Global

Perempuan Aceh Diduga Korban Perdagangan Manusia Dirudapaksa di Malaysia, Ini Pernyataan Kemlu RI

Seorang pemuda berusia 17 tahun dari Lipotan 6.com, Jakarta -Achie diduga menjadi korban perdagangan manusia dan banyak orang di Malaysia. Informasi yang beredar di jejaring sosial menunjukkan bahwa para pelaku telah memperoleh jumlah lima orang dari lima negara yang berbeda.

Menanggapi pertanyaan itu, Kementerian Luar Negeri (Kementerian Luar Negeri) mengatakan bahwa partainya sedang berurusan dengan kasus ini.

“Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Besar Kuala Lumpur Indonesia mengelola kasus warga negara Indonesia dengan penguasaan pendahuluan, yang diduga menjadi sasaran perdagangan manusia di Malaysia.” Ketika dihubungi Selasa (12/31/2024), Lipoton 6.com dihubungi oleh Urusan Luar Negeri Judha Nagara.

“Saat ini, kedutaan Mr. Indonesia dilindungi dalam perlindungan. Fakta memperdalam informasi oleh kedutaan Indonesia sedang berlangsung untuk menentukan tanggal penuh dari kasus koordinasi Mr.

Japha Nagaha juga mengatakan bahwa kedutaan Kuala Lumpur siap memberikan bantuan hukum dan nasihat psikologis kepada M. untuk memastikan realisasi hak -hak yang relevan.

 

Sebelumnya, video yang beredar di jejaring sosial di mana seorang remaja mengatakan bahwa dia telah diperkenalkan sebagai penyelundupan manusia dan prediksi di Malaysia.

@Official Arcasa sehubungan dengan video yang diunduh oleh akun media sosial, wanita itu mengaku berusia 17 tahun dan berasal dari Lamlo, Distrik Sitiki, Paddy Regency.

“Ya, (i) dijual dari Asia di Malaysia (di Malaysia) dan kemudian dijual kepada orang -orang Cina,” kata wanita itu kepada polisi dengan itikad baik.

Wanita itu, yang sebelumnya bekerja sebagai penjual makanan yang digoreng di Banda Ace, mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan seorang agen yang mengirimnya ke Malaysia ke Banda Acha di Kydah oleh seorang teman.

Dia menambahkan bahwa kepergiannya digunakan secara ilegal untuk data pribadi.

Dia sendiri mengatakan bahwa ayahnya tidak belajar di mana dia berada di negara tetangga itu 15 hari setelah kepergiannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *