THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Regional

In Memoriam Fajar Sopsan, Semangat Sang Seniman Angkat Budaya Banyumas

thedesignweb.co.id, Jakarta – Dunia seni Banyumas itu sedih. Seorang seniman asli Banyumas, Java Central, Fajar Pratomo atau Fajar Sopsan, Senin (6/1/2025) meninggal di Rumah Sakit Geriyatri, Purwokerto.

Musisi legendaris, juga dikenal sebagai komedian, dirawat di rumah sakit karena ia mengalami pendarahan di otak. Pada hari yang sama, pria Banyumas di Kalibagor, Banyumas dimakamkan pada pukul 13.00 WIB. Dia meninggal pada usia 63 tahun.

Dia tidak hanya terkenal dengan pembentukan band musik Sopsan yang telah membuat popolare Banyumas populer, tetapi Fajar juga telah menjadi multi -artis. Selain menyusun musik dengan karakteristik Banyumas dan penulisan lagu -lagu di Ngapak, Fajar adalah senior di bidang seni rupa ke sastra.

Ia diketahui aktif di berbagai perusahaan artistik di Banyumas dan juga bertindak sebagai kepala seniman gambar purokrto.

 

Fajar Pratomo mendirikan Sopsan Band pada tahun 1994 dengan dua rekannya, Suyatno dan Tarioto. Band ini memiliki musik yang unik karena puisi lagu yang tampak unik dengan sajak itu jenaka. Misalnya dalam lagu di bawah Gentawil Gek:

Jengglek, Literasi Tinggi

Asuk-Asovok Vis Labo, Kakan Sepak

Menyanyikan Jerene Kedheklek, Jere Beyekane Bongkek

Njaluk Tethek Bernek menciptakan

Hanya Coconus, kakek nenek dan nenek

Wong Wis Tuwa Pit-Pitan Gutul Trentgalek

Gaian Kalak

Nek weruh prawan dledhek

Sekarang eling nek dhong telah berdamai

Wil-Strawil Gekmek Kethaprek, Ngrunckebi Gethek

Meprek PITE, juga Cethek

Dewek Karo Mringis Kethek

Tidak hanya sajak yang unik dan menarik dengan mengalahkan musik yang sangat biasa dan mudah diingat. Namun, lagu yang menceritakan kisah kehidupan sehari -hari, pada kenyataannya, meskipun dibungkus dalam komedi, memberikan humor yang halus untuk realitas sosial. Pesan -pesan di dalamnya seumur hidup adalah apa adanya dan tidak banyak perilaku.

Selain Gentawil Gek, Song of Sopsan, yang sering menikmati komunitas Banyumas dan sekitarnya, antara lain, Mandewews, Nini Kartisem, WO AI, manajemen, narkoba dan lainnya.

Hampir semua lagu Sopsan menggunakan Banyumas, yang padat dengan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan Java di yogiacarta dan di daerah Oriental. Karena itu dan Kabbaka sebagai fitur penting dari komunitas Bonyumas.

Selain penciptaan sup, Fajjar dan rekan -rekannya juga memulai Dablongan Musical Community (KMD). Belum lama ini, Fajr Supsan telah berkolaborasi dengan band Kronkong yang baru. Dua lainnya, artinya Megawil Gek dan Nini Kartisem, digunakan kembali dengan liga musik Keroncong yang normal.

Hal terakhir sebelum kematiannya dimulai melalui saluran Keroncong normal YouTube yang baru sebulan yang lalu. Selain kepergian sup, anggota staf Sopsan lainnya, Tarioto atau Soto Sopsan, juga meninggal pada 16 Desember 2024.

Farjar Swiss sangat ingin mengangkat budaya Banyumas dalam karya -karyanya sampai akhir hidupnya. Seorang pria yang merupakan guru sekolah dasar dikenang sebagai tokoh legendaris untuk melestarikan budaya Banyumas di antara era yang berkembang adalah modern.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *