THE NEWS Tak Mau Obral Program Fantastis, Calon Bupati Kediri Petahana Mas Dhito Lebih Pilih yang Realistis
thedesignweb.co.id memberitakan, Kheddiri – Bupati dan Wakil Presiden Kheddiri Jodi Hanindito Himawan Pramana – Devi Maria Ulba sepakat melaksanakan proyek yang akan dirasakan dalam upaya mereka menyongsong Pilkada 2024 demi mensejahterakan masyarakat. .
Calon gubernur petahana yang dikenal dengan nama Mass Tito berbicara dalam rapat paripurna terbuka yang diselenggarakan KPU tentang pengundian dan pencatatan nomor urut pasangan calon bupati dan gubernur Kheddiri. Di gedung Bhagwanta Pari pada Senin (23/09/2024) malam.
“Kami tidak (ingin) membuat sesuatu yang spektakuler, tapi membuat proyek yang nyata,” kata Mass Dido.
Prinsip itulah yang menjadi pendekatan politik Mass Tito dan rekannya Devi Maria Ulfa atau Devi Mbak. Keduanya tak ingin mendapat suara di pilkada, dan rencana yang sudah direncanakan akan sangat sulit terlaksana.
Usai pengundian dan penetapan nomor, sesuai perintah kampanye yang ditetapkan KPU, mulai 25 September 2024, pada Misa Kudus.
Tito dan Mbak Dewey akan kembali ke bawah untuk memahami permasalahan masyarakat. Oleh karena itu, program yang dilaksanakan pada periode kedua disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Program-program yang kami buat berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan hanya berdasarkan keinginan atau kepentingan pemilu saja,” kata Mas Tito.
Menurut Mas Dido, sebagai pemimpin masa depan, sebaiknya jangan memberikan janji demi menarik simpati masyarakat. Di sisi lain, calon pimpinan daerah harus membuktikan hasil dari program yang dicanangkan.
“Kalau kamu bilang aku akan melakukannya, aku akan melakukannya, itu mudah. “Bagian tersulitnya adalah saya telah melakukannya dan saya akan mempertahankannya,” tegasnya.
Sedangkan Bilgada Kabupaten Kheddiri Tahun 2024, sehubungan dengan penomoran urut pasangan suami istri Mas Dido – Mpak Devi, diberi nomor urut 2.
Menurut Misa, angka 2 merupakan simbol keberlangsungan pasangan tersebut di Kabupaten Kheddiri.
Alhamdulillah hari ini kita mendapat nomor kedua yang artinya dua periode, jelasnya.
Begitu pula menurut Mas Titto, angka dua juga melambangkan sila ke-2 Panchasheela, yaitu seorang pemimpin harus jujur dan beradab.
Hal inilah yang diharapkan pihaknya dapat memberikan keadilan bagi Wilayah Kheddiri.
Pengarang: Nugroho Parbo