Poltekkes Medan dan Bandung Buka Kelas Internasional Jerman, Usai Lulus Perawat Bisa Langsung Dikirim
thedesignweb.co.id, Jakarta Setelah Politeknik Kedokteran III Jakarta dan Politeknik Kedokteran Bandung, kini giliran Medan dan Maluku yang memiliki Kelas Internasional Bahasa Jerman.
Adanya kelas internasional ini bertujuan untuk mendidik mahasiswa Politeknik Kesehatan dengan kurikulum yang telah dianalisis dan distandarisasi oleh Jerman. Siswa di kelas internasional juga belajar berbicara bahasa Jerman. Semoga setelah lulus bisa dikirim bekerja di Jerman.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, keberadaan kelas internasional Jerman ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kerja dan memberikan pendidikan yang lebih terspesialisasi dan berkualitas bagi perawat lulusan Politeknik Kedokteran di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi di Politeknik Kesehatan Jakarta III mengatakan: “Jadi apa yang kita lakukan ini tidak hanya baik untuk organisasi dan individu tetapi juga baik untuk 8 miliar orang yang hidup di dunia. Semoga proses ini dapat terus berlanjut dan berkontribusi pada kemanusiaan. ” Selasa 17 September 2024 mengutip keterangan resmi.
Kerjasama dengan Goethe Institute
Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Goethe Institute untuk melaksanakan proyek percontohan kelas bahasa Jerman. Dimana mata pelajaran Bahasa dan Budaya Jerman pada kurikulum keperawatan semester 8 di Politeknik Kedokteran III Jakarta terdapat 19 SKS.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel menegaskan kerja sama ini tidak hanya berkontribusi pada pertukaran tenaga kerja terampil tetapi juga mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Jerman.
Ina mengatakan: “Siswa di kelas bahasa Jerman adalah contohnya. Mereka menjembatani bahasa, hambatan, mengeksplorasi dan mengatasi perbedaan dengan pelatihan menjadi perawat. Saya sangat terkesan dengan komitmen para siswa dan kemampuan mereka dalam berbahasa Jerman”.
Menurut Ina, profesi perawat di Jerman terus berkembang pesat dan kebutuhan akan tenaga terampil meningkat seiring dengan perubahan demografi. Oleh karena itu, mengintegrasikan kelas bahasa Jerman ke dalam pendidikan keperawatan sangat penting untuk mempersiapkan perawat yang berkualitas.
“Saya mendorong kita semua untuk terus bekerja sama untuk mencapai tujuan kita bersama, memperkuat sektor kesehatan untuk kepentingan profesi perawat dan hubungan bilateral kita,” kata Ina.
Sebelumnya, Direktur Kementerian Kesehatan, Dr Arianti Anaya, MKM Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, mengatakan ada 23 sekolah yang menyelenggarakan kelas internasional, di antaranya kelas internasional bahasa Jepang, Jerman, dan Inggris.