Tekan Emisi Karbon, PLN Dedieselisasi Unit Pembangkitan PLTS Hybrid Nusa Penida
Coverage6.com, Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) mempercepat transisi energi untuk membantu pemerintah mencapai tujuan rilis nol pada tahun 2060. Salah satunya menerapkan pengurangan Bali Generation Business Unit (UBP) pada Penid Naked Hybrids.
Direktur PLN Indonesia Edwin Nugraha Putra mengatakan transisi energi ke IP PLN bukan hanya sebuah program tetapi komitmen yang berkelanjutan. Beberapa tindakan perusahaan juga dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor listrik.
“Pengembangan transisi energi bagi kami bukan hanya sebuah program, tetapi telah menjadi komitmen yang berkelanjutan. Penghargaan ini adalah bukti keseriusan kami dalam manajemen energi menurut ISO: 50001,” kata Edwin Rabu (9/10/10/10 /10/10 2024).
Edwin telah mengungkapkan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan emisi karbon di sektor listrik, PLN IP telah melakukan sepotong subjek, serta UBP Bali pada Nusses Penid Hybrid Plt.
“Di Penid Nusa, Bali, beban puncak mencapai 11,3 mW, kami melakukan dueselealization di Nuuda penido hybrid PLTS 3,5 mW, ditambah sistem penyimpanan energi baterai 3 MWh, yang dapat berkontribusi 31 % selama beban puncak. Produksi bersih, sebagai fokus kami adalah untuk menekan tingkat rilis, “kata Edwin.
Edwin melanjutkan, dalam mengurangi emisi karbon di sektor listrik, PLN Indonesia Power juga telah menjalankan program bersama yang merupakan program penggunaan biomassa sebagai generator energi utama. Ini adalah salah satu inovasi dalam mengurangi penggunaan batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Program cofing ini adalah salah satu kemajuan kami dalam mempercepat transisi energi, meningkatkan bagian EBT dalam campuran daya dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh industri listrik,” kata Edwin.
Tindakan kekuatan PLN Indonesia dalam mempercepat transisi energi dunia juga diakui oleh dunia, ini dibuktikan dengan penghargaan bergengsi di Internacional. Artinya, ASEAN Energy Award 2024 (AEA) dijalankan oleh Pusat Energi ASEAN di Ventiane, Laos, yang bertepatan dengan Menteri ASEAN ke-42 dalam Pertemuan Energi (AMEM) dan Forum Bisnis Energi ASEAN ke-24 (AEBF-24).
Melalui 2 unit, IP PLN telah memenangkan 2 penghargaan, seperti PLN IP UBP Bali, dengan judul grid lokal dari ASEAN Renowable Energy Project Award 2024, dari inovasi yang berjudul PLN IP UBP Bali Bali Hibrid Transition Plant ke Deduction di Pulau Penid.
Selain itu, PLN IP UBP Priok juga memenangkan Wakil Manajemen Energi ke -2 dalam Bangunan dan Industri dalam Energi Energi Energi Energi dan Konservasi Praktik Terbaik 2024.
Sebelumnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah membuat berbagai kemajuan dalam memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dan saat ini mempercepat kepatuhan energi hijau untuk nol emisi 2060. Di Asia Tenggara selama lebih dari 29 tahun.
Direktur PLN -Direktur Darmawan Darmawan mengatakan pada saat ini PLN Indonesia Power telah mencapai tingkat perusahaan yang berorientasi masa depan, ini dapat dilihat dalam gerakan bisnis dan komitmen yang kuat untuk membersihkan pengembangan energi di negara ini.
“Pada usia 29, PLN Indonesia Power kini telah berhasil mengubah perusahaan yang diposting oleh latar belakang untuk bergerak maju, saya melihat satu per satu yang dihadapi tantangan dan kekuatan PLN Indonesia berhasil pada hari Jumat (10/10 04/2024) .
PLN Indonesia Power Director Edwin Nugraha Putra telah mengungkapkan bahwa untuk melakukan perjalanan hingga 29 tahun, tidak mudah, PLN IP telah menanggapi berbagai tantangan untuk memenuhi kebutuhan listrik negara. PLN Indonesia Power juga dinyatakan memulai langkah berikutnya, yaitu Transformasi 2.0 setelah sukses dengan transformasi 1.0 tahun ini.
“Seiring bertambahnya usia, kinerja PLN Indonesia Power telah menjadi perusahaan yang lebih berkelanjutan dan terkemuka dan siap menanggapi tantangan dan perubahan dalam lanskap dunia,” kata Edwin.
Menurut Edwin, PLN Indonesia Power menanggapi pertumbuhan tantangan Moonic dan menjadikan perusahaan angka dua -hot di dunia, mengelola energi panas bumi 1.107,5 mW. Selain itu, IP PLN juga berhasil mengembangkan berbagai energi terbarukan baru dan energi hijau alternatif.
Baru -baru ini, Edwin melanjutkan, PLN Indonesia Powe segera menyajikan pembangkit listrik tenaga air 110 MW Jatige (PLTA), pembangkit listrik tenaga surya (PLT) yang mengambang di atas 50 MW dari 60 MW dan 60 MW reservoir, bekerja dengan Global 1 Partners 1
“Dengan mengurangi emisi di sektor transportasi, PLN Indonesia Power telah mampu menyajikan pabrik hidrogen hijau Kamojang, dibangun untuk menjadi pelopor di ekosistem hidrogen, pompa gas hidrogen hilir atau stasiun hidrogen yang terletak di Senayan, Jakarta,” katanya. dikatakan.
Di sisi lain, keberadaan Suralaya 9-10 PLTU, yang membawa produksi katalisme ultra selektif, terus memperkuat kerusakan perusahaan dalam pengembangan pabrik karbon rendah. Suralaya 9-10 PLTU, yang juga merupakan generator hibrida pertama di Indonesia, juga menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau sebagai energi utama.
Saat mempercepat transisi energi, PLN Indonesia Power mengelola Proyek Hijaunesia, yang dimulai pada tahun 2023. Dari pengembangan proyek EBT di 13 lokasi di Indonesia, membangun 12 pembangkit listrik tenaga surya (PLT) dan 1 daya Biatu (PLTB) dengan total kapasitas of of 1.055 MW, dilakukan dalam kelompok untuk mempercepat proses.