THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Berita

Atasi Banjir, Pramono Anung Bakal Naturalisasi 34 Bidang Lahan di Cipinang Melayu

Banjir bendera6.com, banjir Jakarta adalah salah satu masalah utama yang sering dihantui oleh banyak daerah Jakarta, termasuk daerah Cipina Melayu, East -Yakarta. Ya, setiap kali musim hujan tiba, bubur menghantam area perumahan dan menyebabkan kerugian material yang terganggu.

Ketika kondisi ini terlihat, kandidat gubernur nomor 3 Jakarta, Pramony Anung, berfokus pada pembersihan dua titik untuk mengurangi risiko banjir di daerah Melayu di daerah Jarka timur. Dia mengatakan kedua titik itu adalah tepi sungai Sunter dan penanganan maksimum saluran banjir timur (BKT).

“Karena jika itu bagus di sini, tetapi BKT masih tertahan, itu masih menjadi masalah,” katanya.

“Seseorang kemungkinan seseorang akan dengan cepat melakukan naturalisasi 34 ladang tanah setelah masa pemerintahan gubernur sebelumnya,” Pramono Anung menjelaskan.

Dia mengatakan tanah yang dimiliki dan mengumpulkan data dan menandatangani bagian yang terpengaruh dari naturalisasi sungai.

“Terutama jika itu bukan tanah lebar dari 34 bidang. Jadi perhitungannya bisa dilakukan,” kata Pramono.

Di masa lalu, Pramono berjanji untuk mengatasi masalah banjir saat memenangkan pemilihan Jakarta. Tetapi menurutnya, pemerintah pusat tidak dapat menggunakannya dengan masalah banjir di Jakarta.

“Jadi untuk hujan Jakarta atau banjir, penanganannya harus dimasukkan dalam pemerintah pusat,” katanya di rumah pribadi Pramony, Kemang, Jarka selatan pada hari Jumat (27.09.2024).

Pramono mengatakan bahwa pemerintah pusat telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi banjir di Jakarta. Dia mencatat pembangunan waduk di Ciawis dan Suhmah, yang dianggap efektif dalam mengurangi banjir di Jakarta.

“Pemerintah pusat membangun Sukama dan Ciawis memiliki dua reservoir utama, itulah sebabnya ia dibanjiri di Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Pramono mengatakan pemerintah Jakarta perlu melakukannya untuk mengoptimalkan operasi bom air.

“Tapi tidak terlalu banyak, Jakarta sendiri, bom itu sekarang harus disiapkan oleh Anco, Marina, Sentg, serta (siap),” katanya.

Selain itu, penyelesaian perbaikan gipsum atau Sudan.

“Sekarang hampir siap,” katanya.

Menurutnya, beberapa tempat yang diperintahkan di masa lalu mulai menolak. Sekarang ada titik banjir baru karena area infiltrasi yang digunakan untuk membangun apartemen atau fasilitas publik lainnya. Dia bilang dia perlu mendapatkan perhatian.

“Ini adalah masalah baru dan harus diatasi,” katanya.   

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *