Lifestyle

THE NEWS Viral Video Lyodra Dikerubungi Fans di Mal Hingga Susah Jalan, Ayahnya Malah Asyik di Toko Emas

thedesignweb.co.id, Jakarta – Sebagai seorang publik figur, menjadi pusat perhatian para penggemar sudah menjadi hal yang lumrah. Leodra Ginting juga merasakan hal serupa. Baru-baru ini, video foto sisi kirinya yang dikelilingi penggemar di sebuah mal menjadi viral.

Serangan dari penggemar bisa jadi hal biasa bagi pelantun Berdarah Batak ini. Namun jika diperhatikan dari video yang diunggah Twitter atau X Profile @bundanyalyly, ada momen spesial Leodra yang diserang fans.

Dalam video yang dibagikan pada Selasa 10 September 2024, Leodra terlihat kewalahan dikerumuni para penggemar yang ingin meminta fotonya. Saking padatnya kerumunan, juara ajang pencarian bakat ini kesulitan berjalan hingga harus dibantu keluar dari kerumunan oleh petugas keamanan.

Namun, warganet memang pantas melihat reaksi ayah Leodra yang tak ambil pusing dengan kerumunan tersebut. Saat Leodra diserang penggemar, ayahnya sibuk mencari perhiasan di toko emas. Sikap santai sang ayah yang fokus pada emas memang membuat warganet tertawa.

“Saya sangat marah,” tulis streamer tersebut, “Anak itu punya nyali dari masyarakat, ayahnya terlalu seksi untuk membeli emas.

“Pak Leodra kepergok beli emas,” tulisnya sambil tertawa. Momen tersebut menjadi viral dan membuat banyak orang menikmati interaksi tak terduga antara Leodra, fans, dan ayahnya.

“Anak memang penting, tapi yang utama adalah emas,” komentar salah satu warganet

“Alamaak Pak Ginting. Emas asli dikelilingi orang-orang itu,” tulis netizen lainnya.

Netizen lainnya berkata, “Penggemarnya semakin besar.”

“Mungkin bapaknya yakin anaknya akan selamat jadi santai saja,” sahut netizen lainnya.

 

Leodra termasuk salah satu yang beruntung bisa bertemu Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia. Tak hanya lolos dari ajang pencarian bakat, penyanyi tersebut juga tampil gemilang dengan suara emasnya hingga sukses tampil di acara kumpul publik akbar yang digelar di Stadion Utama GBK, Jakarta, Kamis, 5 September 2024 yang dipimpin Paus Fransiskus.

Perhatian mencuri penampilan cantiknya dengan pakaian istimewa. Pasalnya Leodra mengenakan pakaian adat modern dari Karo, warisan budaya Batak. Gaun tersebut berwarna merah marun dengan hiasan payet berkilauan dan dipadukan dengan topi unik, seragam tersebut dikenal dengan nama Uis Gara.

Usai menghadiri, baju tersebut dirancang oleh Lisa Jo, salah satu desainer ternama di Indonesia. Fotonya salah satunya dibagikan sang desainer dengan mengunggahnya ke profil Instagram miliknya pada Kamis, 5 September 2024.

Dalam keterangan yang diposting, Lisa Zhu mengungkapkan bahwa busana Leodra pada acara spesial tersebut terinspirasi untuk menonjolkan budaya Batak Karo. Dia mengatakan hiasan bunga kristal yang rumit dan jahitan detail pada pakaian tradisional mencerminkan masa lalu dan masa kini, menciptakan karya abadi yang melambangkan keanggunan dan kekuatan.

 

Lisa Ju merasa terhormat telah menciptakan mahakarya couture untuk @lyodraofficial yang sangat berbakat yang memukau penonton dengan suaranya yang penuh perasaan pada Misa Paus @Francisco di Stadion GBK Jakarta hari ini selama kunjungannya ke Indonesia. Pengaturannya.

“Merangkul kekayaan warisan budaya Batak Karo, pakaian Koper ini menenun tradisi dengan keanggunan kontemporer. Dihiasi hiasan kristal floral yang rumit, setiap jahitan dan detailnya mewakili keharmonisan masa lalu dan masa kini,” jelasnya.

“Merangkul kekayaan warisan budaya Batak Karo, pakaian Koper ini menenun tradisi dengan keanggunan kontemporer. Dihiasi hiasan bunga kristal yang rumit, setiap jahitan dan detailnya mewakili harmoni masa lalu dan masa kini,” lanjutnya.

Ditambahkan Lisa, Leodra dalam karyanya ini menunjukkan esensi sejati dari kebanggaan budaya dan ekspresi seni, menyebarkan kegembiraan dan persatuan melalui musiknya.

Uis Gara atau Uis Adat Karo sendiri merupakan pakaian adat asal Sumatera Utara yang digunakan untuk kegiatan adat dan budaya suku Karo. Selain digunakan sebagai pakaian upacara untuk kegiatan adat dan budaya, pakaian ini dahulunya digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat adat Karo.

Kata Uis Gara berasal dari bahasa Karo dimana Uis berarti kain dan Gara berarti merah. Disebut “kain merah” karena warna utama seragam Amerika adalah merah, hitam dan putih, serta dihiasi berbagai benang emas dan perak.

Hubungan makna dan simbol dalam Uys Gara tidak lepas dari hubungan dengan keyakinan yang mengandung nilai alam dan agama. Yuis Gara terbuat dari bahan katun, kemudian dipintal dengan tangan dan diwarnai dengan pewarna alami.

Sementara itu, Leodra merasa sangat beruntung bisa mendapat kesempatan bertemu dan berjabat tangan serta menerima berkah dari Paus Fransiskus. “Saya sangat senang bisa menghadiri Misa bersama salah satu orang paling suci di dunia, Paus Fransiskus,” kata Leodra di Instagram pribadinya, Kamis.

“Dan saya bersamanya di altar dan menerima restunya,” tambahnya. Dalam misa tersebut, Leodra bertugas untuk datang dan mengantarkan persembahan kepada Paus Fransiskus. Saat itu, Leodra sempat berjabat tangan dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *