Kisah Pilu Jenazah Bayi Baru Lahir Terpaksa Dibekukan karena Orangtua Tidak Bisa Bayar Biaya Rumah Sakit
thedesignweb.co.id, Jakarta – Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kesedihan pasangan asal Malaysia saat bayi yang dikandungnya meninggal beberapa menit setelah dilahirkan. Mirisnya, jenazah bocah tersebut harus disimpan di lemari es selama dua minggu karena orang tuanya tidak mampu melahirkan di rumah sakit swasta.
Diberitakan mStar, Jumat (13/12/2024), hal tersebut diungkapkan pendiri Unit Van Badan Polisi Khusus (UKVJ) yang dikenal dengan Wan Kai di jejaring sosial. Wan mengatakan, bayi tersebut meninggal 30 menit setelah lahir karena kondisi yang mengganggu, antara lain hanya satu mata, tidak ada hidung, dan tidak ada air.
Ia kemudian mengakui pihak rumah sakit menghadapi kendala dalam penanganan jenazah anak malang tersebut. “Sedih sekali melihat mayat anak yang 100 persen tidak bersalah ini!” katanya baru-baru ini melalui serangkaian postingan di Facebook.
Vann melanjutkan, “Bayangkan seorang anak yang meninggal pada tanggal 24 November (2024) dibungkus dan dibekukan selama dua minggu. Hal ini terjadi karena sang ayah tidak mampu membiayai kelahiran anaknya di rumah sakit swasta.”
Ia mengatakan, air hangat yang dicampur air keran sebaiknya digunakan untuk melembutkan tubuh dan tulang anak yang baru dikuburkan. Selain menyimpan jenazah sang anak di lemari es, ia juga mengaku sang ibu tidak boleh keluar kamar rumah sakit hingga uangnya lunas.
“Sampai bayar tagihannya hari ini jam 11 pagi (Senin, 9 November 2024),” ujarnya lagi.
Maklum, tagihan rumah sakit sekitar 3,6 ribu ringgit (sekitar 12,9 juta rupiah). Namun Wan Kai tidak membeberkan keadaan dan nama rumah sakit tempat kejadian tersebut terjadi. “Ibunya mendapat jaminan pihak rumah sakit bisa menyerahkan jenazah anaknya kepada bapaknya untuk dimakamkan,” ujarnya.
Dalam komentar lebih lanjut, Wan mengetahui bahwa ibu malang tersebut mengeluh kesakitan sebelum para tetangga membawanya ke rumah sakit swasta. “Saat itu istrinya sedang bekerja dan setelah mengabarkan kesehatan istrinya, dia dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.
Jenazah anak tersebut akhirnya dimakamkan di pemakaman Selangor pada Senin. Menurut Vani, pemakaman jenazah anak tersebut dibiayai masyarakat.
“Alhamdulillah uang yang dikeluarkan untuk pemakaman putra khayangan ini berasal dari uang pensiun ayahmu,” ujarnya. Belum ada pernyataan resmi dari pihak rumah sakit terkait tuduhan tersebut.
Sementara itu, dari dalam negeri, RS Islam Jakarta Cempaka Putih kini tengah menjadi sorotan publik. Ini karena beberapa bayi mengira dirinya telah berubah. Kejadian ini terungkap setelah orang tua anak tersebut mengajukan perawatan ke rumah sakit.
Kejadian tersebut bermula saat pasangan Fani Selviant (26 tahun) dan Muhammad Rauf (27 tahun) mengunjungi klinik Pratama Karnaen. Saat itu, Rauf sedang bersama istrinya yang sedang mengontrol kehamilan. Kata dokter, hasil USG cairan ketuban tidak mencukupi.
“Anak tersebut harus dikeluarkan melalui operasi caesar,” kata Rauf dalam keterangannya, Selasa, 10 Desember 2024, dilansir dari pemberitaan thedesignweb.co.id.
Dia mengatakan perawat menawarkan untuk mengirim persalinan ke RS Islam Cempaka Putih. Kebetulan ada dokter yang bekerja di sana juga.
Rauf dan istrinya berangkat ke RS Islam Cempaka Putih pada Minggu, 15 September 2024. Suaminya menjalani operasi caesar pada Senin, 16 September 2024. Berdasarkan akta, anak tersebut lahir pada pukul 09.05 WIB.
“Setelah lahir, bayinya banyak menangis, istri saya melihat kepala dan punggung bayi, tetapi ibunya tidak diperlihatkan (wajah bayinya), dan dia tidak diberitahu jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan anak tersebut. katanya.
Rauf mengatakan seorang perawat memanggilnya ke ruang operasi. Ia diminta mengumandangkan salat di telinga sang anak. Seorang bayi terlihat digendong dalam “inkubator” dengan alat oksigen terpasang di hidungnya. “Saya panggil anak itu untuk salat, oksigen menyala dan anak itu menangis kencang,” ujarnya.
Rauf mengaku meminta izin untuk berfoto bersama putranya. “Awalnya tidak boleh, setelah saya pastikan membutuhkan foto dan video anak saya untuk memberi tahu keluarga bahwa anak saya lahir, foto dan video itu diperbolehkan,” ujarnya.
Ia kemudian mendapat informasi bahwa putranya meninggal dunia pada pukul 10.19 WIB. Rauf mengatakan, pihak rumah sakit menyerahkan bayi dalam pakaian tersebut. Jenazah dimakamkan di TPU Semper pada Selasa 17 September 2024 sore.
Keesokan harinya dia kembali memberi makan anak-anaknya. Ia meminta izin untuk menghancurkan makam putranya karena istrinya menangis tanpa henti. Usai membuka kuburan, Rauf mengaku melihat kondisi jenazah anak yang dikiranya bukan anak-anak.
“Badannya besar dan tinggi badannya tidak sesuai akta kelahiran RSIJCP,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, ia melakukan mediasi di RS Islam Cempaka Putih Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024. Hasilnya, pihak rumah sakit akan membantu pihak keluarga dalam melakukan tes DNA, dan Jakarta Cempaka akan bertanggung jawab untuk itu. Rumah Sakit Islam Putih.