Fakta-Fakta Banjir di Gurun Sahara Setelah Mengering Setengah Abad
thedesignweb.co.id, Jakarta – Hujan deras di sebagian Maroko meninggalkan laguna air di tengah gurun Sahara. Satelit NASA pada Senin (14 Oktober 2024) menunjukkan air berarus deras memenuhi Danau Iriki, tempat terkering di Bumi.
Menurut NASA, kejadian seperti itu jarang terjadi di wilayah tersebut, itulah sebabnya Danau Sebha el-Melah di Aljazair hanya mengalami banjir enam kali antara tahun 2000 dan 2021. Berikut beberapa fakta banjir di gurun Sahara.
1. Untuk pertama kalinya dalam 50 tahun
Banjir di gurun Sahara akhir-akhir ini menjadi perhatian karena pola cuaca yang tidak biasa. Perubahan iklim, kondisi cuaca ekstrem dan faktor lingkungan lainnya mempengaruhi kejadian ini.
Kamis (17/10/2024) Dari situs NASA Banjir yang jarang terjadi ini disebabkan oleh hujan lebat selama dua hari. Jumlah air sama dengan curah hujan satu tahun.
Serangkaian citra satelit NASA menunjukkan danau antara Zagora dan Tata terendam banjir. Padahal, sebelum hujan datang, danau tersebut sudah mengering dalam 50 tahun terakhir.
2. Badai ekstratropis
Para ahli meteorologi menyebut fenomena penyebab banjir di Gurun Sahara sebagai badai ekstratropis. Badai semacam ini dapat mengubah arah cuaca di wilayah tersebut selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun mendatang.
Badai ekstratropis terbentuk ketika terdapat banyak uap air di udara. Hal ini meningkatkan penguapan dan meningkatkan badai.
3. Banjir memakan korban jiwa
Kekeringan selama enam tahun berturut-turut telah menimbulkan kesulitan bagi sebagian besar Maroko. Kekeringan telah memaksa para petani meninggalkan ladang mereka dan kota-kota serta desa-desa karena membatasi air.
Meningkatnya curah hujan membantu mengisi ulang air tanah di bawah gurun, yang menjadi andalan masyarakat gurun untuk pasokan air mereka. Waduk yang dibendung di wilayah tersebut dikatakan akan terisi dengan kecepatan tertinggi pada bulan September 2024.
Namun belum diketahui berapa curah hujan yang akan turun di bulan September, apakah akan mengurangi kekeringan. Lebih dari 20 orang tewas di Maroko dan Aljazair ketika air mengalir melalui bukit pasir dan oasis.
4. Anomali cuaca di Timur Tengah
Anomali cuaca sebelumnya dilaporkan terjadi di beberapa wilayah kering di Arab Saudi. Menurut Pusat Pengembangan Tanaman dan Desertifikasi Nasional Arab Saudi, Mekah akan berubah menjadi hijau pada awal tahun 2024.
Bahkan, akibat hujan tersebut, tutupan vegetasi dalam lima bulan melebihi 600 persen.
5. Perubahan iklim
Perubahan iklim dapat menyebabkan kejadian cuaca ekstrem, seperti angin topan dan hujan lebat. Hal ini dapat menyebabkan curah hujan yang tidak biasa di gurun.
Peningkatan suhu global dapat mempengaruhi sebaran awan dan curah hujan serta mengubah sirkulasi atmosfer. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan curah hujan di daerah gurun.
Temperatur yang lebih tinggi meningkatkan penguapan dari lautan dan daratan. Hal ini berarti lebih banyak uap air di atmosfer, yang dapat menyebabkan lebih banyak hujan bila kondisinya tepat.
(Tiffany)