DESIGN WEB Kementerian LHK Apresiasi AQUA, Jadi Pionir Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Bahan Beracun (PSLB3) mengucapkan terima kasih kepada AQUA atas komitmennya terhadap penerapan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.75 Tahun 2019 dalam Peta Jalan pengurangan limbah oleh produsen.
Pengakuan ini merupakan yang keempat kalinya bagi AQUA: mendapat pengakuan yang sama pada tahun 2016, 2017 dan 2020.
Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh CEO PSLB3 KLHK Rose Vivien Ratnavati bersamaan dengan acara “Talk Show Bisnis Berkelanjutan Menuju Zero Waste dan Zero Emission” di Jakarta.
“Ke depan, pemerintah berharap produsen dapat melakukan pendekatan siklus hidup plastik secara penuh, mulai dari desain produk, produksi, distribusi, hingga pengelolaan limbah pasca konsumen,” kata Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rose Vivien Ratnavati. Hal itu disampaikan melalui keterangan tertulis, Kamis (10/10/2024).
“Penghargaan yang kami serahkan hari ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada produsen yang telah menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam memenuhi kewajiban pengurangan sampahnya,” lanjutnya.
Ke depan, lanjut Rose, penghargaan ini harus didasarkan pada kinerja masing-masing produsen yang terukur, akuntabel, dan dapat diverifikasi.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai tonggak sejarah untuk bergerak dan bersinergi memperbaiki pengelolaan sampah,” pungkas Rose.
Sementara itu, Wakil Presiden Danone Indonesia, Sekretaris Jenderal Vera Galuh Sugijanto mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut.
“Tentunya kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terhadap berbagai upaya pengurangan dan pengelolaan sampah yang telah kami kembangkan selama ini,” kata Vera.
Vera mengatakan, pihaknya juga mengapresiasi semakin banyaknya dunia usaha di Indonesia yang berupaya mengurangi permasalahan sampah dengan menerapkan peta jalan pengurangan sampah.
“Sejak tahun 2016, kami telah mendapat pujian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas komitmen, konsistensi, dan peningkatan kinerja kami dalam pengelolaan sampah kemasan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, kami bangga bahwa semakin banyak orang yang bergabung dengan kami. bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan sampah di tanah air,” jelasnya.
“Melalui komitmen #Plasticwise, kami benar-benar fokus pada siklus hidup kemasan kami, dimulai dari bagaimana kemasan kami dirancang dan diproduksi sesuai prinsip ekonomi sirkular, edukasi, sehingga konsumen dapat mengonsumsi dan memilah dengan bijak,” lanjut Vera.
Hingga saat ini, ia terus mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah untuk pengelolaan kemasan pasca konsumen. Penerapan ini sejalan dengan pendekatan siklus hidup keseluruhan plastik yang menjadi target pihak berwenang.
Menurut Vera, AQUA telah melaksanakan inisiatif #Plasticwise sejak tahun 2018. Melalui desain dan manufaktur produk, AQUA terus berinovasi untuk menyediakan kemasan yang lebih berkelanjutan melalui penggunaan plastik baru secara efektif, penggunaan bahan daur ulang, dan pengenalan konsep penggunaan kembali.
“Sejak tahun 1983, AQUA telah memelopori air minum dalam botol galon yang dapat digunakan kembali dan menciptakan budaya penggunaan kembali di Indonesia. Pada tahun 2018, AQUA meluncurkan botol 100% rPET, AQUA Life, dan juga terus berinovasi dengan meluncurkan botol kaca yang dapat digunakan kembali untuk memenuhi segmen industri perjalanan. “, katanya.
“AQUA juga meluncurkan AQUA Cube sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dari kemasan 220ml, tidak menggunakan label atau sedotan plastik tambahan dan 100% dapat didaur ulang,” lanjut Vera.
Untuk wilayah Bali, lanjutnya, pihaknya telah mengembangkan produk AQUA 600ml dengan kemasan plastik 100% daur ulang dan 100% dapat didaur ulang.
“Saat ini, lebih dari 90% kemasan AQUA dapat didaur ulang dan mengandung hingga 25% bahan daur ulang. Desain kemasan yang cerdas sejak awal menjadi salah satu kunci terciptanya ekosistem daur ulang yang baik,” jelasnya.
“Untuk itu, kami memikirkan bagaimana mengemas produk kami dalam kemasan yang mudah didaur ulang, memanfaatkan plastik secara maksimal, dan mengurangi penggunaan plastik melalui produk yang dapat digunakan kembali,” lanjut Vera.
Vera melanjutkan, pihaknya juga mengembangkan integrasi pendidikan pengelolaan sampah ke dalam kurikulum sekolah dasar (SD) melalui kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkormarwes), Kementerian Pengetahuan dan Kebudayaan (Kemendikud), Universitas Indonesia, serta Yayasan Lentera Anak.
Selain itu, lanjut Vera, AQUA juga meluncurkan serial cerita edukasi “Sampahku, Tanggung Jawabku” (SAMTAKU) untuk mendidik anak-anak sejak dini tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Sedangkan pada tahap pengelolaan sampah konsumen, AQUA telah membina dan mendampingi hingga 10 Unit Usaha Daur Ulang (RBU), 10 Pusat Pengumpulan, 10 Bank Sampah Besar, 19 Pusat Pengumpulan, 3 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), 24 TPS3R , lebih dari 100 kontainer sampah, yang akan memberikan lapangan kerja bagi hingga 433 karyawan pabrik dan lebih dari 10.000 pemulung di seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Berbagai inisiatif ini kami laksanakan dengan pendekatan yang inklusif dan terintegrasi dari atas ke atas. Untuk mendorong industri agar berkontribusi lebih besar, diperlukan mekanisme implementasi ERP yang sistemik dan dapat diterapkan pada semua rantai nilai untuk menciptakan keadilan yang seimbang. untuk seluruh peserta, kata Vera.