Sampah Sisa Makanan Program Makan Bergizi Gratis Bakal Diolah Jadi Pakan Ikan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Program Makan Gratis Bergizi (MBG) tidak hanya sekedar memberikan makanan bergizi kepada anak sekolah saja, namun masih banyak permasalahan lainnya, seperti masalah sampah. Untuk itu, Unit Pelayanan Gizi (SPPG) Pulogebang Jakarta Timur menginisiasi pemanfaatan sisa makanan (MBG) sebagai sampah organik pada budidaya serangga untuk pakan ikan.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala Kantor Kepresidenan M. Kodari dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2025, untuk mengoptimalkan sektor perekonomian dari sisa pangan MBG yang ditinggalkan para peserta.
“Egois merupakan bahan larva sebagai makanan ikan, sehingga sisa makanan akan dioptimalkan untuk kegiatan perekonomian,” jelasnya, Antara, Sabtu.spp.
Jumat 10 Pada tanggal 1 Januari 2025, saat sidak di dapur SPPG di Pulogebang, Jakarta, Kodari juga mendapat laporan adanya sisa makanan, dimana ada sejumlah kecil siswa yang tidak menghabiskan makanannya. “Informasi ini akan membantu kami mengevaluasi dan menyesuaikan menu makanan bergizi gratis agar lebih disukai anak-anak,” ujarnya.
Kodari mengatakan inisiatif MBG untuk mengubah sampah makanan menjadi sampah organik untuk peternakan serangga merupakan bagian dari program MBG. Beliau juga menekankan pentingnya perluasan program untuk mencapai tujuan ambisius pada tahun 2025 hingga 2029. Selain pemeriksaan kualitas makanan, Qodari SPPG menawarkan sistem rating berupa rating untuk setiap masakan. 1-5, tertinggi.
Usai kunjungan dapur SPPG, diharapkan program MBG melalui tinjauan sistematis, inovasi pengelolaan sampah dan adaptasi selera lokal dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi langkah nyata dalam perbaikan gizi anak secara nasional. “Kuncinya nanti bisa dinilai, bisa mendapat nilai dari tiap SPPG dan kalau 5, itu standar yang diharapkan,” ujarnya.
Ketua DRC DKI Jakarta Khoirudin juga membahas soal sampah. Ia meminta Pemprov DKI Jakarta bisa menangani sisa makanan dari Program Pangan Bergizi Gratis (MBG) dan berharap bisa dimanfaatkan dengan baik.
Jadi ada kompos dan pakan ternak. Semua bisa kalau dikelola dengan baik, kata Khoirudin di Jakarta, Jumat. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta harus bisa mengolah sampah organik (sisa makanan) tersebut menjadi produk yang bermanfaat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan perangkat daerah di masing-masing daerah.
Hoyrudin mengatakan, jika dikelola dengan baik, sampah makanan program MBG bisa memberikan dampak positif. Nyatanya, tidak berpengaruh terhadap penumpukan di tempat pembuangan akhir (TPA).
“Pengelolaan sampah memang tidak mudah, namun jika bisa diolah maka sampah bisa bernilai tinggi dan bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan,” kata Khoirudin. Sebelumnya, DLH DKI Jakarta menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi penanganan sampah makanan dalam program MBG, dengan fokus pada pengolahan sampah makanan organik.
“Sampah organik dari dapur SPPG akan kami olah, kemudian kami bawa ke TPS 3R dan kami distribusikan kepada penggiat Biokonversi Maggot Black Soldier Fly (BSF),” kata Manajer Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto pada Selasa, 7 Januari 2025, diumumkan Minggu. Asep, dukungan tersebut berupa penyerahan sampah dapur organik (SOD) dari dapur Unit Pelayanan Kinerja Gizi (SPPG) ke sekolah-sekolah.
Semua ini bertujuan untuk menjamin efisiensi penanganan dan pemanfaatan sampah organik secara optimal. Ia menyoroti komitmen DLH Jakarta yang mengelola sampah organik dari dapur dengan sampah makanan dari sekolah.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto mengatakan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia dalam program makanan bergizi gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan Shigeru Ishiba saat bertemu Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan itu, kata Ishiba, berasal dari program makanan bergizi untuk anak-anak di Jepang selama lebih dari 80 tahun. Airlanga menjelaskan, Presiden Prabowo mempunyai tujuan ambisius untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen dengan menurunkan ICOR (Inkremental Capital Output Ratio).
Pemerintah optimistis keberhasilan ini dapat dicapai melalui upaya seluruh tim dan fokus pada tujuan. Airlanga menegaskan, pencapaian tersebut tidak hanya untuk keuntungan finansial, namun juga untuk kesejahteraan sosial yang telah mengurangi kemiskinan, kelaparan, dan gizi buruk.
“Presiden Prabowo Subianto ingin pertumbuhan ekonomi kita mencapai 8% dan menurunkan ICOR (untuk saat ini). Tentunya seluruh tim kita di Kementerian Perekonomian sedang bekerja keras dan kita tetap optimis bisa mencapainya. keberhasilan ini hanya dengan optimis dan yakin bisa kita capai,” kata Airlanga, Minggu, 12 Januari 2025, di Jakarta.
Airlanga menambahkan, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pemberantasan kelaparan dan gizi buruk sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan langkah praktis untuk mendukung tujuan jangka panjang mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera.
“Kita juga harus yakin bahwa ini adalah kepentingan masyarakat karena kita tidak ingin saudara-saudara kita menjadi miskin, kelaparan, dan kekurangan gizi. Oleh karena itu, perhatian utama Pak Presiden adalah memerangi kelaparan dan memerangi bencana gizi buruk,” katanya.
Selain itu, salah satu hasil forum internasional seperti APEC dan G20 adalah tercapainya kesepakatan untuk memerangi kelaparan global, kata Airlanga Hartarto. Program makan gratis bergizi yang saat ini digalakkan oleh pemerintah Indonesia sejalan dengan tujuan tersebut, menunjukkan komitmen negara dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.