Regional

WEB NEWS Harapan Baru di Pedalaman Kutai Barat: Listrik, Jalan, dan Internet Kini Sambangi Kampung Besiq

thedesignweb.co.id, Kutai Barat – Menjelang terbenamnya matahari, Desa Besik di Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, biasanya gelap gulita. Tidak ada lampu kota yang berkedip. Hanya kesunyian malam yang terkadang dipecahkan oleh suara binatang hutan.

Lokasi Desa Besik sangat terpencil dan sulit dijangkau. Meski sudah mulai berubah menjadi jalan raya, namun jalan tersebut masih berupa lorong dan belum terhubung sepenuhnya sehingga terputusnya desa dari dunia luar.

Tidak ada listrik, tidak ada sinyal, jauh dari peradaban. Inilah kenyataan sehari-hari yang dihadapi ratusan warga Kampung Besik di pedalaman Kalimantan.

Namun, semuanya berubah dalam sekejap. Beberapa hari lalu, Desa Besik akhirnya terkoneksi dengan jaringan listrik PLN untuk pertama kalinya.

Lampu listrik yang menyala di malam hari kembali seperti nyala api harapan yang telah lama terkubur.

“Sebelumnya, desa kami gelap gulita setiap malam. Selasa (1/10/2024) Kristila, salah satu warga Kampung Besik, mengenang: “Kami hanya bisa menyalakan lampu dengan tenaga surya yang terbatas, dan seringkali mati menjelang fajar.”

Namun sejak listrik PLN masuk, kehidupan mereka perlahan berubah.

“Sekarang sudah ada lampu 24 jam, aktivitas jadi lebih mudah, dan anak-anak bisa belajar di malam hari tanpa takut kehabisan lampu,” ujarnya gembira.

Kehadiran listrik di desa terpencil Besik rupanya membawa secercah harapan.

Desa terpencil ini baru bisa menikmati listrik setelah PT Trubaindo Coal Mining (TCM) dan PT Bharinto Ekatama (BEK) turun tangan dan membantu membangun infrastruktur jaringan listrik jauh di dalam hutan.

Melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), kedua perusahaan telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari pemasangan meteran listrik KWH gratis, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan jaringan internet, dan peningkatan pendidikan.

Program pemasangan KWH meter gratis ini menyasar 366 kepala keluarga di tiga kecamatan: Damai, Bentian, dan Muara Lava. Terdapat dua desa penerima manfaat di Distrik Damai, yaitu Kampung Besik dan Kampung Bermai, dengan total kapasitas 100 KWH meter.

Terdapat tiga desa penerima bantuan di kawasan Bentian dan Muara Lava, yakni Desa Muara Begai (96 rumah), Desa Lotak (80 rumah), dan Desa Penarung (90 rumah).

“Kami memberikan bantuan penuh dalam bentuk retribusi atau KWH meter. Jadi warga tidak dipungut biaya, kami yang bayar pemasangannya. Kepala Hubungan Eksternal PT TCM, Augustinus mengatakan, “Utamanya diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan.”

Selain jaringan listrik, PT TCM juga berupaya memfasilitasi konektivitas antar desa di benua tersebut. Salah satunya adalah pembangunan jalan sepanjang 11 km yang menghubungkan Desa Lotak dan Desa Muara Begai di kawasan Moura Lava.

Jalan ini tidak hanya akan memperlancar mobilitas warga, tetapi juga membuka akses perekonomian yang lebih luas.

“Dengan adanya jalan yang memadai, kami berharap aktivitas perekonomian masyarakat dapat bergerak lebih cepat dan memudahkan mereka mengakses pasar atau pusat perekonomian lainnya,” jelas Augustinus.

Jalan yang dibangun ini membawa manfaat besar bagi masyarakat sekitar desa Besik yang sebelumnya belum terhubung.

Selain memberikan bantuan berupa listrik dan infrastruktur jalan, PT BEK juga memberikan jaringan di Desa Besik. Dengan menggunakan layanan internet satelit Starlink, dua sekolah di Kampung Besiq – SDN 014 Kampung Besiq dan SDN 012 Kampung Bermai – kini memiliki akses internet tetap.

“Dengan adanya internet, anak-anak di Desa Besik dapat memanfaatkan teknologi untuk belajar, sehingga dapat berkembang dan bersaing dengan siswa di bidang lain,” tambah Agustinus.

Pendirian layanan internet Starlink digagas untuk mendukung proses pembelajaran di daerah terpencil dan menyediakan informasi dan teknologi yang lebih luas.

Kontribusi PT TCM dan PT BEK di Kampung Besik dan desa-desa terpencil lainnya di Kubar menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur di daerah terpencil.

Bupati Kutaisi Barat FX Yapan mengapresiasi bantuan tersebut, khususnya dalam penyediaan listrik yang sudah lama dinantikan masyarakat Besik.

“PT TCM sudah beberapa kali membantu kami, termasuk peralatan senilai lebih dari 5 miliar rupiah di rumah sakit, seperti peralatan oksigen,” kata FX Yapan.

“Mereka siap membantu asalkan usulan kegiatannya nyata dan jelas rencananya. “Perusahaan segera mengambil tindakan,” tambahnya. Ia mengapresiasi langkah cepat dan konkrit yang dilakukan perseroan dalam mendukung pembangunan wilayah Kutai Barat.

Desa Besik yang dulunya gelap gulita di malam hari dan terputus dari akses informasi, kini memiliki penerangan dan akses informasi yang lebih baik.

Ketersediaan listrik, jalan, dan internet di desa diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi, pendidikan, dan sosial baru bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *