Para Ilmuwan Temukan Galaksi Paling Muda dan Jauh dari Bumi
thedesignweb.co.id, Jakarta-Astronomer telah menamai Jades-GGS-Z14-0 Bima Sakti hingga hari ini. Diperkirakan Galaji kurang dari 300 juta tahun setelah Big Bang.
Galaksi Jades-GGS-Z14-0 juga merupakan tata surya yang paling jauh. Meluncurkan halaman Space pada hari Jumat (07/02/2025), Galaxy ditemukan oleh James Webb Angkasa Telescope (JWST).
Penemuan ini adalah bagian dari proyek kasus Pelagalactic dalam JWST, yang bertujuan untuk mengeksplorasi galaksi pertama di dunia. James Webb menonton Jades-GGS-Z14-0 Bima Sakti selama sekitar sepuluh jam.
Spektrum yang dihasilkan menunjukkan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa galaksi berada di Redshift 14.32. Dalam astrologi, pergeseran merah adalah sesuatu di mana cahaya dari benda -benda yang jauh melewati transfer kecuraman tinggi karena perluasan alam semesta.
Redshift canggih ini menegaskan bahwa Jades-GGS-Z14-0 adalah salah satu galaksi tertua. Dengan kata lain, cahaya dari Bima Sakti telah hilang selama lebih dari 13,4 miliar tahun ke dunia.
Dari gambar yang diperoleh, ditemukan bahwa diameter JADS-GGS-Z14-0 adalah lebih dari 1.600 tahun cahaya. Penemuan ini menunjukkan bahwa bahkan di awal dunia, gala ini hebat.
Cahaya yang kita lihat berasal dari bintang -bintang muda, bukan dari produksi di sekitar lubang hitam. Ini menunjukkan bahwa galaksi terdiri dari banyak bintang muda yang cerah.
Penemuan ini juga penting karena menyoroti perbedaan antara sumber cahaya dan kegiatan lubang hitam pada bintang -bintang muda. Jumlah cahaya bintang yang terlihat dari Jades-GGS-Z14-0 menunjukkan bahwa galaksi memiliki jutaan massa matahari.
Di hari -hari pertama dunia, kehadiran galaksi -galaksi besar tersebut menimbulkan pertanyaan baru. Di bawah 300 juta tahun setelah Big Bang, bagaimana dunia menciptakan galaksi besar, besar dan besar?
Teori pembentukan galaksi yang ada menunjukkan bahwa galaksi besar membutuhkan lebih banyak waktu untuk dibuat. Dengan demikian, penemuan ini memberi kita pemahaman dan memaksa para ilmuwan untuk berpikir lagi bagaimana galaksi tumbuh dan berkembang dalam waktu singkat.
Salah satu kapasitas yang menurut para ilmuwan adalah bahwa galaksi memiliki tingkat pembentukan bintang yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya. Jades-GGS-Z14-0 mungkin memiliki bintang Star III, bintang generasi pertama, yang mengandung hidrogen dan helium tanpa zat utama.
Bintang -bintang ini dianggap sangat besar dan pendek, yang akan membuat Bima Sakti terlihat sangat cerah bahkan jika mereka sudah sangat muda. Selain itu, pemeriksaan Jades-GGS-Z14-0 dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang ionisasi dunia, bahwa lampu pertama dari bintang-bintang muda mulai mengionisasi hidrogen di dunia, dan mengakhiri “Zaman Kegelapan” setelah Big Bang.
Dengan mempelajari galaksi seperti Jades-GGS-Z14-0, para ilmuwan dapat lebih memahami bagaimana struktur pertama di dunia diciptakan dan dikembangkan. Penemuan ini juga menunjukkan kompleksitas teknologi yang dimiliki oleh James Webber Space Telescope.
Televisi memiliki kemampuan inframerah yang sangat sensitif, yang mampu menangkap cahaya dari objek pada jarak yang luar biasa, sehingga memberikan pemahaman yang jelas tentang sejarah dunia. Para ilmuwan berharap bahwa penelitian lebih lanjut dapat menemukan galaksi yang lebih mirip, yang dapat membantu kita membersihkan teori -teori dunia kita.
(Tifihi)