Siasat PIS Cetak Kinerja Kinclong di Tengah Proyeksi Industri Shipping Global
thedesignweb.co.id, Jakarta Pertamina International Shipping (PIS) merencanakan strategi lain untuk memenuhi ekspektasi industri pelayaran pada tahun 2025.
Perusahaan memperkirakan akan kembali meraih profitabilitas pada tahun 2025, sejalan dengan tren pertumbuhan dan pertumbuhan industri pada tahun ini.
Pada akhir tahun lalu, Fitch Ratings Global menerbitkan opininya mengenai industri pelayaran dan logistik. Untuk memberikan sinyal positif, perubahan status perusahaan dari “terburuk” menjadi “stabil” pada tahun 2025.
Tinjauan lembaga pemeringkat kredit menunjukkan tren pasar yang mulai kembali normal setelah periode puncak.
Dekarbonisasi dan konsekuensi geopolitik merupakan faktor yang berkontribusi terhadap masa depan. Perubahan politik global telah membawa optimisme pada sektor minyak dan gas, sehingga menjadikan industri ini lebih menarik untuk jangka panjang.
Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan perkiraan Fitch untuk industri pelayaran dan logistik meningkatkan harapan pelaku pasar untuk memasuki bisnis ini pada tahun 2025.
“Inovasi yang memadai menjadi pendorong bisnis yang akan menjadi paling cemerlang di tahun 2025. Kami yakin rekomendasi Fitch akan mendorong perusahaan pelayaran dan logistik untuk berinovasi dengan cepat guna memanfaatkan pasar,” kata Carmelita.
Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) PIS adalah perusahaan pelayaran terbesar di Asia Tenggara dan menerima informasi ini saat mempersiapkan strategi untuk memanfaatkannya.
“PIS tentu menangkap sinyal positif pasar dengan terus melakukan inovasi, hingga meraih keuntungan sebesar 280,9 juta dolar AS pada semester pertama tahun 2024. Keuntungan tersebut membuat PIS mempunyai cara cerdas dalam memanfaatkan peluang bisnis di tahun ini. ” ujar Bisnis PIS Eka Suhendra.
Dijelaskan Eka, pasarnya sudah berkembang sejak tahun 2022 dan berdampak positif bagi industri perahu. Selama periode ini, kebutuhan untuk membangun kapal baru juga meningkat di galangan kapal di seluruh dunia.
Pada tahun 2024, layanan pelayaran akan stabil. Pada akhir tahun 2024, diperkirakan Perdagangan Maritim Global akan mencapai 66.551 juta ton mil, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 6,5%.
Biaya pengiriman juga meningkat sebesar 35% dari rata-rata biaya pengiriman selama 10 tahun terakhir. “Pertanda positif bagi industri pada tahun ini ditambah dengan kepastian hasil pemilu AS yang menunjukkan bahwa sektor Migas akan tetap menarik di tahun-tahun mendatang,” kata Eka.
Meskipun prospek dan kinerja perusahaan memiliki prospek yang positif, terdapat banyak tantangan pada tahun ini mulai dari dinamika geopolitik, tekanan internasional, dan fluktuasi harga energi yang diperkirakan akan terus mempengaruhi aktivitas komersial PIS.
“PIS akan mengatasi tantangan ini dengan meningkatkan asuransi dan mencari cara yang aman, serta membuka berbagai peluang untuk barang ramah lingkungan, sehingga mengurangi volatilitas harga listrik.”
Selain itu, PIS menganggap tahun 2025 sebagai masa transisi penting dalam upaya mencapai keberlanjutan. PIS berencana untuk mengatasi seluruh proses transisi energi, seperti konversi armada dengan teknologi bahan bakar ganda, investasi pada peralatan hemat energi, pembuatan sistem operasi, dan pembangunan terminal ramah lingkungan.
Dengan pendekatan ini, PIS tidak hanya memenuhi standar emisi, namun juga menjadi pionir dalam pelayaran ramah lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan dan kompetitif.
“Kami juga berupaya meningkatkan keberlanjutan pasar dengan menetapkan harga yang kompetitif, mengembangkan strategi global dan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan perusahaan yang fokus pada keberlanjutan,” tambah Eka.
Selain itu, PIS juga menjalin sinergi dengan entitas seperti PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Pertamina Energy Terminal untuk mendukung kebutuhan rantai pasok yang terintegrasi.
“Dengan strategi ini, kami yakin dapat terus tumbuh dan memperkuat posisi sebagai pendukung ketahanan energi negara, serta peserta penting dalam industri pelayaran internasional,” pungkas Eka.