Moeldoko Sebut Empat Isu Kendaraan Listrik yang Mesti Dibenahi
thedesignweb.co.id, Jakarta – Transisi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia terus bergerak masif. Namun masih terdapat beberapa permasalahan atau kendala yang cukup merepotkan sehingga penjualan mobil dan sepeda motor ramah lingkungan belum maksimal.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengatakan ada empat persoalan terkait kendaraan listrik yang perlu dibenahi berbagai pihak, baik masyarakat maupun swasta, atau pelaku industri otomotif Tanah Air.
“Orang yang mengendarai atau membeli mobil listrik, kalau (baterainya) akan jauh, dicharge di mana? Masalah utama akinya, kalau di tengah jalan bagaimana,” jelasnya. . pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) saat memberikan sambutan, dalam acara thedesignweb.co.id x Fimela Cita dan Cipta di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (31/07/2021). 2024) ).
Lanjut Moeldoko, persoalan selanjutnya adalah terkait jangkauan pengisian baterai. Padahal, infrastruktur ini memang perlu tersedia secara luas di Indonesia agar pengguna atau pemilik kendaraan listrik merasa lebih aman dan nyaman mengingat daya baterai mobil atau sepeda motornya.
Masalah ketiga adalah kebakaran. Sampai saat ini kita masih bertanya-tanya apakah aman jika tidak menggunakan baterai listrik,” tegas Moeldoko.
Lalu, permasalahan keempat tentu saja terkait harga jual yang masih mahal. Pasalnya, harga mobil dan sepeda motor listrik tentunya akan terus mahal jika harga baterainya terus mahal.
“Ini persoalan yang harus diselesaikan oleh industri dan pemerintah. Billing, pemerintah perlu turun tangan supaya masif dan dimana-mana. PLN sudah berupaya untuk mengubah tiang listrik menjadi SPKLU,” ujarnya.
Transisi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia semakin cepat. Namun di satu sisi, masih terdapat beberapa kendala dan tantangan yang harus dihadapi oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan produsen mobil yang beroperasi di Tanah Air.
Menurut Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, pemerintah perlu lebih agresif dalam mendorong pertumbuhan infrastruktur kendaraan listrik di Tanah Air.
“Itulah yang selalu diupayakan oleh industri otomotif, meski selalu siap. Kalau sudah siap, ternyata infrastrukturnya belum siap. Kendaraan listrik misalnya, kendala dan tantangan yang diketahui semua orang masih terkait infrastruktur. masalah,” katanya. Kukuh, menyampaikan pidato pada Forum Diskusi Dialog Industri Otomotif Nasional yang digelar Center for Mobility Studies (ICMS), di ICE BSD, Tangerang, Rabu (25/07/2024).
Kukuh melanjutkan, infrastruktur yang memadai memang menjadi faktor yang sangat penting dalam pengembangan kendaraan listrik. Hal ini juga mendukung adopsi dan pengoperasian yang efektif.
Dengan adanya infrastruktur khususnya jaringan Stasiun Pengisian Umum Mobil Listrik (SPKLU) yang luas, penggunaan mobil listrik akan semakin nyaman, namun juga semakin menarik bagi konsumen yang berniat beralih ke penggunaan mobil ramah lingkungan.
“Bagi kami Gaikindo, makanya kami lebih, artinya biarkan konsumen mau, biarkan masyarakat memilih. Kalau tujuannya ramah lingkungan, ada pilihan lain seperti bioetanol, biodiesel, dan bahan bakar alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.” dia menekankan.