Saham

Bursa Incar Lebih Banyak Emiten Gabung IDX Net Zero Incubator pada 2025

LIPUTAN6.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (IDX) akan melanjutkan program NUL NULL -LINKUBATER IDX 2025. Program ini bertujuan untuk mendukung dan mendukung perusahaan yang terdaftar untuk memulai upaya desimal.

Program Pelatihan Inkubator Net Net Net Net dibagi menjadi beberapa modul pelatihan berkelanjutan. Berdasarkan pengenalan risiko perubahan iklim, perhitungan emisi, tujuan perencanaan dekorasi dan pelaporan emisi (pelaporan iklim). Program ini adalah salah satu upaya aktual yang dilakukan sebagai bentuk keterlibatan untuk mencegah perubahan iklim dan dekorasi di pasar modal.

“Diharapkan bahwa inisiatif yang berkelanjutan dapat menawarkan perusahaan terdaftar atau keuntungan penerbit, termasuk keberlanjutan jangka panjang perusahaan, kepatuhan terhadap peraturan dan peningkatan perusahaan,” kata saya, Rabu (20/20/). 11/2024).

Program Nut Nut NUP -Linkubater NET NET tahun ini berlangsung dari 1 Agustus 2024 (Modul 1) hingga 6 November 2024 (Modul 5), di mana 117 perusahaan terdaftar ambil bagian. Pelatihan ini offline dan online, yang terdiri dari 8 pertemuan dengan total periode pelatihan selama 27 jam.

Diharapkan bahwa perusahaan akan terdaftar setelah berpartisipasi dalam seri pelatihan ini atau bahwa penerbit dapat menerapkannya pada aspek pelaporan ESG perusahaan, terutama ketika memberikan perusahaan terdaftar.

Tahun depan, IDX berencana untuk mengimplementasikan kelanjutan program IDX dari net net nubal inkubator untuk perusahaan terdaftar, yang mencakup masalah sehubungan dengan pengaturan untuk pengaturan net -null -null -ziel dan traje. Strategi desimal terdaftar untuk perusahaan.

Program ini juga diperluas dengan memperluas perusahaan terdaftar lainnya yang tidak memiliki cara untuk berpartisipasi dalam pelatihan pada tahun 2024.

“Dengan mengimplementasikan program ini, adalah berharap bahwa lebih banyak perusahaan akan menangani perubahan iklim dan perjalanan yang membusuk untuk mengurangi efek emisi gas rumah kaca secara keseluruhan,” Nyoman menyimpulkan.

  

 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (IDX) menyatakan bahwa 29 perusahaan tersedia dalam pendaftaran saham IDX Pipline. Pada 8 November 2024, 36 perusahaan mendaftarkan kampanye (IPO) pada IDX dengan dana yang dikumpulkan 5,42 triliun rp.

Mulai Pipeline, Selasa (12.11.2024), 2 perusahaan aktif dengan skala kecil dengan sekuritas di bawah 50 miliar RP. Kemudian 10 aset berukuran sedang dengan sekuritas antara 50 miliar rp dan 250 miliar rp dan 17 aset skala besar dengan aset lebih dari 250 miliar rp.

Perusahaan sektor no-siklus konsumen dan sektor energi menjadi perusahaan dalam pipa IDX, yaitu setiap perusahaan. Kemudian bahan dasar, keuangan, sehat, industri dan real estat dan real estat dan real estat adalah sektor kedua dalam pipa, masing -masing.

Sementara perusahaan dari sektor infrastruktur dan transportasi dan logistik adalah sektor terendah dalam pipa IDX. 

Perusahaan besar

Direktur Penilaian Perusahaan IDX, saya pikir Nyoman, mengatakan bahwa perusahaan dengan pasar besar akan menerapkan penawaran publik pertama (IPO) tahun ini. 

“Menara target kami setidaknya tahun ini bahwa ada lebih dari tiga,” kata Nyoman di aula utama pada hari Senin (11.11.2024). 

 

PT Daaz Bara Lestari TBK (DAAZ) secara resmi mendaftarkan penawaran publik pertama (IPO) di Bursa Efek Indonesia (AT) pada hari Senin, 11 November 2024 dan merupakan penerbit ke -37, yang terdaftar pada tahun 2024.

Daaz membuat IPO dengan hingga 300.000.000 saham dengan hadiah utama dari RP.

Dengan aktivitas IPO ini, perusahaan sedang menunggu dana baru dari 264 miliar RP. Semua dana yang diterima dari penawaran umum perdana setelah semua biaya eksposur saham terkait telah dihapus oleh perusahaan untuk membeli Nikel.

Distribusi pembelian nikel -ero. Pt Nusajaya Peradatama Mandiri adalah 70 persen dan 30 persen sisanya dilestarikan oleh Pt Tiran Indonesia.

Dana IPO juga digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh modal untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik. Selain itu, dana digunakan untuk pinjaman kepada mitra, yaitu PT Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lautan Energy (ILE).

 

 

Direktur DAA Bara Lesbiri, Mahar Attanta Sembiring, mengatakan bahwa IPO ini bersama dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya juga merupakan era baru dari perjalanan bisnis perusahaan.

“Kami sedang membangun visi untuk memberikan solusi terintegrasi untuk sektor penambangan dan pemrosesan mineral yang andal dan meningkatkan nilai ekonomi Indonesia,” kata Mahar di Daaz Shares Premiere.

Mahar menambahkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan fungsi domain perusahaan yang baik sehingga semakin bertanggung jawab dan lebih transparan untuk mengelola perusahaan.

“Ini sesuai dengan keinginan kami untuk menjadi lebih profesional dan dipercepat,” pungkasnya.

Saham Daaz Bara Lesbari memulai data RTI dan pada pembukaan sesi pertama, hari ini mencatat harga 1,100 rp per saham dengan volume perdagangan 1,36 juta saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *