Teknologi

ForU.AI Hadirkan Solusi Baru Lindungi Data Pribadi di Era Web3

thedesignweb.co.id, Jakarta – ForU.AI mengumumkan peluncuran teknologi yang dirancang untuk memecahkan masalah pengelolaan dan pengamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3.

Sekadar informasi, kebocoran data pribadi terus berlanjut di ekosistem Web 2. Belakangan ini terjadi kebocoran di Pusat Data Nasional yang berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Banyaknya kesenjangan pada ekosistem Web 2 membuat banyak orang berpikir untuk mengandalkan teknologi pada ekosistem Web 3.

Pang Sue Kai, mantan CEO dan salah satu pendiri Tococrypto, mengatakan ia mendirikan ForU.AI untuk mengatasi berbagai masalah kebocoran data yang merugikan pemilik data pribadi.

Menurutnya, ekosistem Web 2 tidak mengizinkan pemilik data pribadi untuk memiliki, mengelola, dan mengontrol datanya. Itu sebabnya ForU.AI hadir di ekosistem Web 3 yang sedang berkembang.

“Adopsi teknologi Web3 di Indonesia tidak hanya melampaui perdagangan kripto, tetapi juga merambah ke berbagai bidang seperti manajemen aset digital, organisasi otonom yang terdesentralisasi, dan bahkan monetisasi data pribadi,” kata Pang Sue Kai dalam keterangan resmi, Kamis. 29/8/2024).

Pada awal berdirinya, ekosistem Web 3 dan teknologi di dalamnya masih dalam tahap awal. Meski banyak inovasi dan antusiasme yang tinggi, ekosistemnya masih dipenuhi berbagai proyek eksperimental, sebatas kebisingan dan spekulatif.

Namun, ekosistem Web 3 sekarang berbeda. Hal ini terlihat dari adopsi teknologi yang semakin luas, jumlah investasi dan ekosistem yang mendukungnya, serta tidak lagi terbatas pada kripto saja.

 

Seiring dengan adopsi teknologi WebU secara massal, ForU.AI menawarkan solusi yang memungkinkan pengguna mengelola dan memonetisasi data sesuai dengan preferensi merek.

Sekadar informasi, ForU.AI merupakan perusahaan pertama yang mengintegrasikan blockchain, Artificial Intelligence (AI) dan Decentralized Identity (DiD) untuk memfasilitasi kelancaran penanganan data pribadi di lingkungan web2 dan web3.

Ini termasuk platform e-niaga, asuransi, AdTech, SocialFI, NFT, GameFI, dan banyak lagi. Kombinasi teknologi ini memastikan pengoperasian yang aman dan privasi data.

“Melalui ForU.AI, saya ingin membangun ekosistem di mana setiap orang dapat mengambil kendali penuh atas data mereka dan menggunakannya untuk keuntungan mereka,” kata Key.

Kemudian, pemilik data pribadi yang memonetisasi data sesuai dengan preferensi pribadinya akan menerima insentif berupa ForU.AI Tokens (FUT), yang memiliki nilai moneter nyata dan dapat ditukarkan di pasar kripto.

 

Sementara itu, ForU.AI terus mengembangkan basis penggunanya melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah promosi gaming melalui mini program aplikasi Telegram yang banyak digunakan pengguna di Indonesia pasca perang Telegram.

Widget Telegram ForU.AI tidak hanya membantu membangun komunitas, namun juga melengkapi identitas digital dan sistem token ForU.AI.

Dengan menggunakan widget ini, pengguna dapat menghubungkan akun X (Twitter) miliknya untuk mendapatkan avatar digital berdasarkan karakteristik dan minat pengguna, yang dianalisis berdasarkan kebiasaan media sosial pengguna.

Sejak diluncurkannya program beta, ForU.AI telah memiliki lebih dari 30 ribu pengguna dengan pengguna aktif harian (DAU) melalui platform ForU.AI.

Tak hanya itu, ForU.AI terus aktif berkolaborasi dengan ekosistem Web 2 dan Web 3 antara lain Tokocrypto, Untukmu.AI, Safepal, Reku, Mindbloon, Nvidia, IBM dan Microsoft.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *