WEB NEWS Cerita Wartawan Muslim Rombongan Paus Fransiskus, Ikut dari Vatikan Keliling Asia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Tepuk tangan atas penyambutan Paus Fransiskus di kawasan Asia-Pasifik tidak hanya dirasakan oleh umat Katolik Indonesia, tetapi juga oleh para jurnalis yang mengikuti kunjungan Paus dari Vatikan, setelah melakukan perjalanan ke empat negara sebelum kembali ke Tanah Air. Vatikan. .
Sebanyak 88 jurnalis dari berbagai negara bergabung dalam tim ini, termasuk tiga orang dari Indonesia.
Salah satunya adalah jurnalis Rakyat Merdeka, Bambang Trismawan, seorang muslim yang menapaki perjalanan panjang pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia.
“Saya bangga dan bersyukur dapat mengikuti tur ini, setelah menyadari bahwa mengikuti perjalanan Paus tidaklah mudah, karena dipertimbangkan dan diproyeksikan oleh kantor pers, serta karena banyaknya pelamar dan Terpilih.” ujarnya dalam pertemuan dengan thedesignweb.co.id sebelum dimulainya komuni dengan Paus Fransiskus di Stadion GBK, Kamis (05/09/2024).
Ia melakukan beberapa persiapan sebelum berangkat mengunjungi Paus Fransiskus. Selain itu, sebagai seorang Muslim, dia tidak terbiasa dengan pengorbanan atau perkataan di Gereja Katolik.
“Ini adalah perjalanan pertama saya dalam beragama, jadi saya harus mempersiapkan banyak hal agar tidak membingungkan orang lain, dan tentunya saya juga harus memahami suasana spiritual bagaimana umat Katolik menyapa Bapa (Bapa Suci).”
Jadi saya mencoba memahami suasana spiritual umat Katolik saat bertemu dengan Paus? Jadi saya banyak membaca literatur. Untungnya, beberapa teman Katolik memberi saya beberapa literatur dan bacaan yang memudahkan saya.
Meski bukan Katolik, pengalaman komunikasi langsung dengan Paus Fransiskus rupanya meninggalkan kesan mendalam bagi Bambang. Apalagi, ketika mendapat kesempatan, mereka berjabat tangan dan meminta tanda tangan Paus ke-66 tersebut.
“Saat itu saya takut tidak tahu harus berkata apa, tapi saya katakan bahwa saya seorang Muslim dan saya menyambut Indonesia. Saya katakan, bukan hanya umat Katolik yang senang dengan kedatangan Paus. Paus, tapi sebagian besar masyarakat Indonesia juga menunggu kedatangan Paus.
Melalui tur ini, Bambang bisa mengenal Paus Fransiskus lebih dalam. Ia meyakini nilai dan ajaran Paus Fransiskus harus menjadi pedoman bagi seluruh masyarakat, tidak hanya umat Katolik.
“Sebagian besar yang disampaikan Bapa Suci adalah nilai-nilai universal. Setelah membacanya, Bapa Suci menekankan pada persaudaraan, perdamaian, dan lingkungan hidup,” jelasnya.
“Saya sangat bangga bisa melakukan perjalanan langka ini. Karena mungkin tidak akan terjadi lagi dalam 30 tahun mendatang.”
Paus Fransiskus telah meninggalkan Indonesia menuju Port Moresby, Papua Nugini. Pesawat niaga Garuda Indonesia A330 berangkat pada Jumat (6/9) dari terminal VVIP Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.45 WIB dan akan tiba sekitar pukul 18.50 waktu setempat.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Tahta Suci Indonesia Piero Pioppo dan Penasihat Presiden RI Gandi Sulistiyanto didampingi Paus Fransiskus.
Turut hadir pula Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suhario, Presiden Konferensi Waligereja Indonesia, Antonius Subianto Bunyamin, dan Presiden Komisi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignatius Jonan.
Kepala Negara Vatikan akan berada di Papua Nugini pada tanggal 6 hingga 9 September 2024.
Di sana ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, dan memimpin kebaktian suci di Stadion Sir John Guise di Port Moresby.
Tur Paus Fransiskus di Asia Pasifik akan dilanjutkan ke Dili, Timor Timur (9-11 September) dan Singapura (11-12 September), sebelum kembali ke Vatikan.