Adakah Makanan Sehat Pembersih Penumpukan Plak Arteri untuk Cegah Penyakit Jantung?
thedesignweb.co.id, Jakarta Penumpukan plak di arteri dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan komplikasi serius. Mengonsumsi makanan tertentu tidak akan membuat arteri Anda rileks, namun pola makan yang sehat dapat membantu mengelola dan mencegah penyakit jantung.
Ketika orang menyebut arteri sebagai “tersumbat”, itu berarti plak telah menumpuk di arteri. Plak ini mengandung kolesterol, zat lemak lainnya, dan produk limbah seluler. Seiring waktu, penumpukan plak dapat menyebabkan arteri menebal atau mengeras. Ini adalah suatu kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Bisakah makanan mengendurkan arteri?
Tidak ada makanan sehat atau perawatan khusus untuk membalikkan aterosklerosis. Namun, perubahan pola makan dan gaya hidup merupakan bagian penting dari pengobatan pencegahan dan dapat membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan aterosklerosis dan penyakit jantung terkait.
Misalnya, pola makan nabati yang berfokus pada makanan utuh dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit arteri koroner dan mengurangi risiko aterosklerosis. Pola makan lainnya, seperti diet Mediterania dan DASH, juga dapat membantu mengelola perkembangan penyakit jantung sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan seimbang.
Penyebab dan faktor risiko berkembangnya aterosklerosis banyak dan seringkali saling berhubungan. Pola makan memainkan peran penting dalam perkembangan aterosklerosis, namun masyarakat perlu menerapkan pendekatan gaya hidup yang lebih luas untuk mengatasi kondisi ini, demikian yang dilaporkan Medical News Today.
Pola makan yang tepat membantu mencegah masalah jantung
Pola makan, bersama dengan aspek gaya hidup lainnya, merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan arteri.
Makanan tertentu dapat membantu kesehatan jantung Anda dengan menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol “jahat”, dan membantu Anda menjaga berat badan yang sehat.
Berikut adalah beberapa perubahan pola makan sederhana yang dapat dilakukan orang untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Hindari lemak tidak sehat
American Heart Association menyarankan masyarakat untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan menghilangkan lemak trans, yang membantu menurunkan low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol “jahat”.
Batasi garam
Pola makan tinggi garam dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular lainnya seperti hipertensi.
Mengurangi asupan garam ke tingkat yang sehat adalah cara yang mudah dan hemat biaya untuk meningkatkan kesehatan jantung. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan orang dewasa yang sehat mengonsumsi kurang dari 2.000 miligram natrium per hari. Ini setara dengan sekitar 5 gram garam per hari.
Pola makan yang mengutamakan sayuran utuh, buah-buahan, dan biji-bijian serta membatasi karbohidrat olahan dan protein hewani memiliki risiko penyakit jantung yang jauh lebih rendah dibandingkan pola makan yang mengutamakan makanan hewani.
Pola makan vegan dan vegetarian dikaitkan dengan rendahnya insiden diabetes, hipertensi, dan asupan lemak jenuh. Inilah tiga faktor risiko utama perkembangan aterosklerosis dan risiko penyakit jantung.
Terapkan pola makan Mediterania
Diet Mediterania adalah pola makan yang mengutamakan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, lemak sehat, dan biji-bijian. Mereka biasanya tidak mengonsumsi daging atau makanan olahan.
Sebuah penelitian mengamati peserta berusia 55 hingga 80 tahun yang memiliki risiko kardiovaskular tinggi selama hampir lima tahun. Peserta mengonsumsi makanan rendah lemak atau diet Mediterania yang dilengkapi dengan minyak zaitun extra virgin dan kacang-kacangan. Kelompok Mediterania memiliki lebih sedikit kejadian kardiovaskular utama dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan rendah lemak selama masa penelitian.
Diet Mediterania adalah pola makan yang mengutamakan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, lemak sehat, dan biji-bijian. Mereka biasanya tidak mengonsumsi daging atau makanan olahan.
Sebuah penelitian mengamati peserta berusia 55 hingga 80 tahun yang memiliki risiko kardiovaskular tinggi selama hampir lima tahun. Peserta mengonsumsi makanan rendah lemak atau diet Mediterania yang dilengkapi dengan minyak zaitun extra virgin dan kacang-kacangan. Kelompok Mediterania memiliki lebih sedikit kejadian kardiovaskular utama dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan rendah lemak selama masa penelitian.