Polisi Masih Jaga Ketat Lokasi Truk Tanah yang Kena Amuk Massa di Tangerang
thedesignweb.co.id, Jakarta Wakapolda Metro Jaya, Jenderal Brigadir Jenderal Djati Wiyoto Tentany mengatakan polisi masih mendukung daerah dekat di mana penduduk mengarahkan truk terrest setelah Tangerng berpartisipasi.
Namun, ia mengungkapkan bahwa situasi saat ini menguntungkan di wilayah Tangrange Telknaga.
“Situasi saat ini menguntungkan dan malam ini kami terus menjaga situasi. Laporan ini cukup menguntungkan di Telknaga,” kata Djati (11/07/2012).
Meskipun ia dilindungi oleh polisi, ia mengaku bahwa partainya terus meyakinkan upaya masyarakat. Tidak lagi diprovokasi untuk mempertahankan pengurangan emosional.
Tidak hanya bahwa partainya menerapkan dan mengintervensi pemerintahan setempat.
Karena hasil masyarakat berbicara tentang komunitas setelah itu, masyarakat memiliki poin yang diinginkan, termasuk jam -jam kehidupan kontainer di wilayah tersebut.
“Bupati Tangrang, manajer transportasi, atas permintaan masyarakat di sini, terkait dengan masalah jam operasi aturan Perbup terkait dengan jam layanan truk yang melewati masyarakat di sekitar sini,” kata Djati.
Polisi menemukan sopir truk B 9304 KYW dengan DWA (21), yang menyebabkan kecelakaan di Jalan Raya Salember, distrik Telkknaga, Kabupaten Tangerang, Banteten sebagai tersangka.
Kepala Kepolisian Metro Jaya Jenderal Brigadir Jenderal mengatakan Wiyoto Tentanggy mengatakan pengemudi itu membuktikan amfetamin positif jika dia diyakini digunakan metamfetamin.
“Pengemudi itu disebut curiga. (Sudah) kontrol urin, ternyata urinnya positif, mengandung amfetamin,” katanya (11/07/2012).
Warga yang kesal tentang kecelakaan itu berlanjut ke Djati, memukul beberapa truk overhead di belakangnya. Bahkan, beberapa dibakar.
“Truk yang terbakar tetap di sana. Kemudian kita akan mengamankannya,” Djati menjelaskan.
Sebelumnya, polisi memberikan truk Terest B 9304 KYW dengan inisial DWA (21) yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Salember, Telkknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Acara ini mendorong populasi untuk mengamuk di truk terestrial.
Kepala Polisi Metro Kota Tanggelah Kukes Pol Zain Dwi Nuho datang ke tempat kejadian. Dia menjelaskan kronologi kecelakaan itu, yang merupakan pengendara sepeda motor yang kuat, B 6553 WFK, dipimpin oleh wanita dengan inisial SD (20) yang bepergian dengan korban ANP (9).
“Itu terjadi pada Jalan Raya Salembaran, di depan desa mobil Romaul, desa Kampung Melayu Timur, distrik Teluk Naga, Regence Tangerang,” kata kepala polisi. Kamis (7/11/2012).
Kecelakaan itu dimulai ketika Pusat Kota DWA berkencan dengan DWA mendorong Direktur Telkknaga untuk melintasi Salembaran Raya. Ketika ada sepeda motor yang dikendarai oleh korban, ada truk terestrial sebelumnya, jadi tidak memiliki visibilitas gratis dan tidak cocok.
“Korban sekolah dasar jatuh ke kiri, dan ANP (anak) jatuh ke kanan di sebuah truk di bawah kaki kiri dihancurkan oleh ban depan di sebelah kiri kendaraan,” kata kepala polisi.
Para korban yang berada di kaki serius segera bergegas ke Rumah Sakit Regence Tangagerang untuk mendapatkan perawatan. Sopir DWA segera diasuransikan dengan Polisi Metro Kota Tangelah, polisi regional Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
“Pengemudi truk yang menyebabkan kecelakaan yang diasuransikan dan dilakukan untuk menentukan inspeksi yang terkait dengan acara ini. Komunitas tersebut membutuhkan kesabaran dan mempercayakan manipulasi kasus ini. Kami berharap acara tersebut akan menjadi yang terakhir dan tidak akan ada korban.