Bisnis

Cari Pendanaan Rp 541 Triliun, Boeing Mau Jual Saham dan Utang Bank

thedesignweb.co.id, Jakarta – Boeing mengumumkan rencana mencari pembiayaan baru dari investor dan pinjaman bank hingga $35 miliar atau sekitar Rp 541 triliun (perkiraan nilai tukar Rp 15.465 per dolar). Langkah Boeing ini dilakukan di tengah pemogokan ribuan pekerja untuk mempertahankan operasi.

Para karyawan perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi dan memasarkan pesawat-pesawat tersebut telah melakukan aksi mogok kerja, yang sudah memasuki bulan kedua, sehingga menimbulkan kerugian yang sangat besar. 

Dikutip BBC, Jumat (18/10/2024), pemogokan tersebut dipimpin oleh International Union of Machinists and Aerospace Workers (IAM), yang mewakili lebih dari 30.000 pekerja Boeing. Ribuan pekerja turun ke jalan di Seattle untuk menuntut upah dan kondisi kerja yang lebih baik.

Pembicaraan untuk mengakhiri pemogokan terhenti minggu lalu setelah Boeing menarik kenaikan gaji sebesar 30% selama empat tahun. 

“Partai Buruh jelas bahwa kami tidak akan berhenti sampai kesepakatan yang adil tercapai,” kata seorang perwakilan IAM pada rapat umum di Seattle. “Kami mendesak Boeing untuk memenuhi komitmennya terhadap karyawan yang membangun perusahaan ini.” 

Boeing berencana memberhentikan 17.000 pekerja dan surat pemberitahuan pertama akan dikirimkan pada pertengahan November. Meski demikian, pihak perusahaan menegaskan para pekerja yang mogok kerja tidak akan terkena dampak langsung.

“Pemecatan ini bersifat wajib, namun kami berkomitmen memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampaknya,” kata perwakilan Boeing dalam sebuah pernyataan. 

Selain itu, produksi pesawat baru Boeing, 777X juga dipastikan akan tertunda hingga satu tahun. 

Boeing akan mencoba mengumpulkan $25 miliar melalui penawaran saham dan utang, dan telah setuju untuk meminjam tambahan $10 miliar dari bank-bank besar.

“Ini adalah dua tindakan bijaksana yang mendukung akses perusahaan terhadap likuiditas,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

Harga saham Boeing naik 2,2% setelah pengumuman tersebut. Namun ancaman lain datang dari lembaga pemeringkat kredit. S&P Global memperingatkan bahwa peringkat kredit Boeing dapat diturunkan jika pemogokan terus berlanjut.

“Jika hal ini terjadi, biaya pinjaman akan menjadi lebih tinggi dan hal ini akan semakin memperburuk posisi keuangan perusahaan,” tulis S&P dalam laporannya. 

Menteri Tenaga Kerja AS Julie Sue bertemu dengan perwakilan IAM dan eksekutif Boeing di Seattle.

“Pemerintah berkomitmen untuk memastikan kedua belah pihak dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan,” kata Su usai pertemuan. 

Tekanan politik juga datang dari anggota Kongres Partai Demokrat di negara bagian Washington. Mereka mendesak Boeing dan IAM untuk segera menyelesaikan perselisihan tersebut.

“Kedua belah pihak harus melipatgandakan upaya mereka untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi pekerja dan kelangsungan hidup Boeing,” kata salah satu perwakilan Partai Demokrat. 

Laporan keuangan kuartal ketiga Boeing, yang akan dirilis pada tanggal 23 Oktober, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak pemogokan terhadap situasi perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *