Bisnis

Rosan Roeslani: Kemitraan Investasi Harus Tingkatkan SDM dan UMKM Disabilitas

LIPUTAN6.com, Jakarta – Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roeslani menekankan pentingnya meningkatkan peran MSME dengan disabilitas dalam ekonomi Indonesia.

“Kami juga sangat prihatin tentang bagaimana kami dapat memainkan peran MSM dengan disabilitas di Jakarta, di Jakarta, di Jakarta, Kamis (12/12/202).”

Ini adalah prioritas tertinggi dalam kepemimpinannya, untuk memberikan kesempatan dan prioritas yang sama bagi mereka untuk membantu mengembangkan ekonomi regional.

“Ini adalah prioritas kami di masa depan, kami akan memberi mereka kesempatan dan prioritas yang sama yang dapat kami coba sehingga mereka dapat membantu pembangunan ekonomi di bidang masing -masing,” kata Rosan.

Menurut Rose, ketidakmampuan UMKM untuk berpartisipasi lebih banyak dorongan dan peluang yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pemerintah mendesak pengusaha untuk berinvestasi tidak hanya dalam kemitraan bisnis tetapi juga untuk meningkatkan sumber daya manusia.

“Kami benar -benar akan menambahkan kolaborasi ini, serta pengusaha yang ingin berinvestasi di Indonesia, tidak hanya ketika menyangkut partisipasi perusahaan tetapi juga untuk meningkatkan sumber daya manusia,” katanya.

Selain itu, mawar menekankan bahwa untuk mencapai kualitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kualitas sumber daya manusia di Indonesia harus terus ditingkatkan. Dalam hal ini, adalah hal yang sangat penting untuk memperkuat pendidikan dan pendidikan bagi masyarakat, terutama di daerah -daerah.

 

Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja yang adil dan meningkatkan kapasitas orang di berbagai sektor bisnis, termasuk MSME penyandang cacat.

Dalam upaya ini, pemerintah tidak hanya bergantung pada investasi dari luar negeri, tetapi juga terlibat dalam memperkuat potensi Indonesia sebagai salah satu pilar terpenting di masa depan dan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. Oleh karena itu, perhatian diberikan kepada UMKM untuk disabilitas dan pengembangan sumber daya manusia dua aspek penting dalam strategi pembangunan ekonomi Indonesia.

“Jadi kami juga menginginkannya tidak hanya dalam bentuk program dan kewajiban untuk berinvestasi dan berpartisipasi dalam pekerjaan kecil dan menengah tetapi ketika datang untuk meningkatkan apa yang ingin mereka lakukan. Karena kami percaya kepada kami, kami percaya bahwa Indonesia juga menginginkan untuk menumbuhkan dan menumbuhkan kemanusiaannya.

Di masa lalu, Menteri Investasi dan Ketua Dewan/Dewan untuk Koordinasi Investasi (BKPM) Rosan P. Roeslani berdasarkan data terbaru dari 10 Desember 2024, lebih dari 99 % dari total kepercayaan (NIB) di Indonesia di bawahnya dulu Dominasi MSME. Dari 11 370 330 NIB terdaftar, UMKM menjadi pendukung utama struktur ekonomi Indonesia.

“Berdasarkan penerbitan nomor bisnis atau nib sebagai legalisasi perdagangan MSM. Sejak AS tanggal 10 Desember 2024, jumlah nib terdaftar 11 370 330, yang lebih dari 99 %, UMKM.”)

Menurutnya, UMKM tidak hanya menjadi rangsangan keuangan, tetapi juga menyumbang sekitar 60 % dari PDB Indonesia (PDB) dan sekitar 97 % dari total pekerjaan, yaitu 141 juta. Kehadiran UMKM juga menunjukkan perlawanan keuangan nasional, karena mereka terlibat dalam menciptakan lapangan kerja yang menarik banyak pekerjaan.

“Jadi kita melihat bahwa investasi yang dikoordinasikan oleh negara kita juga harus berperan dalam pengembangan MSM di seluruh Indonesia,” katanya.

Meskipun saham MSM dalam ekspor masih sekitar 16 % relatif rendah, Kementerian Investasi terus mendorong sektor ini untuk membantu mempromosikan pasar dunia.

“Jadi di Kementerian Investasi, kami selalu memprioritaskan dan juga mencoba melakukan peran MSME lebih banyak di masa depan,” katanya.

Dalam upaya ini, sinergi antara Kementerian Investasi dan Kementerian UMKM menjadi sangat penting. Kemitraan ini diharapkan untuk memperkuat peran MSM dalam meningkatkan persaingan domestik dan global. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kualitas kualitas MSM (SDM) untuk memenuhi tantangan di masa depan.

“Kehadiran wakil menteri MSME sangat penting, karena kami mengharapkan kolaborasi sinergi antara Kementerian Investasi dan Hilrisai bersama dengan Kementerian MME dalam kerangka kerja kami untuk meningkatkan peran MSME di masa depan.”

Pada kesempatan ini, hari itu juga menawarkan investasi Indonesia untuk kuartal ketiga, yang merupakan sekitar 76 % dari target investasi yang ditentukan, dengan total investasi 1.261,43 triliun rp. Investasi ini juga mempengaruhi pekerjaan, di mana lebih dari 1,87 juta orang tertarik atau sekitar 18 % pertumbuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *