Global

THE NEWS Paus Fransiskus Ungkap Keraguan Upaya Israel-Hamas Akhiri Perang hingga Kritik Donald Trump-Kamala Harris

thedesignweb.co.id, Roma – Paus Fransiskus telah kembali ke Roma dari Singapura. Sekembalinya ke Roma dari Singapura pada Jumat (13/9), ia mengutuk kematian anak-anak Palestina akibat serangan militer Israel di Gaza.

Pada saat itu, Paus Fransiskus menggambarkan pemboman Israel terhadap sekolah tersebut sebagai serangan terhadap militan Hamas sebagai “tindakan yang mengerikan.”

Paus juga meragukan apakah Israel atau Hamas, yang telah berperang selama 11 bulan, benar-benar berupaya mengakhiri konflik tersebut.

“Saya minta maaf untuk mengatakan hal ini. Tapi saya tidak yakin mereka mengambil langkah-langkah untuk membawa perdamaian,” kata Paus Fransiskus kepada wartawan pada konferensi pers setelah menyelesaikan tur 12 hari di Asia Tenggara dan Oseania. Demikian dilansir Voice of America Indonesia, Minggu (15/9/2024).

Paus juga mengatakan bahwa dia melakukan kontak telepon “setiap hari” dengan anggota Gereja Katolik di Gaza dan mereka mengungkapkan kepadanya berbagai kesulitan dan kondisi buruk.

Paus berusia 87 tahun itu berkata: “Tolong, ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh dan ketika Anda melihat sebuah sekolah dibom karena ada militan di sana, itu sangat buruk.” “Sayang sekali.”

Paus Fransiskus, yang mendukung seruan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas di Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, mengatakan “terkadang saya menganggap ini adalah perang yang keterlaluan.”

 

Konflik Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang, menurut laporan Israel. Sementara itu, berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan setempat, akibat serangan balik militer Israel, Jalur Gaza hancur dan lebih dari 41 ribu warga Palestina tewas. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Kamis (12/9) bahwa perang telah “menghancurkan” perekonomian Gaza.

Dalam konferensi pers yang berdurasi 40 menit tersebut, Paus Fransiskus juga membahas berbagai topik lainnya. Dia mengkritik kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris dan menyarankan agar umat Katolik Amerika “memilih dengan lebih baik” dalam pemilu November, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *