Pasar Saham Asia-Pasifik Menguat Usai Data Inflasi AS Tak Sesuai Prediksi
thedesignweb.co.id, Jakarta Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik menguat pada hari Rabu, terangkat oleh data inflasi Amerika Serikat yang lebih lemah, yang sebelumnya membuat dua indeks utama Wall Street melemah.
Indeks harga produsen (PPI), yang mengukur inflasi grosir, hanya naik 0,2% pada bulan Desember, menurut AS. Biro Statistik Tenaga Kerja.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan ekonom Dow Jones yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,4%. Sementara itu, PPI inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi tercatat stagnan. Investor Asia sedang memantau iklim bisnis Jepang
Dikutip dari CNBC pada Rabu (15/1/2025), investor Asia juga memperhatikan survei Reuters Tankan di Jepang untuk bulan Januari, yang mencerminkan survei Tankan triwulanan Bank of Japan.
Sentimen bisnis pulih di kalangan produsen besar, dengan skor Tankan mencapai 2, setelah memasuki zona negatif untuk pertama kalinya dalam 10 bulan pada bulan Desember dengan skor minus 1.
Optimisme di sektor non-manufaktur juga sedikit meningkat menjadi +31, dari +30 di bulan Desember. Indeks saham Asia-Pasifik menguat
Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 naik 0,75%, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 0,86%.
Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi melonjak 0,95% dan indeks Kosdaq yang didominasi saham-saham kecil menguat 0,53%. Di tengah peningkatan tersebut, penyelidikan terhadap mantan Presiden Yoon Suk Yeol kembali menarik perhatian publik.
Untuk Indeks Hang Seng Hong Kong, kontrak berjangka mencatat pembukaan lebih rendah di 19,217, dibandingkan penutupan sebelumnya di 19,219.78.
Di Australia, indeks saham S&P/ASX 200 naik 0,29%.
Di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average naik 0,52%, sedangkan S&P 500 naik 0,11%, ditutup pada 5.842,91, setelah laporan PPI dirilis.
Sedangkan indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham-saham teknologi melemah 0,23%.