Saham

BRI Tebar Dividen Interim 2024 Rp 135 per Saham, Cek Jadwalnya

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pt Bank Rakyat Indonesia TBK (BBRI) alias Bri akan membagikan dividen perantara untuk tahun 2024 sebesar Rp 135 per saham. Jumlah maksimum dividen perantara pada tahun 2024 adalah 20,46 triliun rupee Indonesia.

Pembagian dividen interim akan bergantung pada keputusan rapat Direksi tanggal 12 Desember 2024 dan persetujuan Komisaris BRI. Perseroan membagikan dividen perantara berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, termasuk laba bersih. Akumulasi laba tak terbatas yang diterima induk perusahaan adalah $45,06 triliun, yaitu $220,31 triliun, total modal $329,47 triliun. jadwal 

Jadwal pembagian dividen interim tahun 2024 disajikan di bawah ini.

Tanggal ex-dividen untuk pasar umum dan disepakati adalah 24 Desember 2024.

Tanggal pasar normal dan terkoordinasi mantan ahli adalah 27 Desember 2024

Tanggal keunggulan pasar tunai-30 Desember 2024

Dividen di pasar tunai tanggal 2 Desember 2024 hal

Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai – 30 Desember 2024 pukul 16.00.

Tanggal Pembayaran Dividen Sebelumnya – 15 Januari 2025

Saham BBRI menguat pada Senin 16 Desember 2024 pukul 11.52 WIB seiring koreksi indeks harga saham konsolidasi (IHSG). Saham BBRI naik 2,16% menjadi Rp 4.260 per saham. BBRI turun 20 poin hingga Rp 4.150 per saham. Harga tertinggi BBRI adalah 4280 Rs dan terendah 4150 Rs. Total kejadian penawaran sebanyak 44.044 kali dan terjual sebanyak 1.800.972 lembar saham. Nilai perjanjiannya adalah 756,9 miliar rupee Indonesia.

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BBRI) atau Bri kembali menunjukkan indikator positif di tengah dinamika perekonomian global dan kondisi perekonomian internal yang kompleks. Berfokus pada penguatan indikator kinerja fundamental, Bri mampu meraup laba bersih sebesar Rp 45,36 triliun secara kesatuan perusahaan pada akhir kuartal III 2024.

Presiden Bri Sunarso dalam laporan efektivitas BRI, Rabu (30/10/2024), mengatakan: “Pencapaian ini tidak lepas dari penguatan produktivitas Bri yang konsisten, serta reaksi strategis yang tepat terhadap berbagai dinamika pasar.” ).

Di bidang brokerage, Bri berhasil mengeluarkan pinjaman sebesar 1353,36 triliun Rs Indonesia pada akhir September 2024, meningkat 8,21% dibandingkan tahun lalu (dibandingkan tahun sebelumnya). 81,70% atau 1105,70 triliun USD dari total jumlah pinjaman diberikan pada segmen UKM.

Peningkatan penyaluran pinjaman yang positif ini juga menyebabkan aset Bri meningkat sebesar 5,94% dibandingkan tahun lalu hingga mencapai Rp 1961,92 triliun. Mendukung segmen UKM BRI menjadi prioritas untuk memperkuat perekonomian masyarakat.

“Bri hadir untuk memperkuat UKM sebagai penopang penting pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mengembangkan UKM, Bri berperan penting dalam menciptakan perekonomian yang inklusif dan berkeadilan,” kata Sunarso.

 

Bri mengelola dengan baik kualitas asetnya seiring penyaluran pinjaman yang terus meningkat. Hal ini tercermin dari rasio kredit non kerja (BRI) yang sebesar 2,90% pada triwulan III tahun 2024, meningkat sebesar 3,07% secara tahunan.

Selain kredit non kerja, perseroan berhasil menjaga rasio pinjaman dan risiko (LAR) terbaik dari 13,80% pada akhir triwulan III 2023 menjadi 11,66% pada akhir triwulan III 2024.

Penurunan rasio pinjaman non-kerja dan FDI didukung oleh penerapan strategi manajemen risiko yang disiplin di seluruh bidang kegiatan. Bri secara aktif memantau kualitas kredit dan menerapkan sistem peringatan dini untuk mengidentifikasi potensi permasalahan kredit sesegera mungkin.

Selain itu, Bri memperkuat tim pemulihannya untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien. Seiring dengan membaiknya kualitas kredit BRI terus membentuk cadangan yang memadai dengan NPL 215,44%.

“Berbagai pengurangan risiko telah dilakukan Bri, mulai dari pertumbuhan sampel, pemantauan pinjaman aktif, penguatan cadangan, dan penyelesaian pinjaman bermasalah melalui pendekatan kerjasama dengan klien,” tambah Sunarso.

Sementara dari sisi kewajiban, Bri berhasil menarik dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.362,42 triliun, meningkat 5,59% dibandingkan tahun lalu. Komposisi dana murah (CASA) masih mendominasi DPK Bri sebesar 64,17%, meningkat 63,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Salah satu faktor kunci terbentuknya modal murah adalah transformasi digital yang dilakukan Bri. Berkat pengawas BRIMO, Bri telah menciptakan keputusan bank terintegrasi yang mudah diakses nasabah dari mana saja.

Inovasi ini terbukti mampu meningkatkan jumlah tabungan khususnya generasi milenial dan generasi muda yang lebih paham dengan teknologi digital. Hingga akhir September 2024, jumlah pengguna mencapai 37,14 juta pengguna dan volume transaksi mencapai 4.034 triliun rupee Indonesia, meningkat 35,20% dibandingkan tahun lalu.

Mengembangkan layanan perbankan hybrid, Bri memperluas layanan perbankan ke segmen masyarakat yang sebelumnya kurang mampu, termasuk masyarakat di daerah terpencil melalui Agenbrilink.

 

Tercatat pada akhir September 2024, Bri berjumlah lebih dari 1,02 juta agen Brilink yang tersebar di 62.227 desa di seluruh Indonesia. Sejak Januari hingga September 2024, para agen tersebut mampu mencatatkan transaksi senilai Rp 1.170 triliun dari 859 juta transaksi keuangan.

Dalam kesempatan tersebut, Sunarso juga menjelaskan, kinerja positif Bri menjelang triwulan III 2024 didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, dengan rasio pinjaman dan simpanan (LDR) bank sebesar 89,18% dan ekuitas yang memadai. Koefisien (CAR ) mencapai 26,76%.

“Ke depan, Bri akan terus mengelola likuiditas agar siap menghadapi tantangan perekonomian global dan internal. Dengan likuiditas yang cukup dan permodalan yang kuat, Bri masih memiliki cukup peluang untuk tumbuh lebih baik,” kata Sunarso.

Sunarso pun optimistis penyelesaian tahun 2024 bisa berjalan dengan baik. “Kami optimis Bri mampu menutup tahun 2024 dengan indikator positif, apalagi jika fokus pada penguatan landasan efisiensi dan penciptaan stabilitas, Bri selalu siap mengatasi berbagai tantangan global dan internal,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *