WEB NEWS Menko Luhut: Australia hingga Singapura Bakal Gabung Aliansi Pendanaan SDG dan Iklim GBFA
thedesignweb.co.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, sejumlah negara sudah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam Global Financial Integration League (GBFA).
Seperti kita ketahui, Indonesia dan Kenya telah resmi menandatangani Articles of Agreement (AOA) G20 Global Blended Finance Alliance (GBFA) tentang pembiayaan bersama pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Anggota GBFA termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Fiji, Prancis, Sri Lanka, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Luksemburg, dan Kanada.
“Kami juga mencatat bahwa Papua Nugini, Jerman, Australia, dan Singapura telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam organisasi global baru ini,” kata Luhut saat penandatanganan AOA G20 GBFA dengan Kenya di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (17/8). ). ) 10/2024).
Perdana Menteri Bidang Pengairan dan Perikanan mengingatkan bahwa dengan terbatasnya waktu untuk mencapai tujuan nol emisi bersih (NZE), negara-negara berkembang masih sangat membutuhkan dukungan finansial. Hal ini karena SDGs dan aksi iklim tidak mungkin tercapai jika kita hanya mengandalkan pendanaan publik.
“Dengan mendatangkan modal dari sektor publik, filantropi, dan swasta, saya yakin G20 Global Fund Bali Plan dapat meningkatkan investasi, menciptakan pasar baru, dan membuka peluang bisnis senilai triliunan dolar,” ujarnya.
Luhut kali ini juga mengatakan akan segera melaporkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai kesepakatan baru dengan GBFA. Ia mengatakan, akan menjadi kabar baik jika mereka menandatangani pasal ini karena saat itu adalah hari ulang tahun Prabowo.
“Saya akan sampaikan padanya saat kita bertemu besok. Saat Anda (Prabovo) merayakan ulang tahun Anda di Hambalang, kita akan membahas syarat-syarat perjanjian ini.”
Sebelumnya, Indonesia dan Kenya menandatangani dokumen Perjanjian (AOA) G20 Global Blended Finance Alliance (GBFA) tentang pembiayaan bersama pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Penandatanganan dilakukan oleh Perdana Menteri Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan dan Perdana Menteri Kenya Musalia Mudava pada Kamis (17/10/2024) di Jakarta.
Sekadar informasi, GBFA merupakan komunitas global yang berupaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang mencakup ekonomi berkelanjutan untuk aksi iklim di negara-negara berkembang.
Anggota GBFA termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Fiji, Prancis, Sri Lanka, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Luksemburg, dan Kanada.
Terima kasih khusus kepada Kenya atas komitmennya menandatangani AOA G20 Bali Global Fund pada hari ini, kata Luhut dalam pidatonya di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
“Kami memahami bahwa mencapai tujuan ini (SDG) tidaklah mudah, namun saya yakin dengan semangat persatuan kita bisa melakukannya. Oleh karena itu, kesepakatan GBFA G20 Bali hari ini sangat penting,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan dengan mendatangkan pajak dari masyarakat, filantropis, dan swasta, ia berharap GBFA G20 Bali dapat meningkatkan investasi, menciptakan pasar baru, dan membuka triliunan dolar untuk menutup kesenjangan keuangan.
Ia juga mengungkapkan pihaknya akan segera mengirimkan laporan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai kesepakatan baru dengan GBFA. Dia punya kabar baik keputusan itu akan diambil, karena bertepatan dengan hari ulang tahun Prabowo.
“Kalau begitu besok kalau kita bertemu, saya akan sampaikan ke beliau. Kalau Bapak (Prabovo) merayakan ulang tahun di Hambalang, kita bahas pokok-pokok perjanjian ini,” jelas Luhut.
Pasca penandatanganan kemitraan SDG Kenya dengan Indonesia, Luhut berharap negara mitra lain yang telah melaksanakan LOI dapat mengikuti dan meluncurkan program ekonomi berkelanjutan untuk mencegah perubahan iklim.
“Saya yakin anggota lain akan segera bergabung,” ujarnya.