THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Bisnis

Membedah Cara WhatsApp Hasilkan Uang

thedesignweb.co.id, Jakarta – Setiap hari, miliaran pesan dikirimkan melalui WhatsApp, mulai dari percakapan ringan, rencana liburan keluarga, hingga berbagai diskusi serius seputar pekerjaan. Meski sebagian orang juga ada yang mencoba mencari pekerjaan atau menjual barang melalui aplikasi WhatsApp atau yang di Indonesia sering disingkat WA.

Dikutip dari BBC, Sabtu (19/10/2024), semua pesan tersebut dapat dikodekan dan diproses oleh server canggih WhatsApp yang tersebar di berbagai pusat data di seluruh dunia. Jelas operasi skala besar seperti ini tidak murah, tetapi pengguna WhatsApp tidak dikirim. 

Dengan hampir tiga miliar pengguna aktif, muncul pertanyaan, bagaimana WhatsApp bisa menghasilkan uang?

WhatsApp kini dimiliki oleh Meta, raksasa teknologi di balik Facebook dan Instagram. Meskipun aplikasi ini sepenuhnya gratis untuk pengguna pribadi, WhatsApp bergantung pada klien korporat sebagai sumber pendapatan utamanya. 

Sejak tahun lalu, fitur bisnis dapat membuat saluran siaran gratis di WhatsApp untuk menyampaikan pesan kepada pelanggan berbagi. Namun akses yang lebih dalam seperti percakapan dan transaksi langsung memerlukan biaya. 

Di beberapa negara, layanan WhatsApp diintegrasikan ke dalam aktivitas sehari-hari. Di Bangalore, India misalnya, tiket bus bisa dibeli dan dipilih tempat duduk langsung melalui aplikasi.

Hal ini menunjukkan bagaimana WhatsApp tidak hanya menjadi aplikasi pelaporan, namun juga merupakan platform layanan pelanggan dan perawatan digital. 

“Visi kami adalah memungkinkan perusahaan dan pelanggan menyelesaikan berbagai hal langsung di chat,” kata Nicilla Srinifasan.

Misalnya, jika pengguna ingin memesan tiket atau mulai mengembalikan barang, mereka bisa melakukannya tanpa keluar dari chat, tambahnya.

Meta juga menyediakan layanan periklanan berkelanjutan. Bisnis untuk iklan dapat membayar Facebook atau Instagram untuk mengarahkan pengguna langsung ke Obrolan WhatsApp.

“Keuntungan yang sama telah menghasilkan miliaran dolar AS,” kata Srenevasan. 

Jangan menggunakan banyak aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, isi pesannya langsung untuk mendapatkan uang. Namun, pola penggunaan pengguna dan interaksi mereka akan tetap menjadi aset penting bagi platform. 

“Banyak platform melacak aktivitas pengguna dan menggunakannya untuk menargetkan iklan,” kata Matthew Hodgson, pendiri Aplikasi Pesan Aman, (elemen).

Dia menambahkan: “Bahkan jika pesannya dienkripsi, aplikasi masih dapat mengetahui banyak hal tentang penggunanya.” Menambahkan

Menurut Hodgson, ini adalah bentuk keuntungan universal di era digital: “Jika pengguna tidak membayar, kemungkinan besar itu adalah produk mereka.” 

Melalui layanan transaksi dan periklanan yang terhubung, WhatsApp bukan lagi sekedar aplikasi untuk berkirim pesan, melainkan platform layanan digital untuk bisnis. Strategi ini memungkinkan untuk mendapatkan miliaran dolar, meskipun layanan ini tampaknya sepenuhnya gratis bagi pengguna. 

Bisnis seperti WhatsApp menjelaskan bahwa dalam dunia digital, inovasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang menemukan cara baru untuk menghasilkan nilai – baik bagi pelanggan, pengguna, dan platform.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *