Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Ditargetkan Tuntas Tahun 2025
LIPUTON 6.com, pasar utama dalam larangan Banungi, asrama dan asrama yang kompleks.
Asisten Pekerjaan Sosial dan Ekonomi di Banayangi, Dwino mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Umum (PUPR) menandatangani perjanjian kerja dengan pekerjaan.
“Tanda tangan direktur CIPTA, direktur Direktur Cipta, direktur infrastruktur strategis CIPTA, mengatakan bahwa tanda tangan Baniki GK Sugirah Online, mengatakan,” tanda tangan itu diberikan. (2/10/2024).
Pusat Infrastruktur Pemukiman Regional Jawa Timur M. M. Infanteri Kolonel Wahu Hadi Sorenry juga menghadiri tanda tangan terhadap Kepala Reva Santrodinningraut Brivajaya Kodam.
Dwiynto mengatakan bahwa kebangkitan pasar utama dan asrama Inggris adalah tugas penting karena kedua bangunan itu akan menjadi tanda baru dari kegiatan ekonomi rakyat dan tanda pariwisata baru, yang pasti akan membawa ekonomi wilayah tersebut.
Di antara.
“Kami menghargai dukungan dari kementerian PUPR yang menyediakan anggaran untuk menggantinya lagi. Kami berharap proses ini akan baik dan lancar,” kata Sugirah.
Pasar utama Banika akan berubah sendiri di total area sekitar 1 hektar (sisi utara dan selatan). Akhirnya, akan ada bangunan dua -toko di pasar dengan arsitektur spesifik Pradeep, Banawangi. Pasar dibagi menjadi pasar kering dan di area memasak, dilengkapi dengan total 700 kios/unit kios dan bangunan parkir.
“Bagian depan pasar, jalan aspal juga akan diganti dengan trotoar. Di masa depan kami berharap untuk menjadi pusat resep baru,” kata Sugirah.
Pada 7767676, koloni Belanda yang dibangun oleh pemerintah adalah salah satu bangunan warisan budaya di kamar tidur yang curang di Banayangi. Bangunan itu kemudian dibawa oleh Kantor Perdagangan Perusahaan India Timur Inggris ke Kantor Kabel Jaringan Telegram Bawah Air Abad ke-8. Australia ke Eropa.
Kamar tidur suku akan direhabilitasi dan akan menjadi tanda baru dari tujuan pariwisata sejarah dan budaya di gudang, karena mempertahankan bentuk asli bangunan Inggris dengan perawatan budaya.
“Semoga proses mengubah hidup akan baik dan berakhir dalam waktu,” Sugirah menyimpulkan.
(*)