STR Seumur Hidup, Strategi Pemerataan Dokter Spesialis di Indonesia
LIPUTAN6.
Langkah ini merupakan bagian penting dari kepuasan kebutuhan dokter yang berspesialisasi di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan layanan kesehatan minimal.
Kurangnya dokter khusus telah menjadi tantangan besar di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, dalam transfer STR pada 16 Desember 2024, mengungkapkan bahwa kekurangan ini berdampak langsung pada layanan kesehatan masyarakat.
“Seluruh dunia kekurangan dokter, Indonesia juga kekurangan dokter. Seorang direktur RSUD memberi tahu saya banyak orang meninggal karena tidak ada dokter yang bisa mengelola. Setelah adaptasi dokter, mereka meminta dokter kepadanya diputuskan karena spesialis Indonesia Indonesia diperlukan, ”kata Menteri Kesehatan.
Program adaptasi ini menawarkan lulusan lulusan asing untuk berkontribusi pada negara tersebut. Dokter menjalani proses adaptasi berdasarkan Facyanks, yang dirancang untuk menjamin keterampilan mereka dengan standar nasional.
Pada Desember 2024, ada 32 dokter khusus yang berlokasi di berbagai daerah di Indonesia. Mereka berasal dari tujuh spesialisasi, termasuk anak -anak khusus, kedokteran internal, OBGYN, bedah plastik, ortopedi dan trauma.
Sebanyak 3 spesialis ortopedi dan trauma yang telah menyelesaikan adaptasi pada bulan November 2024 dan menerima STR untuk kehidupan (sertifikat pendaftaran), yaitu: Einstein Yefta Endoh, lulusan Filipina, bertugas di Rumah Sakit Regional Odsk, Sulawesi Utara Anastasia AproTo, lulusan Filipina, bertugas di Rumah Sakit Regional Cut Meutia, Aceh Dr. Ikhwan, lulusan di Malaysia, melayani Dr. Fauziah, Aceh
Salah satu lulusan program adaptasi adalah Dr. Kelvin Marwali, sp. PD, lulusan kedokteran internal Rizal Medical Center, Filipina. Selama dua tahun, bertugas di Rumah Sakit Regional Palmatakian, Anambas, Kepulauan Riau, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk fasilitas medis yang terbatas dan kebutuhan untuk memahami budaya lokal.
“Setiap orang adalah tantangan, tetapi saya sangat bersyukur dapat memberikan bantuan medis dan juga belajar banyak dari budaya dan kehidupan mereka. Pengalaman ini sangat memperkaya karier saya,” kata Dr. Kelvin.
Di situs misi, Dr. Kelvin telah memanipulasi kasus parah, seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan uronefro. Ini juga berperan dalam meningkatkan kapasitas staf medis lokal, memastikan bahwa orang menerima layanan kesehatan meskipun fasilitas terbatas.
Harapan hidup STR untuk adaptasi dokter mencerminkan pengakuan kemampuan mereka dan pentingnya berkontribusi pada diaspora Indonesia ke sistem kesehatan nasional. Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin berharap bahwa lebih banyak diaspora Indonesia akan bergabung dengan program ini.
“Kebutuhan dokter yang berspesialisasi di Indonesia sangat tinggi. Saya bertanya kepada 7 yang lulus dari 32 yang sedang dalam proses untuk berbagi cerita dengan teman -teman Diaspora atau dokter Indonesia di luar negeri untuk kembali ke Indonesia dan melayani orang yang membutuhkan, ”kata.
Untuk mendukung dokter adaptasi, pemerintah menawarkan insentif untuk nilai yang diatur tergantung pada lokasi penempatan, mulai dari PR. Stimulasi ini harus menjadi motif tambahan bagi dokter untuk melayani di daerah yang membutuhkan.
Kementerian Kesehatan bertujuan bahwa hingga 100 lulusan khusus asing dapat bergabung dengan program adaptasi selama tahun depan. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah staf medis, tetapi juga meningkatkan distribusi akses ke layanan kesehatan yang berkualitas di semua penjuru Indonesia.
Program adaptasi ini adalah bagian dari visi Indonesia untuk Golden Generation 2045, menciptakan layanan kesehatan yang komprehensif yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai daerah. Dengan dukungan staf medis diaspora dan pembangunan kapasitas petugas kesehatan setempat, optimisme untuk layanan kesehatan yang lebih baik terus meningkat.