Otomotif

Bukan XForce 7 Penumpang, Mitsubishi DST Concept Bisa Dibawa ke Indonesia

thedesignweb.co.id, Jakarta – Mitsubishi Filipina meluncurkan mobil konsep bernama DST di Philippine International Auto Show 2024. Model ini memiliki bentuk yang sama dengan SUV yang dijual di Indonesia yaitu Mitsubishi XForce.

Namun menanggapinya, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Atsushi Kurita mengatakan, konsep DST bukanlah Xforce 7 penumpang.

“DST Concept bukanlah XForce 7-seater, karena DST merupakan model SUV 7-seater terbaru,” jelas Kurita kepada media baru-baru ini di ajang GJAW 2024, ICE BSD, Tangerang.

Kurita melanjutkan, konsep DST ini merupakan model serba baru dan akan tersedia sebagai SUV baru dengan konfigurasi 7 penumpang.

“DST sendiri singkatan dari Dynamic, Spacious, dan Three Row. Bukan XForce 7 seat,” tegasnya.

Sementara itu, DST Concept kemungkinan akan dibawa ke Indonesia dan dijadikan model SUV 7 penumpang. Kurita tidak memberikan keterangan rinci. Meski merek berlambang tiga berlian itu menyatakan model barunya memang akan diluncurkan di pasar ASEAN pada 2025.

“Kalau ditanya di mana diproduksi, sebenarnya dengan platform mirip XForce dan Xpander, pasti bisa ditebak di mana,” kata Kurita.

Mitsubishi terus mempersiapkan peluncuran banyak model baru ramah lingkungan di kawasan ASEAN. Seperti Xpander dan Xpander Cross hybrid yang akan tersedia di Thailand pada tahun 2023.

Namun belum diputuskan apakah Xpander dan Xpander Cross hybrid bisa dijual di Indonesia.

Pasalnya, merek yang mengusung lambang tiga berlian itu masih mempertimbangkan beberapa hal untuk bisa menjual model tersebut dengan kombinasi mesin konvensional dan motor listrik.

“Sebenarnya teknologi hybrid Mitsubishi sudah siap. Ada dua hal lagi yang perlu ditekankan. Pertama, kita tinggal menunggu waktu yang tepat dan produk mana yang cocok untuk konsumen Indonesia,” jelas Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha. Sales Indonesia (MMKSI) Atsushi Kurita saat ditemui di GJAW 2024, belum lama ini.

Lanjut Kurita, hal lain yang masih perlu diperhatikan adalah harga. Dan ini sangat penting, karena biasanya teknologi hybrid yang dibangun pada model akan menaikkan harga.

“Biasanya jika suatu produk memiliki versi mesin hybrid, maka harganya akan meroket karena ada tambahan teknologi di dalamnya. Jika kedua aspek ini diperhatikan dengan matang, maka produk tersebut akan diluncurkan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *