Dunia Terancam Polusi Plastik, Menteri LH Hanif Faisol: Tahun 2040 Meningkat 3 Kali Lipat
thedesignweb.co.id, Jakarta-Plastik adalah kehidupan yang tidak bebas-modern, berkat kondisinya yang murah. Namun, limbah plastik membawa ancaman besar bagi sifat kehidupan di bumi.
Menteri Lingkungan (Menteri LHA Hanif Fiiisol Nuriawiq mengatakan, ini sekarang mengancam sel -sel plastik pada obat yang tidak terbatas.
Menteri FanIF telah memberikan beberapa tempat penting yang terkait dengan bahaya sampah plastik yang merawat dunia. Menurutnya, perubahan iklim, hilangnya hidup, dan terkontaminasi termasuk deformasi plastik dari darurat lingkungan dunia.
Haf Faisol, di mana ia menggunakan untuk menggunakan, “kata Hanif faisan6.com, Rabu (1/1/1/1025).
Menurut siswa PBB Country (UNEP), jumlah plastik adalah memasuki periode sekitar tiga kali pada tahun 2040, jika tidak ada upaya.
“Pada tahun 2016, polusi plastik dicatat pada 9-14 juta. 23-27 juta.
Ini karena lingkungan dan kondisi asingnya, serta ancaman besar, terutama di PBB, pada hari 5/14.
“Resolusi ini memungkinkan aturan eksekutif yang tidak dapat diutarakan, yang bermaksud untuk diselesaikan pada akhir pawai, yang mengatakan akan diselesaikan pada akhir Maret.
Dari yang pertama, lanjutkan Hetan, Indonesia berkontribusi pada Negosiasi Inc. Dalam Inc-1 tim Indonesia terus menunjukkan pentingnya prinsip-prinsip perjanjian dan termasuk formal yang diperintah (CBDR).
Setelah itu, terima kebutuhan masing -masing negara, terutama keadaan spesifik seperti tanah, yang lemah untuk surat plastik melalui perbatasan, termasuk Indonesia.
Lanjutkan, jatuh untuk keterampilan topik – Ekonomi dan pendanaan yang diprediksi ke negara -negara berkembang.
Selain itu, Indonesia juga menekankan pentingnya layanan nasional (bayi) sesuai dengan kebutuhan nasional, memperkuat kemajuan plastik dan proses.
Selain itu, Indonesia juga memperkuat penciptaan dana baru yang memadai, terutama untuk mendukung pulau -pulau di pulau itu.
“Kami menekankan keakuratan antara kesempatan untuk terus membersihkan, kesehatan dan tahan lama,” kata Hanif.
Namun, percakapan tidak mencapai kesepakatan yang terkait dengan banyak cerita, seperti modul plastik pertama, asalkan bentuk plastik dan plastik serta format plastik. Perbedaannya adalah sudut pandang antara negara -negara berkembang dan negara -negara berkembang adalah tantangan besar. Residu akhir telah ditunda hingga Inc 52 yang dirancang pada tahun 2025.
Indonesia disublematika menjadi kesepakatan besar dalam percakapan ini sementara masih lebih disukai kebutuhan nasional, sebagai pulau kontaminasi pulau.
“Kami akan terus bergerak berdasarkan prinsip -prinsip kepatuhan dan semangat agung untuk memiliki cara yang valid,” pungkasnya.