Ahli: Perubahan Iklim Membuat Durasi 1 Hari Terasa Lebih Panjang
LIPUTAN6.com, Jakarta – Kami pikir itu 24 jam sehari. Namun, pada kenyataannya, jumlah waktu yang diperlukan untuk berputar pada sumbu.
Para ahli mengatakan bahwa tingkat total rotasi bumi telah melambat dari waktu ke waktu, mengutip halaman MentalFlss pada hari Sabtu (23.1.2024).
Sekitar 1 miliar tahun yang lalu, Bumi membuat rotasi lengkap dalam 19 jam. Selama dinosaurus Jurassic, yang berlangsung dari sekitar 199 hingga 145 juta tahun yang lalu, hari -hari berlangsung hampir sama panjangnya dengan saat ini, yaitu sekitar 23 jam.
Sekarang dua studi baru menunjukkan bahwa hari -hari akan terasa lebih lama dan tidak hanya melalui proses alami, tetapi juga melalui proses basi manusia.
Menggunakan jaringan saraf untuk mengukur data geofisika yang kompleks dari seluruh dunia, sebuah artikel yang diterbitkan di Nature Geoscience dan mungkin akan meningkat selama berabad -abad mendatang.
Ketika lapisan es Chacctic dan Greenland meleleh dari suhu global yang lebih tinggi dan faktor -faktor lainnya, lautan mencakup nada air yang tak terhitung jumlahnya dan tertarik pada khatulistiwa.
Massa tambahan di tengah planet ini menonjol dan memperlambat laju rotasi bumi, yang memperluas jumlah waktu yang dibutuhkan untuk rotasi lengkap.
Dalam studi selanjutnya, yang diterbitkan di bagian National Academy of Sciences, proyek -proyek bahwa pembayaran es kutub disebabkan oleh pemanasan global [lama -tahan lama].
Meskipun perubahan ini tidak terasa sama sekali, kita dapat mulai menyadari konsekuensinya.
Diharapkan bahwa memperlambat kecepatan tanah yang diprediksi akan mempengaruhi ruang. Menurut Benedict Suli, profesor Institute of Geodes dan Photograms di Zurich, Swiss dan salah satu penulis artikel tentang geologi alam dalam pernyataan yang ditentukan:
“Meskipun rotasi bumi berubah perlahan, efek ini harus diperhitungkan saat menavigasi ruang. Misalnya, ketika mengirim celah ke pendaratan di planet lain.”
Selain itu, untuk membuat hari lebih lama, redistribusi bumi dari pencairan es juga dapat menyebabkan perubahan pada sumbu bumi atau kemiringan matahari, yang membuat planet kita berayun.