Berita

THE NEWS Deru Mesin di Sirkuit Mandalika Memacu Ekonomi Warga Lokal dan Industri Pariwisata

thedesignweb.co.id, Jakarta Kehadiran Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika turut menggairahkan perekonomian masyarakat lokal Mandalika dan industri pariwisata di Indonesia.

Ramlah, salah satu penjual BBM di retail dan Sayuk Wibawati, penjual oleh-oleh khas Lombok, angkat bicara mengenai dampak pembangunan Sirkuit Mandalika dan berbagai event internasional yang digelar kebanggaan bangsa Indonesia.

Di pinggir jalan, Ramlah bertemu dengan seorang pelanggan. Wanita berhijab hitam itu menghampiri empat bule yang memarkir tiga sepeda motor matic di aspal. Tangan kiri memegang corong lebar, tangan kanan memegang botol kaca berisi bensin. Wanita paruh baya itu kemudian menyerahkannya kepada bule berkemeja putih yang terus tersenyum.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, pedagang bensin siang ini tidak menuangkan bensin ke tangki sepeda motor pelanggan. Dia terdiam dan memperhatikan orang asing itu menuangkan minyaknya sendiri ke dalam corong. Wanita itu tak sadar kalau pelanggannya adalah orang papan atas: pembalap Moto2 asal Spanyol, Marcos Ramirez.

Ramlah baru mengetahui bule yang membeli botol bensin tersebut adalah orang terkenal setelah videonya viral di media sosial. Marcos Ramirez yang saat itu sedang asyik mengendarai sepeda motornya di Sirkuit Jalan Internasional Pertamina Mandalika, mengunggah rekaman momen membeli bensin di Instagram pada 11 Oktober 2023.

“Saya tidak tahu siapa ini. “Saya baru tahu saat ponsel saya sedang sibuk, saya bilang ke anak saya,” kata Ramlah.

Warga Desa Kuta, Punjut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sudah terbiasa dikunjungi pelanggan asing di lapaknya. Maklum, sejak pemerintah membenahi kawasan tersebut, jumlah wisatawan mancanegara yang datang semakin meningkat, terutama sejak digelarnya balapan MotoGP.

Ramlah mengaku kerap mengajak orang asing berbelanja di warungnya. Namun, dia tidak membeda-bedakan pelanggan. Ramlah masih menjual bensin dengan harga Rp 12 ribu per liter. Biasanya gajinya lebih tinggi, hingga Rp 50 ribu per liter bensin.

“Mungkin karena kamu kasihan padaku,” canda Ramlah.

Presiden Jokowi meresmikan Sirkuit Mandalika

Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 12 November 2021, Sirkuit Mandalika sudah berkali-kali menjadi tuan rumah balap motor kelas dunia. Lintasan sepanjang 4,31 meter ini sudah tiga kali menjadi tuan rumah ajang World Superbike. Sirkuit 17 tikungan ini juga menjadi tuan rumah ajang Moto2 dan MotoGP pada tahun 2022 dan 2023. Ajang serupa juga akan digelar pada 29 September 2024.

Ajang MotoGP memang sebuah magnet. Penonton dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke Mandalika sekaligus. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyebutkan acara tersebut dihadiri secara langsung oleh 102.801 penonton pada tahun 2022. Tahun berikutnya, disaksikan secara langsung oleh 102.929 orang, melampaui target yang ditetapkan sebanyak 80.000 penonton. Tahun ini, targetnya 110.000 penonton yang akan berpartisipasi secara langsung.

Hanya itu yang terjadi. Jutaan pasang mata dari seluruh dunia pun menyaksikan MotoGP Mandalika di layar kaca. Data ITDC mencatat perhelatan MotoGP tahun lalu di sirkuit Mandalika disiarkan langsung di 200 negara dengan penonton terkonfirmasi mencapai hampir 500 juta orang. Tentu ini menjadi kampanye besar bagi Mandalika dan Indonesia.

Perlombaan sedunia ini sebenarnya bukan sekedar roda di atas kuda besi yang berputar di lintasan. Laju balap sepeda motor di rel kereta api berdampak pada perekonomian warga NTP. Lihat saja Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid yang selalu ramai saat balapan. Tahun ini bandara akan buka 24 jam sehari. Bisnis maskapai penerbangan dan biro perjalanan tentu ramai. Mungkin Anda tidak bisa tidur.

Nasib baik juga dialami oleh bisnis hotel dan kuliner. Rombongan pesepeda dan penonton sangat membutuhkan tempat menginap dan makan selama berada di Mandalika. Tahun lalu, okupansi hotel berbintang di kawasan Mandalika mencapai 100 persen saat gelaran MotoGP 2023.

“Hal ini disampaikan kepada saya oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta asosiasi hotel di sekitar Mandalika,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamalludin Maladi.

Gelaran MotoGP mendukung konsep sport pariwisata di Mandalika. Selain karir yang sukses, pariwisata dan ekonomi juga didorong. ITDC mencatat lebih dari 300 UMKM NTB terlibat di ajang MotoGP 2023.

“Kami optimistis dampak perekonomian nasional dari ajang MotoGP dapat melebihi pencapaian tahun lalu yaitu lebih dari Rp 4,5 triliun,” ujar Presiden ITDC Ari Respati.

Roda balap menggerakkan perekonomian, baik bagi pengusaha besar maupun yang menjalankan usaha skala mikro. Deru mesin kereta api membuat dapur warga Mandalika, termasuk usaha kecil seperti Ramlah, berkeringat.

Simak juga kisah sukses Sayuk Wibawati. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan oleh-oleh di Lombok merasakan langsung berkah pembangunan di Mandalika. Usaha roti kering berbahan dasar biji-bijian khas Lombok sudah banyak berkembang dan kini sudah dikenal hingga ke luar negeri. Titik balik Sayuk terjadi saat WSBK dan MotoGP pertama kali digelar.

“Selama MotoGP, omzet yang didapat saat event mencapai Rp 500 juta. Nah, sejak saat itu usaha saya terus berkembang dan produk kami semakin dikenal sebagai oleh-oleh khas Lombok,” kata Sayuk saat diterima tim Wakil I di Jl. kantor staf Presiden di Gedung Bina Graha, Jakarta, pada Rabu 8 Mei 2024.

Namun Mandalika bukan sekadar perlombaan. Lingkaran tersebut merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan pada tahun 2014. Mandalika juga menjadi salah satu dari lima destinasi super prioritas yang menjadi pusat pengembangan, bersama Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di Sumatera Utara, dan Labuan Bajo di Jawa Tengah. Nusa Tenggara Timur, dan lingkungan hidup di Sulawesi Utara.

Tersebar seluas 1.035,67 hektar, KEK Mandalika menyimpan segudang pesona. Menghadap langsung ke Samudera Hindia, kawasan ini memiliki garis pantai sepanjang 7,2 kilometer. Destinasi dengan pantai berpasir putih dan perbukitan indah ini diharapkan bisa menjadi akselerator pariwisata NTB.

Sirkuit ini dikelilingi oleh berbagai destinasi indah. Di antaranya Bukit Merese, Bukit Seger, Desa Wisata Sade dan Ende, Pantai Kuta, Pantai Mandalika, Pantai Tanjung Aan, dan Pantai Seger.

Diresmikan oleh Jokowi pada Oktober 2017, kawasan ini memiliki konsep pengembangan wisata ramah lingkungan dengan membangun atraksi wisata. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan, termasuk sirkuit balap kelas dunia. KEK Mandalika diharapkan dapat menarik investasi sebesar Rp28,63 triliun pada tahun 2030 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 587 ribu pada tahun 2025.

Sejak berdirinya KEK Mandalika, kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, kunjungan wisatawan NTB tercatat sebanyak 1.629.122 orang. Pada tahun 2015 melonjak menjadi 2.210.527. Setahun kemudian naik lagi menjadi 3.094.437. Angka ini kembali meningkat pada tahun 2017, menjadi 3.761.686. Namun jumlah tersebut menurun pada tahun 2018 menjadi 2.812.379 akibat gempa.

Kunjungan wisatawan kembali meningkat pada tahun 2019 dengan angka 3.706.352. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, jumlahnya turun menjadi 400.595. Pada tahun 2021, secara bertahap akan meningkat menjadi 964.036. Pada tahun 2022, seiring membaiknya situasi pandemi dan digelarnya MotoGP, kunjungan wisatawan ke NTB meningkat menjadi 1.376.295 orang. Sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi 1.576.564 orang.

Banyaknya kunjungan wisatawan turut mendorong perekonomian, termasuk para pelaku usaha seperti Sayuk yang datang ke Kantor Staf Presiden untuk berbagi kisah sukses dampak pengembangan KEK Mandalika. Menurut Sayuk, KEK Mandalika akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor UMKM lokal. Pendiri Nutsafir Cookies ini yakin tanpa KEK Mandalika, usahanya tidak akan berkembang seperti saat ini.

“Karena produk saya erat kaitannya dengan pariwisata. “Saya berharap pengembangan KEK Mandalika terus berlanjut dan banyak diselenggarakan event-event bertaraf internasional,” kata Sayuk.

Warga Lombok lainnya yang mensyukuri perkembangan Mandalika adalah Ely Solihin. Ia mengatakan, pengembangan kawasan, khususnya sirkuit balap, telah memperkuat perekonomian daerah. 12 tahun lalu, ia tak menyangka Mandalika akan menjadi tempat yang menarik perhatian.

“Sungguh suatu kebanggaan dan tidak pernah kita bayangkan akan seperti ini, lahan tandus dan tidak produktif kemudian disulap menjadi tempat yang menarik magnet seluruh dunia,” kata Solihin.

Dampak ekonomi yang dirasakan Ramlah dan Sayuk adalah apa yang diharapkan dari berdirinya KEK Mandalika. Perkembangan ini telah meningkatkan taraf hidup masyarakat, seperti harapan Jokowi saat meresmikan tempat ini tujuh tahun lalu.

“Kita ingin ini menjadi tempat yang besar bagi pariwisata Indonesia yang berdampak pada NTB,” tegas Jokowi.

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *