Rania Putrisari Mainkan Film Pendek Dunia Tanpa Luka, Ingatkan Seluruh Perempuan Bahwa Mereka Semua Berharga
thedesignweb.co.id, Jakarta Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Anti Kekerasan yang diselenggarakan Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB), TKen Entertainment menayangkan film pendek bertajuk Dunia Tanpa Luka. Film ini diputar pada acara puncak di Grand Theatre, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (17/12/2024).
Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Naya yang diperankan oleh Rania Putrisari yang berjuang melawan kekerasan dalam rumah tangga dalam hidupnya. Dunia Tanpa Luka ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa perempuan mempunyai hak untuk bermimpi, berdiri dan hidup tanpa kekerasan.
Bagi Rania sendiri, perannya dalam film ini memberikan refleksi lebih dalam tentang pentingnya menghargai nilai atau harga diri seseorang sebagai seorang perempuan. Ia berharap film ini bisa menjadi pengingat bahwa setiap perempuan berhak bersuara dan menentukan hidupnya sendiri.
“Sebagai seorang wanita, kamu harus tahu bahwa kamu punya nilai, kamu pantas mendapatkannya,” kata Rania.
Melalui film ini, Rania pun merasa terhubung dengan pengalaman pribadinya dan cerita orang-orang di sekitarnya. Menurutnya, dunia tanpa cedera ini dapat menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga atau dalam hubungan apa pun tidak boleh dianggap enteng.
“Mungkin aku punya mantan atau kenal teman-teman yang merasakan hal itu. Dan menurutku film ini bisa menjadi perantara untuk membantu mereka keluar dari lingkaran itu,” kata Rania.
Selain itu, ia berharap perannya sebagai Naya dapat memberdayakan dan menginspirasi perempuan lain untuk lebih berani mengambil pilihan. Terkadang mereka yang mengalami kekerasan perlu lebih didengarkan dan dipahami.
“Terkadang orang hanya perlu didengarkan. Jadi mungkin kita bisa memulainya dulu dengan menjadi pendengar yang baik,” ujarnya.
Dalam jumpa persnya, Rania juga mengakui bahwa proses syuting film ini cukup menantang, baik secara fisik maupun emosional. Berbeda dengan film layar lebar yang alur ceritanya lebih bervariasi, Uninjured Dunia langsung menghadirkan momen-momen intens dan mendalam tentang permasalahan yang muncul dalam kehidupan seorang wanita.
“Sepertinya ada semua yang paling sulit. Semua adegannya sulit, tidak ada yang mudah. Dan itu semua tentang Naya. Jadi aku harus menghemat tenaga saat syuting,” kata Rania.
Selama syuting, Rania harus menanggung adegan kemarahan, tangisan, bahkan adegan kekerasan fisik. Hal ini membuatnya merasa terbebani secara mental dan terbawa perasaan ketika perlu berada dalam adegan emosional tersebut. Bahkan, setelah syuting selesai, ia menemukan beberapa luka memar di tubuhnya akibat beberapa adegan fisik yang tidak disengaja.
Rania juga berpesan kepada seluruh wanita yang menonton film pendek ini untuk selalu menghargai diri sendiri dan tidak ragu untuk bersuara ketika merasa tersakiti dengan perkataan atau tindakan orang lain.
“Secara pribadi, karakter Naya adalah cerminan banyak perempuan di luar sana. “Terkadang kita terlalu fokus mengejar karir hingga mendapat tekanan untuk menikah,” tambah Rania.
Rania juga menekankan pentingnya mengenal pasangan lebih baik sebelum memutuskan menikah. Dia menyarankan perempuan untuk tidak terburu-buru melakukan hal tersebut hanya karena tuntutan lingkungan atau keluarga.
“Jangan takut untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengenal orang lebih dalam. Semakin kita mengenal satu sama lain, semakin jelas keseimbangan kita untuk memutuskan apakah kita ingin menjalani sisa hidup bersamanya atau tidak, “ucap Rania.
“Jika ada yang tidak berhasil bagi Anda, jangan takut untuk angkat bicara. Ini semua bisa dimulai dari diri Anda sendiri,” pungkas Rania.