Okultasi Bintang Bakal Terjadi 2025, Apa Itu?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Tahun 2025 akan menjadi waktu yang spesial bagi pecinta astronomi. Langit bumi akan dihiasi dengan beberapa fenomena astronomi selama tahun 2025, salah satunya keajaiban bintang.
11 Oktober 2025 Okultasi bintang Beta Taurus. Melansir laman Observatorium Boscha, Selasa (12/10/2024), okultasi terjadi ketika benda langit seperti Bulan, planet, atau bahkan asteroid kecil bergerak di depannya. dari bintang yang jauh.
Akibatnya, cahaya dari bintang tersebut tampak menghilang sementara dari pandangan pengamat di Bumi. Kata “okultasi” berasal dari bahasa Latin occultare, yang berarti “menutupi” atau “menyembunyikan”, yang menggambarkan apa yang terjadi ketika benda langit melintas di depan sebuah bintang.
Bayangkan menatap langit malam berbintang, tiba-tiba salah satu bintang paling terang perlahan meredup hingga menghilang di balik siluet bulan. Seolah bintang itu ditelan kegelapan.
Kemudian, setelah beberapa saat, cahaya itu muncul kembali, seterang dan bersinar seperti sebelumnya. Inilah pesona kesaktian bintang, sebuah fenomena yang tak hanya indah, tapi juga sarat nilai ilmiah.
Bulan merupakan tokoh utama kegaiban yang sering kita saksikan. Karena kedekatannya dengan Bumi dan ukuran sudutnya yang besar di langit, Bulan sering kali “menutupi” bintang terang.
Fenomena ini menjadi momen spesial bagi para bintang, baik amatir maupun profesional. Dengan teleskop sederhana, Anda bisa melihat dengan jelas bagaimana bulan perlahan mendekati bintang lalu menutupinya, sebelum akhirnya bintang muncul di sisi lain.
Namun, bukan hanya bulan yang bisa menimbulkan keajaiban. Planet-planet di tata surya kita, seperti Jupiter dan Venus, juga dapat menutupi bintang, meskipun fenomena ini lebih jarang terjadi.
Faktanya, asteroid kecil yang mengorbit Matahari dapat lewat di depan bintang, meskipun jenis okultasi ini biasanya berumur pendek dan hanya dapat dilihat dari lokasi tertentu di Bumi. Namun okultasi oleh asteroid sangat berharga bagi para astronom.
Dengan mengamati bagaimana cahaya bintang dikaburkan oleh asteroid, para ilmuwan dapat mengukur bentuk, ukuran, dan bahkan keberadaan satelit atau cincin kecil yang mungkin mengelilingi asteroid tersebut. Sihir bukan hanya fenomena alam yang indah, fenomena ini juga berperan penting dalam perkembangan ilmu astronomi.
Fenomena ini telah membantu para ilmuwan untuk mempelajari secara lebih tepat atmosfer planet, posisi bintang, dan memahami sifat-sifat benda kecil di tata surya. Ketika sebuah planet dengan atmosfer tipis seperti Pluto menutupi cahaya bintangnya, cahayanya berubah saat melewati atmosfer, memberikan petunjuk berharga tentang struktur dan komposisinya.
Misalnya, pada tahun 2017, sebuah peristiwa ajaib mengungkap fakta mengejutkan tentang asteroid Charclo. Ketika asteroid melintas di depan bintang tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa ia memiliki cincin tipis di sekelilingnya, sebuah penemuan yang sangat tidak terduga.
Ternyata meski kecil, asteroid bisa menyimpan rahasia mengejutkan. Salah satu okultasi yang paling terkenal adalah okultasi Regulus, bintang terang di Leo dekat Bulan.
Regulus, yang sering dikenal sebagai “jantung singa”, telah mengalami okultasi beberapa kali, dan setiap kali terjadi, banyak astronom amatir dan profesional berlomba-lomba untuk menyaksikannya. Jenis okultasi ini merupakan saat yang penting untuk mempelajari lebih jauh pergerakan Bulan sekaligus memberikan pengalaman visual yang menakjubkan bagi pengamat.
Secara umum keajaiban bintang mengingatkan kita pada dinamika alam semesta yang selalu bergerak dan berubah. Di balik fenomena yang tampak sederhana ini, terdapat informasi berharga yang dapat membantu kita memahami lebih jauh tentang benda-benda langit yang menghiasi langit malam.
(Tiffany)