WEB NEWS Sejarah Baru Kesehatan: Operasi Bypass Jantung Pertama di Tanjung Pinang
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kepulauan Riau (Kebri) menorehkan sejarah baru dan membanggakan di dunia kesehatan. RSUD Ahmad Tabib Tanjung Penang berhasil melakukan operasi bypass jantung pertama di wilayah tersebut, menandai sebuah langkah maju dalam layanan kesehatan yang hingga saat ini hanya dapat dinikmati di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Pada 13 dan 14 September 2024, dua pasien berusia 51 dan 63 tahun dioperasi selama 3-4 jam. Keberhasilan ini memberikan harapan baru tidak hanya bagi pasien tetapi juga seluruh masyarakat Kepri.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, mengungkapkan rasa bangganya. “Kita bisa melihat operasi jantung terbuka di RS Tanjung Penang. Sebelumnya kita hanya bisa membayangkan,” ujarnya pada tahun 2024, mengutip Sehat Negirik. Sabtu, 21 September.
Keberhasilan ini diraih berkat dukungan berbagai negara, khususnya Rumah Sakit Kardiovaskular Harapan Kita (RSJPD) Jakarta dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Dr. mahar Martjon. Sebagai bagian dari program sosialisasi, tim dokter di Jakarta bekerja sama dengan RSUD Ahmad Tabib untuk menyiapkan semua perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmed pun mengucapkan terima kasih atas capaian tersebut. “Alhamdulillah sekarang kami bisa melakukan operasi jantung. Ini kemajuan yang luar biasa,” antusiasnya.
Dengan langkah ini, masyarakat Kepri tidak perlu lagi bepergian jauh ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mereka perlukan.
Di masa lalu, banyak pasien harus dirujuk ke rumah sakit di kota-kota besar, yang tidak hanya menambah beban fisik tetapi juga menambah biaya.
Menkes juga menekankan pentingnya pemerataan pelayanan kesehatan, “Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pemerintah telah mengirimkan laboratorium kateter ke 244 kabupaten/kota, dengan Tanjong Penang menjadi salah satu wilayah yang mampu dijangkau. . Ahli jantung”.
Tentu saja, perjalanan untuk meningkatkan layanan kesehatan di bidang ini bukannya tanpa tantangan. Banyak daerah di Indonesia yang masih kekurangan fasilitas tersebut, dan kurangnya dokter spesialis menjadi kendala utama. Namun, Kementerian Kesehatan berencana untuk mengatasi masalah ini dengan menawarkan beasiswa ke luar negeri kepada para profesional medis masa depan.
Ketua Tim Pemberdayaan Jaringan Rujukan Kardiovaskular Dr. Hanando Andriantoro menegaskan, menjuarai Tanjong Penang merupakan langkah yang sulit, namun hasilnya sangat memuaskan.
“Kami meminta RSUD Ahmad Tabib untuk keluar dari zona nyaman. Itu hal yang sangat sulit, tapi alhamdulillah kami berhasil,” ujarnya.