Global

WEB NEWS Polisi Korea Selatan Gelontorkan Dana Rp106 Miliar untuk Cegah Kasus Deepfake Pornografi

thedesignweb.co.id, Seoul – Kepolisian nasional Korea Selatan pada Kamis (19/9/2024) menyatakan akan mengeluarkan dana sekitar 7 juta Rp 106 juta atau sekitar Rp 106 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk teknologi. Anggaran gereja digunakan untuk pertandingan-pertandingan penting, sulih suara, dan bentuk-bentuk penipuan seks digital lainnya.

Porno palsu mendalam mencakup konten yang diekspresikan dengan menyisipkan wajah seseorang secara digital ke dalam gambar pornografi atau teknologi video lainnya. 

Dikutip CNA, Sabtu (21/9), dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang menemukan jaringan kamera telegraf yang sebagian besar dibuat di dalam sekolah dan universitas.

Melalui jaringan ini, pengguna membagikan video porno palsu yang menggambarkan mahasiswi atau staf perempuan.

Fenomena ini telah memicu kemarahan publik dan mendorong keputusan Presiden Yoon Seok-yeol yang berjanji akan mengambil tindakan tegas.

Yoon mengatakan pekan lalu bahwa “masalah penting ini telah menimbulkan kekhawatiran luas, terutama di kalangan perempuan, karena ini merupakan kejahatan serius yang merusak keharmonisan sosial.”

“Saya telah mengimbau kepada otoritas terkait untuk mengambil tindakan pasti,” tambah Yun.

Badan Kepolisian Nasional Seoul mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menginvestasikan 2,7 miliar won hingga tahun 2017 untuk mengembangkan teknologi pembelajaran mendalam untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan secara digital seperti konten palsu dan pengenalan suara.

Selain itu, mereka juga akan memiliki ratusan ribu dolar untuk meningkatkan perangkat lunak saat ini guna memantau video palsu dan video AI lainnya.

Korea Selatan telah lama memerangi kekerasan seksual online, namun menurut angka resmi, insiden tersebut telah meningkat 11 kali lipat tahun ini sejak tahun 2018.

Namun tingkat permintaan masih suram. Dari tahun 2021 hingga Juli tahun ini, 793 kejahatan tingkat tinggi dilaporkan, tetapi hanya 16 orang yang ditangkap dan didakwa, menurut data polisi yang diperoleh legislator.

Pada akhir bulan Agustus, 84 organisasi perempuan mengeluarkan pernyataan bersama, berpura-pura bahwa penyebab utama krisis ini adalah “diskriminasi gender struktural dan solusi terhadap kesetaraan gender”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *