THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Global

8 Oktober 1952: Kecelakaan Kereta Api di London, 85 Orang Tewas 200 Lainnya Luka-luka

thedesignweb.co.id, London – Sedikitnya 85 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka dalam kecelakaan kereta api di London, Inggris, 72 tahun lalu.

Kecelakaan itu terjadi pada pukul 08.20 waktu setempat di Harrow, kota barat laut London, dikutip BBC, Selasa (8/10/2024).

Kereta dari Perth ke London menabrak bagian belakang kereta Tring-Euston pukul 07.31 saat meninggalkan stasiun Harrow dan Wealdstone, di jalur London Midland.

Beberapa detik kemudian, kereta ketiga dari Euston bertabrakan dengan kereta tersebut.

Para penyintas menggambarkan mendengar suara yang memekakkan telinga seperti ledakan dan kemudian pecahan kaca dan debu beterbangan kemana-mana.

“Semua terjadi dalam hitungan detik. Terjadi kejatuhan yang parah dan kaca serta debu menimpa saya,” kata John Bannister, salah satu korban selamat.

John Bannister dari Harrow berada di kereta lokal di gerbong di bawah jembatan penyeberangan pada saat kecelakaan terjadi.

“Saya pingsan sesaat dan ketika sadar, saya mendapati diri saya tergeletak di pagar dengan debu di atas tubuh saya. Saya berhasil membebaskan diri dan menarik diri ke peron.”

Terdapat sekitar 1.000 penumpang di ketiga kereta tersebut, dengan beberapa luka di bagian belakang kereta penumpang Tring dan gerbong depan kedua kereta ekspres tersebut.

Beberapa korban berada di peron ketika sebuah gerbong penuh penumpang terlempar ke laut. Satu orang tewas di jembatan di atas rel kereta api yang tertimpa tukang tiang setinggi 9 kaki.

 

Tim penyelamat berjuang untuk membebaskan korban yang masih terjebak di dalam gerbong di bawah tumpukan.

Petugas pemadam kebakaran dan polisi bergabung dengan pekerja kereta api dan penduduk setempat.

Bagian tengah jembatan telah dipotong untuk membebaskan kedua gerbong dari area yang tampak tidak rusak. Beberapa kendaraan dihentikan untuk mengeluarkan korban selamat dan korban tewas.

Kadang-kadang polisi berteriak atau meniup peluit untuk menenangkan semua orang ketika mereka mendengarkan tanda-tanda masih hidup di reruntuhan.

Ratu dan Perdana Menteri Winston Churchill mengirimkan pesan simpati kepada para korban dan keluarga mereka yang berduka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *