THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Kesehatan

Makan Apa Biar Otak Lancar? Santap 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Kinerja Kognitif

thedesignweb.co.id, IACARTA – Tahukah Anda bahwa makan kita dapat memengaruhi fungsi otak kita? Sebuah studi baru -baru ini oleh Tulanen University telah mengungkapkan bahwa pola makanan tertentu dapat meningkatkan kinerja kognitif dengan mengubah keseimbangan mikrobiota usus.

Studi ini menunjukkan bahwa perubahan bakteri usus mungkin terkait dengan peningkatan memori, fleksibilitas kognitif dan memori kerja.

Sebuah studi yang dipandu oleh para peneliti neurologi di Tulanen Clinical Neuroscience Research Center, Dr. Rebecca Solch-Ottano, menemukan bahwa tikus yang diberikan dalam diet gaya Mediterania menunjukkan perubahan yang signifikan dalam bakteri.

“Kita sudah tahu bahwa makan kita mempengaruhi fungsi otak. Namun, penelitian ini meneliti bagaimana ini bisa terjadi,” kata Dr. Pinjaman Neuroscience meminjamkan Solch Ootterho pada hari Selasa, 7 Januari 2024.

Dalam penelitian ini, tikus yang memakan diet gaya Mediterania, yang kaya akan minyak zaitun, ikan dan serat, mengalami selama 14 minggu reproduksi pada empat bakteri usus yang berguna. Sementara itu, bakteri berbahaya berkurang.

Ini berbanding terbalik dengan tikus yang diberi diet dengan banyak lemak jenuh. Perubahan ini tampaknya terkait dengan kinerja yang lebih baik dalam tantangan labirin yang dirancang untuk memori dan pembelajaran.

 

Secara khusus, peningkatan kadar bakteri saccharmone dikaitkan dengan peningkatan kinerja kognitif, sedangkan bakteri lain, seperti bifidobacterio, sebenarnya terkait dengan fungsi memori yang lebih rendah.

Selain itu, tikus, yang mengonsumsi diet gaya Mediterania, juga menunjukkan fleksibilitas kognitif yang lebih baik dan meningkatkan memori tempat kerja.

Tidak hanya tikus yang mengikuti pola makanan ini juga mempertahankan kolesterol LDL “buruk” yang lebih rendah, yang dapat mempengaruhi kesehatan otak jangka panjang.

Peneliti utama lainnya Demetrius M. Maraganore mengatakan: “Hasil kami menunjukkan bahwa diet atau efek biologis ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja akademik pada remaja atau kinerja pekerjaan dewasa muda.”

 

Studi ini menggunakan tikus muda yang sesuai dengan 18 tahun, mencoba memahami efek diet pada periode perkembangan yang penting.

Meskipun penelitian ini dilakukan oleh model hewan, hasilnya digemakan oleh penelitian manusia, menunjukkan ikatan pakan Mediterania dan peningkatan memori dan berkurangnya demensia.

Para peneliti juga menekankan bahwa meskipun penemuan ini menarik, lebih banyak penelitian manusia diperlukan untuk memperkuat hasil ini dan untuk memahami kompleksitas diet, bakteri usus dan fungsi otak.

For those of you who are interested in distributing this diet, some main components that need to be taken into account: olive oil as a source of fat fat consumption, fruit and cereal, which is rich in fish and proteins that limit low -fat red daging dan lemak jenuh untuk sumber tanaman yang berbeda

Studi ini menyangkut penulis Tulane lainnya, termasuk Elizabeth B. Engler-Chiuurazzi, Colin Harper, Savannah Wasson dan banyak lainnya.

Dengan penemuan ini, semakin jelas bahwa model makanan tidak berpengaruh pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada kesehatan otak, terutama selama perkembangan kritis.

Mengubah diet dapat menjadi langkah pertama dalam menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kinerja kognitif, terutama untuk generasi muda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *