akselerasi saja. Jalan, pendekatan. Insya Allah September ini, jadi balapan,” ujarnya.
Erick menargetkan pembukaan resmi situs tersebut pada Oktober 2024 untuk lingkungan BMTH. Namun, kata dia, keseluruhan operasional BMTH, maupun sejenisnya di New York, Sydney, atau London, diperkirakan akan berlangsung hingga 2027. Proyek tersebut menggunakan anggaran bersama BMTH dan pemerintah pusat melalui ibu kota negara. Sumbangan (PMN) total Rp 3 triliun.
“Investasinya lebih dari Rp 3 triliun, artinya kita harapkan lima sampai 10 kali lipat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelinda Arif Suhartono menambahkan, untuk infrastruktur kelautan, pihaknya saat ini tengah melakukan percepatan penembakan stasiun dan kolam Paket B serta Paket A yang sedang dalam proses pengerjaan.
“Mungkin September pengeboran paket B selesai, tapi faktanya kedua pekerjaan itu diharapkan selesai,” ujarnya.
Selain itu, rencananya akan dibangun pusat hiburan di kawasan tersebut yang rencananya akan dibangun dalam satu atau dua bulan ke depan.