SPP Hanya Rp3.500, PAUD Yuni Shara Hadirkan Fasilitas Lengkap dan Sistem Unik Bayar dengan Buah
thedesignweb.co.id, Jakarta – Di tengah kesibukannya sebagai penyanyi dan selebriti, Yuni Shara menunjukkan sisi lain dirinya sebagai sosok yang peduli dengan dunia pendidikan. Melalui Yayasan Cahaya Permata Abadi, ia mendirikan proyek PAUD bersama bernama Cahaya Permata Abadi di Batu, Malang, Jawa Timur.
Sekolah ini tidak hanya sekedar tempat belajar, namun juga wujud semangat Yuni dalam memberikan pemerataan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Yang membuat PAUD ini menarik adalah biaya pendidikannya yang hanya Rp 3.500 per bulan. Padahal, biaya tersebut bisa dibayar dengan sayur atau buah. Kebijakan ini mencerminkan visi Yuni untuk menjadikan pendidikan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Istimewanya, biaya pendidikan tidak mengalami kenaikan sejak sekolah ini didirikan pada tahun 2004.
Meski harga sangat terjangkau, PAUD Cahaya Permata Abadi menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang lengkap. Beberapa pelayanan kesehatan yang rutin diberikan antara lain: Pengukuran dan pengukuran tinggi badan. THT (telinga, hidung, tenggorokan). Berikan vitamin A. Pemeriksaan gigi.
Selain itu, sekolah ini dilengkapi dengan ruang kelas, taman bermain, taman yang luas serta program khusus seperti seni dan olah raga, seperti dilansir Lifestyle thedesignweb.co.id pada Selasa, 3 Desember 2024.
Tidak hanya soal jasmani, PAUD Yuni Shara juga fokus pada 6 aspek perkembangan anak, seperti kecerdasan, bahasa, berpikir, iman dan akhlak, keterampilan jasmani dan seni.
Meski fokus pada keluarga miskin, Yuni memastikan kualitas pendidikan di PAUD miliknya tetap terjaga. Guru-gurunya profesional dan ahli PAUD. Hal ini merupakan keuntungan tambahan, mengingat banyak sekolah sejenis yang kesulitan menyediakan guru berkualitas dengan biaya pendidikan yang rendah. Kisah Inspiratif Dibalik PAUD Karya Yuni Shara
Yuni Shara mengatakan, ide membangun sekolah ini berawal dari pengalaman pribadinya saat berkunjung ke kampung halaman. Ia mendengar cerita sedih tentang anak mantan gurunya yang terpaksa menutup sekolah karena rusaknya gedung.
Tersentuh dengan cerita tersebut, Yuni memutuskan untuk membangun sekolah, meski awalnya harus menyewa tanah karena kekurangan biaya.
Perjalanannya tidak mudah, namun Yuni mengelola lahannya sendiri dengan dukungan beberapa pihak, termasuk Irwan Mussry yang ikut membantu menyediakan sekolah. Sebagai penghormatan, gedung sekolah tersebut diberi nama sesuai nama ibu Irwan, RA. Djoewati Mussry Nitidisastro.
Dalam postingan di media sosial, akun pribadi Yuni, dan Instagram @cahayapermataabadi, terlihat ia kerap langsung ke sekolah, menemani aktivitas anak-anak.
Diakui Yuni, meski awalnya tak menyangka akan terjun ke dunia pendidikan, kini ia bersyukur. Sekolah yang mendapat sertifikat ini merupakan bukti nyata kerja keras dan keikhlasannya.
Keberadaan PAUD Cahaya Permata Abadi menjadi inspirasi bahwa pendidikan yang baik dapat terlaksana tanpa pola asuh yang berat. Yuni Shara tidak hanya menciptakan lingkungan belajar, tetapi juga tempat berkembangnya generasi muda, lengkap dengan manfaat kebaikan dan kepedulian.
Siapa sangka, di tengah kesibukannya sebagai seniman, Yuni berhasil menunjukkan bahwa pendidikan menjadi salah satu cara untuk memberikan pengaruh yang luas. PAUD ini menjadi bukti bahwa semangat, kerja keras, dan cinta mampu membawa perubahan besar. Dan barangkali, ini hanyalah awal dari perjalanan panjang Yuni Shara di dunia pendidikan.