Berawal dari Iseng-Iseng, Rudy Rustandi Kini Jadi Motor Penggerak Olahraga Darts di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta Rudy Rustandi kini terkenal sebagai kiper profesional. Tak hanya itu, ia juga menjadi salah satu motor penggerak perkembangan kiper Indonesia.
Rudy Rustandi juga terlibat aktif membawa pemain dart muda Indonesia untuk mengikuti berbagai kejuaraan internasional yang diadakan di berbagai negara.
Rudy pun bercerita tentang perkenalannya dengan olahraga tersebut. Pada tahun 2007, ia memperkenalkan olahraga softball. Ping, distributor Medalist, adalah penarik laci berujung lunak yang berbasis di AS.
Saat itu, Rudy, pemilik Green Park Billiards Sports Inc., awalnya hanya ingin mengubah Medallion Softball menjadi peluang bermain game untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan peluangnya. Tapi dia jatuh cinta dengan kiper.
“Awalnya saya berpikir untuk menghasilkan pendapatan bisnis tambahan untuk ruang biliar saya. Ternyata dia malah terjatuh. Saya sering bepergian dengan teman-teman lain dan mengikuti berbagai turnamen kart di luar negeri. “Senang sekali bisa bepergian dan bertemu dengan begitu banyak pemain dart dari berbagai negara pada saat yang bersamaan.” kata Rudy.
Hingga saat ini, penggemar Phil Taylor dan Paul Lim ini masih aktif sebagai penjaga gawang profesional di Indonesia. Ia juga aktif melakukan rehabilitasi tempat latihan dart di kawasan Kemayoran Jakarta.
“Pembaruan gerbang itu syarat dan keniscayaan. “Saya sekarang mempunyai 3 traktor yang bisa saya gunakan sebagai sarana pelatihan dan pembinaan,” ujarnya.
“Bagi yang sekedar ingin bermain atau berlatih bisa datang ke kafe bar sebelah band,” kata Rudy. Saya siap menjadi teman santai atau bermain dart untuk bersenang-senang.” Jadilah bagian dari seluruh acara Darts Series 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesia Entertainment Group (IEG).
Rudy saat ini berada di peringkat 5 IEG Sports Kit Player Rankings dengan total 745 poin. Khususnya, Rudy secara konsisten mencapai semifinal dari dua Kejuaraan Nasional Dart terakhir, yang ketiga dan keempat pada tahun 2024.
Rudy yang kini bersiap menghadapi adu penalti edisi kelima yang digelar di Stadion Gajah Mada pada 26 dan 27 Oktober 2024, menargetkan setidaknya bisa mencapai babak semifinal secara konsisten. Prestasi urutan ketiga dan keempat.
“Pemain muda menjadi semakin kompetitif. Saya yakin mereka juga bersiap-siap saat ini, karena babak kelima ini adalah kesempatan terakhir para finalis untuk melaju ke babak playoff. Jadi saya melakukan beberapa persiapan agar setidaknya bisa mencapai semifinal dan mendapat tempat di seri final.”
Di sisi lain, Rudy Rustandi sangat mengapresiasi terselenggaranya Turnamen Darts 2024 karena kejuaraan tersebut telah membangkitkan semangat para pemain yang sangat merindukan awal mula darts di Indonesia. Dulu, olahraga penjaga gawang sempat terpuruk dan dilanda pandemi Covid 19.
“Saya sangat mengapresiasi kompetisi kiper tingkat nasional, khususnya Indonesia Tamasha Group selaku penyelenggara. Menyelenggarakan acara gatekeeping seperti ini tidaklah mudah. Selain olahraga populer, gerbang di Indonesia juga ditutup karena virus Covid, katanya.
Namun Indonesia Tamasha Group terus berbenah dan berkembang dari seri ke seri, jadi saya lihat kualitas gokartnya juga meningkat, tambahnya.
Pengalaman Rudy Rustandi di bawah mistar gawang sangat sempurna. Ayah Dhivi Candra Rustandi tidak hanya aktif sebagai pemain di berbagai tim dan klub seperti Medalist Darts Indonesia dan Phoenix Indonesia Team 2016 (National Pride Team ADA Hong Kong), namun beliau juga sangat aktif dalam mendirikan Persatuan Dart Indonesia atau IDA.
IDA adalah asosiasi anak panah yang sayangnya terbelakang dan menghilang. Dengan berdirinya Persatuan Dart Indonesia (PORADI), harapan itu kini menjadi kenyataan
“PORADI sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh kiper dan praktisi di Indonesia, karena saya tahu betul betapa sulit dan tidak mudahnya membangun induk perkumpulan olahraga yang kurang populer di Indonesia.” “Juga bisa didaftarkan dan diakui secara hukum oleh negara karena dart bukan sekedar olahraga,” tambahnya.
Banyak faktor dan kepentingan yang terlibat, terutama dari sisi bisnis. Oleh karena itu, peran PORADI sebagai induk federasi penjaga gawang tentu sangat strategis. Tidak hanya sebagai pesaing, tetapi juga sebagai pengawas dan pelindung olahraga penjaga gawang. di Indonesia.”