Sederet Jurus Emiten Kelapa Sawit Wujudkan Program Inovasi Berkelanjutan
thedesignweb.co.id, Perusahaan Kelapa Sawit Jakarta, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) berkomitmen untuk memimpin proyek inovasi berkelanjutan untuk mendukung bisnis jangka panjang.
Presiden Astra Agro Lestari Santosa mengatakan perseroan berkomitmen terhadap proyek berkelanjutan yang telah sukses sejak lama. Menurut dia, hal itu akan menghambat kerja perusahaan.
“Komitmen kami terhadap agenda keberlanjutan sudah sangat jelas sejak tahun 2015 melalui kebijakan NDPE, dan kemudian diperkuat pada tahun 2022 dengan diumumkannya inisiatif Astra Agro Sustainability Aspiration 2030. Kami telah memantaunya secara rutin dan banyak tujuan yang telah tercapai. baru berjalan 2 tahun,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).
Strategi ini didasarkan pada Triple-P Roadmap yang meliputi Portofolio, People dan Pelayanan Publik yang didukung oleh Good Corporate Governance (GCG). Perusahaan bertujuan untuk mengurangi emisi hingga 32% dengan mengendalikan emisi gas rumah kaca (GRK), memulai konservasi, pengelolaan gambut, pencegahan kebakaran lahan, pengelolaan hama dan penyakit, penggunaan energi dan pengelolaan limbah.
Santosa mengatakan tanaman seperti bambu 100% digunakan sebagai pupuk tambahan. Demikian pula cangkang dan serat yang digunakan dalam operasional Astra Agro sebagai energi biomassa. Dengan demikian, limbah tanaman dapat bermanfaat untuk menunjang tujuan bisnis dan pemasaran perusahaan.
Sementara dari sisi operasional, perusahaan terus melakukan perubahan digital. Salah satunya menggunakan sistem informasi SISKA 2.0 yang diluncurkan pada tahun 2018 untuk memudahkan pemasaran TBS dari pihak ketiga. AALI, lanjutnya, berupaya transparan dan efisien di pasar.
Perusahaan juga mengendalikan hama dengan mengurangi penggunaan pestisida. Seperti yang Anda ketahui, serangga di taman dapat menyebabkan kematian, seperti berkurangnya produksi tanaman yang rusak.
Menurutnya, Astra Agro Lestari telah banyak melakukan penelitian untuk mengatasi hama dan meningkatkan penyerbukan untuk meningkatkan hasil tanaman baru (TBS). Langkah ini juga sebagai upaya melindungi darah dan petani mandiri dari serangan hama yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Menurutnya, pengendalian hama Astra Agro dengan parasit dapat menekan biaya pestisida.
Perusahaan kelapa sawit juga mengembangkan inovasi berupa pupuk organik bernama Astemic yang diklaim mampu menekan biaya pupuk sebesar 25-50%. Inovasi ini tidak hanya mengurangi biaya, namun juga lebih baik bagi lingkungan.
Di sisi lain, Santosa menambahkan, industri kelapa sawit secara umum telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sebab, budidaya sudah menjadi urusan masyarakat di pedesaan.
“Kami yakin dengan strategi yang baik dan fokus pada keberlanjutan, Astra Agro akan terus menjadi pemimpin industri kelapa sawit, baik di dalam negeri maupun internasional,” ujarnya.
Santosa mengakui industri kelapa sawit global saat ini menghadapi tantangan besar, namun berharap perusahaannya terus tumbuh berbasis inovasi, digitalisasi, dan budidaya.
Belum lama ini, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memenangkan Penghargaan Literasi Terbaik untuk Ketahanan Iklim dari Investasi dalam Iklim. Direktur Jenderal Investasi Perubahan Iklim Ardian T. Gesuri mengatakan, penghargaan tersebut diberikan atas kerja sama perusahaan Astra Agro Lestari yang fokus pada implementasi proyek yang mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Salah satunya adalah pilar pembangunan lingkungan hidup.
“Dengan berinvestasi pada keamanan, perusahaan dapat memenangkan bisnis besar dan menghemat biaya.” “Masa depan semakin baik karena semakin banyak pelanggan dan dunia usaha yang membutuhkan produk dan produsen yang bagus,” jelasnya.
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Umum Bursa Efek Indonesia Risa E. Rustam, menurut Ardian, mengatakan penerima manfaat merupakan dua pihak yang telah bekerja tanpa kenal lelah membangun masa depan.
“Mereka adalah pionir di bidangnya, menunjukkan bahwa bisnis dan keamanan dapat berjalan beriringan.” “Kepemimpinan mereka menginspirasi kita semua untuk bekerja lebih keras dan berinvestasi lebih banyak dalam menyelesaikan masalah udara,” jelasnya.