THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Berita

Jelang 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran: Terkesan Hanya Presiden dan Beberapa Menteri yang Bekerja

thedesignweb.co.id, Jakarta Pemerintahan Prabowo-Gibran memasuki 100 hari kerja sejak menjabat pada 20 Oktober 2024. Namun menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, kinerja pemerintahan Prabowo masih tergolong lambat.

“100 hari pertama masuknya pemerintahan Prabowo masih tergolong lambat, apalagi banyak jabatan baru di kementerian dan tidak berdampak pada pembangunan nyata,” kata Dedi saat dihubungi, Selasa (14//2025).

“Sepertinya hanya presiden dan beberapa menteri yang bekerja, selebihnya hanya menjabat tanpa banyak kemajuan,” lanjutnya.

Dedi menilai struktur elite kabinet dan jabatan di Istana perlu dievaluasi. Dia menekankan perlunya memangkas posisi jika tidak perlu.

Termasuk perlunya menghapuskan jabatan Delegasi Khusus kepada Presiden, serta pengunjung yang seharusnya dinilai keberadaannya, kata Dedi.

Selain itu, Dedi menyoroti adanya kementerian baru yang dinilai tidak produktif. Ia menilai perlu adanya peninjauan kembali untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pemerintahan Prabowo.

“Perlu adanya evaluasi kembali terhadap kehadiran kementerian-kementerian baru yang tidak produktif, hal ini agar presiden benar-benar bekerja dengan tim yang efisien dan efektif dalam bekerja,” ujarnya.

Yang lebih penting, selama tiga bulan ini pemerintah masih terkesan dengan fase transisi, lobi politik dan aktivitas politik masih mendominasi jalannya pemerintahan, pungkas Dedi.

 

Dihadapan para peminat dari sektor keuangan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangganya atas pemaparan para menteri selama satu setengah bulan tersebut. Dibuka pada Senin 21 Oktober 2024, Prabovo menyebut Kabinet Merah Putih adalah tim sepak bola yang kuat. Faktanya, mereka bekerja tanpa izin. 

“Saya kira (kabinet) itu seperti tim sepak bola. Semua bekerja sampai dikatakan tidak ada hari (tanggal) merah di kantor kami, kami bekerja kapan saja,” kata Prabowo dalam Rapat Tahunan Bank Indonesia (Ptbi). 2024 di Jakarta, Jumat 29 November 2024.

 Prestasi gemilang para menteri kembali diutarakan Prabowo saat sidang kabinet paripurna di Ruang Audiensi Kabinet, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024. Prabowo mengatakan, pemaparan Monser Kabinet Merah Putih para menteri Kabinet Merah Putih diproduksi oleh REATOR yang digelar di Magelang, Jawa Tengah.

“Kalau hanya tiga hari, kita bisa tambah lima hari lebih baik lagi. Bagaimana konsensusnya? Solusinya?”

Dalam pemaparannya, Prabowo menyinggung sejumlah kebijakan yang dilakukan pemerintahannya dalam waktu satu setengah bulan sejak menjabat. Keputusan itu diambil demi kepentingan kesejahteraan rakyat. Yakni penghapusan utang UMKM, petani, dan nelayan. Kemudian menaikkan gaji guru ASN dan non-ASN. Selain itu, kenaikan upah buruh sebesar 6,5% dan penurunan harga tiket pesawat di akhir tahun.     

Menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, sejumlah rencana kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran yang dipaparkan selama ini tergolong belum maksimal capaiannya. Menurut dia, kebijakan-kebijakan tersebut masih dalam tahap pembahasan dan memerlukan implementasi nyata agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

“Menurutku masih belum, Bu. Kita tidak bisa mengatakan itu sukses maksimal kecuali itu hanya sebuah rencana. Misalnya seperti rencana UMP naik 6,5% tahun depan, atau gaji guru dinaikkan menjadi Rp 2 juta. Itu hanya rencana,” kata Trubus kepada thedesignweb.co.id, Rabu (3/12/2024).

Ia juga menyoroti kebijakan keringanan utang UMKM yang dikeluarkan dalam bentuk Perpres, namun implementasinya di lapangan masih dirumuskan oleh kementerian terkait. Trubus mengingatkan, tidak semua utang UMKM bisa dilunasi, terutama utang perusahaan yang sudah tidak aktif atau prospeknya buruk.

“Pemerintah lebih menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dalam proses mencari dukungan masyarakat.” Itu semua tergantung kepercayaan masyarakat atau public trust. Tanpa ini, politik tidak akan berjalan,” jelasnya.

Trubus menegaskan permasalahan perekonomian harus menjadi prioritas pemerintah saat ini. Ia menyarankan agar pemerintah mengambil langkah nyata untuk meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya dengan menurunkan PPN dari 12% menjadi 5% sesuai batas minimal undang-undang.

“Daya beli masyarakat menjadi yang utama. Mungkin melalui kesejahteraan, BLT atau insentif lainnya. Kebijakan ini harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya keberlanjutan program seperti pengembangan IKN Nasional dan Proyek Strategis (PSN) yang harus terus berjalan selama tidak melanggar aturan. Meski demikian, Trubus menegaskan kebijakan tersebut harus memiliki manfaat jangka panjang.

“Ada dua indikator kebijakan publik: manfaat bagi masyarakat dan keberlanjutan. Itu belum ada. Kebijakan yang hanya dilaksanakan sesaat, misalnya satu atau dua tahun, tidaklah cukup,” tegasnya.

Selain itu, Trubus menilai komposisi kabinet saat ini yang didominasi politisi dapat menjadi penghambat terciptanya kebijakan yang inovatif. Ia berharap para menteri bisa menunjukkan kinerja nyata pada 100 hari pertama.

“Kalau hanya sekedar rutinitas tanpa inovasi, percuma saja. Kebanyakan menterinya dari partai politik, sedikit yang profesional. Perlu ada terobosan nyata,” ujarnya.

Trubus menutupnya dengan menegaskan pemerintahan Prabowo-Gibran harus mampu memberikan kesejahteraan masyarakat secara konkrit, termasuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan ketahanan pangan. Ia berharap kebijakan yang diterapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

“Pemerintahan ini adalah harapan masyarakat, tapi semuanya bergantung pada kebijakan yang memberikan kesejahteraan nyata. Jangan hanya janji, harus ada penyampaiannya,” pungkas Trubus.

Pengamat politik Igor Dirgantara memberikan pendapat terkait hadirnya kabinet merah putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabovo Subianto. Dalam wawancaranya pada Selasa (3/12/2024), ia menyebutkan meski langkah-langkah strategis telah diambil, namun dampak positifnya belum sepenuhnya terlihat.

“Faktanya, kita belum bisa melihat dampak positif dari terpilihnya Prabowo. Tapi yang luar biasa, dalam sebulan menjabat, dia mengambil langkah tegas untuk meminimalisir korupsi dalam sistem pemerintahan,” kata Igor kepada tim berita thedesignweb.co.id.

Salah satu kebijakan yang akan dievaluasi adalah pembentukan tiga kementerian baru yang berada di bawah koordinasi langsung Presiden, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Keuangan dan Reformasi Birokrasi, dan Kementerian Sekretariat Negara. Selain itu, Igor juga menyoroti pembentukan Badan Khusus Pembinaan dan Pengendalian Penanaman Modal (BPP IKA) yang bertujuan untuk mengawal proyek-proyek pembangunan strategis, termasuk program makan siang gratis di sekolah.

“Badan Khusus Pembinaan dan Pengendalian Penanaman Modal penting untuk memastikan terlaksananya program tersebut, seperti pemberian makanan sehat gratis bagi pelajar. Ini kebijakan yang bagus, tapi rentan korupsi,” tegasnya.

Presiden Prabowo juga berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu dari 13 negara mitra resmi (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan), sebuah langkah yang dinilai strategis untuk memperkuat perekonomian dan investasi.

Yang perlu diketahui masyarakat, perjalanan Pak Prabowo ke luar negeri baru-baru ini membuat Indonesia diakui sebagai mitra resmi BRICS. Ini bermanfaat bagi perekonomian, apalagi dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%,” kata Igor.

 

Wartawan: Mohamed Genantan Saputra / Merdeka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *