Global

Malaysia Catat 327 Kasus HMPV, Kemenkes: Bukanlah Penyakit Baru

thedesignweb.co.id, Kuala Lumpur – Malaysia mencatat 327 kasus infeksi human metapneumovirus (HMPV) pada tahun 2024, meningkat 45 persen dibandingkan 225 kasus pada tahun 2023.

Kementerian Kesehatan Malaysia pada Sabtu (1/4/2025) menyatakan bahwa HMPV, penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus dari keluarga Pneumoviridae, bukanlah penyakit baru. Demikian dikutip The Straits Times, Senin (6/1).

Mereka yang terinfeksi HMPV sering kali mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa. Namun, pada kasus yang lebih parah, gejalanya bisa berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.

Kementerian Kesehatan Malaysia menganjurkan untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.

“Masyarakat diimbau untuk proaktif menjaga kesehatan dan menghindari penularan kepada orang lain, terutama di area tertutup dan ramai,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Malaysia. “Ini termasuk mereka yang berencana melakukan perjalanan ke negara-negara berisiko tinggi.”

Kementerian Kesehatan Malaysia menambahkan, peningkatan infeksi saluran pernapasan pada awal dan akhir tahun merupakan fenomena umum. Masalah serupa juga dilaporkan terjadi di negara-negara lain, terutama yang memiliki musim dingin, seperti Tiongkok.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan akan memantau perkembangan infeksi saluran pernafasan baik di dalam maupun luar negeri, meningkatkan kesiapsiagaan dan mengambil tindakan yang tepat.

Provinsi bagian utara Tiongkok baru-baru ini mengalami tren peningkatan kasus HMPV pada anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Pernyataan resmi menyebutkan terjadi peningkatan infeksi saluran pernapasan akut di Tiongkok pada pekan 16-22 Desember 2024, menurut laporan Reuters.

Seorang pejabat dari otoritas pengendalian penyakit Tiongkok mengatakan negara tersebut kemungkinan besar akan terkena berbagai infeksi saluran pernapasan pada musim dingin dan musim semi.

Laporan Reuters juga mengungkapkan bahwa Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Tiongkok sedang menguji sistem pelacakan pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui, untuk membantu pihak berwenang mengembangkan protokol untuk menangani patogen yang tidak diketahui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *