Mayora Indah Bakal Likuidasi Entitas Anak di Belanda, Ini Alasannya
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan rencana melikuidasi anak perusahaannya yang merugi yang berbasis di Belanda.
Mengutip informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/8/2025), manajemen Mayora Indah menyebutkan salah satu anak usahanya, Mayora Nederland B.V. berbasis di Belanda, likuidasi. Mayora Nederland B.V didirikan untuk menerbitkan program obligasi jangka menengah global pada tahun 1996, kata perusahaan itu.
Dalam program ini, PT Mayora Indah Tbk bertindak sebagai penjamin. PT Mayora Indah Tbk memiliki 100 persen saham di Mayora Nederland B.V. Namun masyarakat putri belum melakukan kegiatan apa pun sejak program berakhir.
“Sejak berakhirnya program, cabang yang bersangkutan belum melakukan kegiatan apa pun. Ingat, sejauh ini Mayoora Nederland BV belum berencana mengambil tindakan apa pun, katanya.
Dalam proses likuidasi ini, anak usaha yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan induknya memiliki kewajiban sekitar Rp 35 miliar. Dengan demikian, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi relevan dari POJK dan tidak terdapat benturan kepentingan.
“Likuidasi ini tidak berdampak terhadap kelangsungan usaha maupun posisi keuangan Mayora Indah,”
Perusahaan mengatakan likuidasi ini dapat memberikan penghematan biaya, jika ada.
“Tidak ada dampak signifikan terhadap likuidasi ini,”
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan meraup penjualan bersih sebesar Rp 25,64 triliun.
Pendapatan ini meningkat 11,99 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,89 triliun. Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2024), beban pokok penjualan per 30 September 2024 meningkat menjadi Rp19,52 triliun dari Rp16,78 triliun pada September 2024. Alhasil, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp6,12 triliun pada September 2024, naik dari 6,11 triliun Rp tercatat pada September 2023.
Dalam periode sembilan bulan tahun ini, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar Rp3,38 triliun. Dengan demikian, sisa laba usaha sebesar Rp3,38 triliun, meningkat dibandingkan September 2023 yang tercatat Rp2,79 triliun.
Pada periode tersebut, beban lain-lain turun menjadi Rp141,76 triliun dibandingkan Rp220,67 triliun pada September 2023.
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,02 triliun per September 2024. Laba tersebut turun tipis sebesar 0,53 persen dibandingkan laba September 2023 yang dibukukan Rp 2,03 triliun.
Aset perseroan hingga September 2024 meningkat menjadi Rp30,33 triliun dari Rp23,87 triliun pada Desember tahun lalu. Liabilitas meningkat menjadi Rp14,24 triliun dari Rp8,59 triliun pada akhir tahun lalu. Sedangkan modal meningkat menjadi Rp16,08 triliun pada 30 September 2024 dari Rp15,28 triliun pada Desember 2023.
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp 1,22 triliun. Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.
Mengutip informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (15/06/2024), PT Mayora Indah Tbk membagikan dividen sebesar Rp55 per saham. Pembagian dividen tersebut memperhitungkan data keuangan per 31 Desember 2023, antara lain laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk sebesar Rp3,19 triliun, saldo laba ditahan tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp14,55 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp15,28 triliun.
Jadwal pembagian dividen adalah sebagai berikut:
Tanggal efektif 11 Juli 2024
Tanggal ex-dividen baik di pasar reguler maupun kontrak adalah 24 Juni 2024
Tanggal ex-dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 25 Juni 2024
Tanggal ex-dividen pasar uang adalah 26 Juni 2024
27 Juni 2024 merupakan tanggal ex-dividen di pasar uang
Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai adalah tanggal 26 Juni 2024 pukul 16.00 WIB.
Tanggal pembayaran dividen adalah 11 Juli 2024
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun 2023. PT Mayora Indah Tbk membukukan penjualan sebesar Rp31,48 triliun pada tahun 2023. Penjualan Mayora Indah meningkat 2,65 persen secara year-on-year menjadi sebesar Rp30,66 triliun.
Perseroan mencatat penjualan ekspor meningkat menjadi Rp13,71 triliun dari periode 2022 sebesar Rp12,89 triliun. Sedangkan penjualan lokal Perseroan tercatat sebesar Rp17,77 triliun pada tahun 2023 dari Rp17,80 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Imbal hasil tercatat turun menjadi Rp8,2 miliar pada tahun 2023 dari posisi Rp26,59 miliar pada tahun 2022.
Seiring dengan peningkatan penjualan, PT Mayora Indah Tbk mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,19 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat 64,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,9 miliar Rp.
Perseroan menurunkan beban pokok penjualan sebesar 3,15 persen menjadi Rp23,07 triliun pada 2023 dari Rp23,82 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba kotor perseroan meningkat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba kotor sebesar Rp 6,83 triliun.
PT Mayora Indah Tbk menurunkan beban usaha menjadi Rp4,1 triliun pada tahun 2023 dari Rp4,40 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba usaha Perseroan meningkat 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun dibandingkan periode 2022 sebesar Rp2,43 triliun.
Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp 84,75 miliar pada tahun 2023 dari Rp 30,70 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, laba penjualan aset tetap meningkat menjadi Rp7,90 miliar pada tahun 2023 dibandingkan periode 2022 sebesar Rp2,07 miliar.
Perseroan juga memangkas beban bunga menjadi Rp302,57 miliar pada tahun 2023 dari Rp389,18 miliar pada tahun 2022. Pendapatan lain-lain melonjak menjadi Rp151,19 miliar pada tahun 2023.
Sejalan dengan hasil keuangan tersebut, Mayora Indah mencatatkan peningkatan laba per saham menjadi Rp 143 pada tahun 2023 dibandingkan periode 2022 sebesar Rp 87. Total modal Perseroan meningkat menjadi Rp 15,28 triliun pada tahun 2023 dari Rp 12,83 triliun.
Selain itu, Perseroan menurunkan liabilitasnya sebesar 9,03 persen menjadi Rp8,58 triliun pada tahun 2023 dari Rp9,44 triliun pada tahun 2022. Dengan demikian, aset meningkat 7,1 persen menjadi Rp23,87 triliun pada tahun 2023 dibandingkan periode tahun 2022 sebesar Rp22,27 triliun. Perseroan mengantongi kas dan setara kas sebesar Rp4,15 triliun pada tahun 2023 dari posisi Rp3,26 triliun pada tahun 2022.