Lifestyle

Pernah Bikin Kontroversi Soal Bali, Kreator Konten Israel Nas Daily Dihujat di Jepang karena Bikin Konten Sesat soal Palestina

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pembuat konten dan influencer Israel Nas Daily baru-baru ini kembali viral karena membuat dan mengkritik konten di Jepang. Pasalnya, ia berkali-kali membuat konten kontroversial soal Palestina.

Pemilik nama asli Nusir Yassin ini juga memiliki darah Palestina. Namun, dia lebih cenderung mendukung Israel, yang telah melakukan genosida di Gaza dan wilayah Palestina selama setahun.

Menurut laman Middle East Eye, pada 17 Oktober 2024, dalam sebuah video viral, aktivis pro-Palestina Jepang melakukan protes di sebuah acara yang diselenggarakan oleh influencer media sosial Nas Daily. Mereka mengkritik sikap Nas Daily terhadap Palestina saat demonstrasi.

“Dia bukan sekedar pembuat konten, tapi dia siap menjadi alat brutal mesin propaganda Israel,” kata seorang pengunjuk rasa. Para pengunjuk rasa memprotes Yassin yang sengaja menertawakan genosida yang sedang terjadi di Palestina. “Adalah dasar kemanusiaan untuk tertawa ketika seseorang sekarat, dia hanya bercanda,” kata pengunjuk rasa lainnya.

Video demonstrasi tersebut diunggah ke beberapa akun media sosial, salah satunya diakuinya baru pertama kali diprotes oleh massa Twitter atau pro-Palestina.

“Saya setuju dengan mereka. Saya ingin Palestina bebas dari Hamas. Palestina bebas dari terorisme. Saya juga ingin Palestina bebas dari ekstremisme,” cuit Yassin.

Banyak netizen yang percaya bahwa NAS sengaja mempengaruhi masyarakat dan mencuri kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di Gaza. Banyak juga yang merasa Yassin kurang berempati terhadap Palestina.

 

Ini bukan pertama kalinya Naas dikritik karena pendiriannya terhadap Israel dan Palestina. Mereka telah lama dituduh menutupi pendudukan Israel dan menyamakan pengalaman Israel dengan pengalaman Palestina.

Yasin membela dirinya sebagai pendukung perdamaian dan hidup berdampingan. Menyusul serangan pimpinan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2024, pria tersebut menyatakan dukungannya terhadap Israel. Harian Nas menjadi viral pada tahun 2023 dengan berita tentang Bali sebagai “surganya” orang kulit putih di Indonesia.

Aktivis sekaligus pengusaha Niluh Djelantic pun menyebut Nas Daily Bali menyesatkan. Bali ibarat pulau orang kulit putih, kata Niluh Djelantic di Instagram.

Tak lama setelah kontroversi media sosial, Nas Daily menjadi tuan rumah Nas Summit di Jakarta. Dalam kesempatan itu ia juga akan mengundang podcaster Teddy Corbusier dan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menbaregraf) Sandiaga Uno. “Semuanya diterima di Indonesia yang indah,” kata Sandiaga dalam video singkat tersebut.

Nas Daily belum menayangkan video klarifikasi atau permintaan maaf atas video “Pulau Putih Bali”. Dia mengatakan dia ingin terus membahas ras. Nas mengaku diserang oleh bule berkulit putih, meski sebenarnya ia banyak dikritik oleh netizen lokal.

“Orang kulit putih yang tinggal di Bali marah pada orang kulit hitam. Kami,” kata Nas kepada Daily.

Kontroversi bermula pada Februari 2023 ketika Nas menyebut Bali sebagai White Island of Asia atau Pulau “Putih” Asia dalam sebuah unggahan Instagram. Nas memberikan gelar tersebut karena ia melihat banyak orang berkulit putih, tidak hanya sekedar berlibur. Mereka juga tinggal di Pulau Dewata. “Dia (memiliki) kulit putih, dia (memiliki) kulit putih, mereka (memiliki) kulit putih. Ini adalah desa ‘putih’ di Asia,” kata Nas membuka klip itu.

Dia melanjutkan: “Ke mana pun Anda pergi, selalu ada lebih banyak orang kulit putih. Ini adalah pulau yang menarik perhatian Barat.” Dalam video tersebut pula Nas membeberkan alasan turis asing berkulit putih berkunjung ke Bali.

“Pertama, alam. Sawah demi sawah. Semua yang ada di sekelilingmu, semuanya hijau,” ujarnya. Belakangan, Nas memuji keramahtamahan masyarakat Bali. Dia mengatakan pulau Lombok yang terletak di dekatnya memiliki banyak hotel terbaik di dunia dengan “keramahan Indonesia yang sangat menawan”.

Ketiga, Nas mengatakan harga pangan di Bali terjangkau bagi wisatawan dengan menunjukkan hamburger dengan kentang goreng seharga empat dolar AS (sekitar Rp 60 ribu). “Harga semua (barang) di sini sangat terjangkau, setidaknya bagi wisatawan kulit putih,” ujarnya.

Di akhir video Nas Daily menyebutkan sepeda motor menjadi alasan keempat banyak turis asing datang ke Bali. “Tidak ada kereta bawah tanah. Tidak ada bus. Hanya skuter di sawah yang indah,” tambahnya. Konten tersebut mendapat banyak kecaman dari netizen Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *