Global

WEB NEWS Israel Perluas Tujuan Perang, Sinyal Eskalasi dengan Hizbullah

thedesignweb.co.id, Tel Aviv – Negara Israel memperluas tujuan perangnya. Termasuk penarikan warga wilayah utara yang dievakuasi akibat serangan Hizbullah di Lebanon. Pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini

Kantor Netanyahu menyatakan hal itu dikonfirmasi dalam rapat Kabinet Keamanan yang digelar pada Senin malam (9/9/2024).

Pasukan Israel telah saling bertukar serangan dengan Hizbullah hampir setiap hari sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza.

Puluhan ribu orang Israel melarikan diri dari kota-kota. sepanjang perbatasan utara yang rusak berat akibat tembakan roket. Dan mereka tidak kembali.

Sebelumnya pada hari Senin, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan kemungkinan tercapainya kesepakatan semakin kecil. Sebab, Hizbullah tetap bersekutu dengan Hamas dan menolak mengakhiri konflik.

“Oleh karena itu, satu-satunya cara yang tersisa untuk memastikan masyarakat Israel utara kembali ke rumah mereka adalah melalui tindakan militer,” kata Gallant, menurut The Guardian, Rabu /9).

Para pejabat Hizbullah sebelumnya menekankan bahwa kelompok itu akan mundur jika ada gencatan senjata di Gaza. Sementara itu, Israel menegaskan tidak akan membiarkan mereka tetap berada di wilayah perbatasan selatan Lebanon.

Kekerasan antara Israel dan Hizbullah telah menewaskan ratusan orang. Kebanyakan dari mereka adalah anggota Hizbullah di Lebanon. dan puluhan warga sipil dan tentara di pihak Israel. Pertempuran juga memaksa puluhan ribu orang dari kedua belah pihak mengungsi.

Menurut Kementerian Pertahanan Israel Galant bertemu dengan Duta Besar AS yang berkunjung, Amos Hochstein, pada hari Senin. Untuk membahas operasi militer melawan Hizbullah dan negara Israel yang dilindungi dari serangan lintas batas, Gallant sebelumnya berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. dan berkata saat itu Mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik sudah “habis”.

Meskipun negosiasi berulang kali dilakukan oleh Amerika Serikat AS akan menjadi mediator. Amerika Serikat, Qatar dan Mesir menginginkan gencatan senjata di Gaza. Tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam diplomasi yang bertujuan menghentikan pertempuran antara Hizbullah dan Israel.

Menteri Luar Negeri Anthony Blinken melakukan perjalanan ke Mesir pada hari Selasa. Ini merupakan perjalanannya yang ke-10 ke Timur Tengah sejak perang dimulai tahun lalu. Blinken tidak memiliki rencana publik untuk pergi ke Israel dan bertemu Netanyahu selama perjalanan tersebut.

Gedung Putih mengatakan pihaknya kini bekerja sama dengan mediator Mesir dan Qatar untuk mengajukan proposal akhir yang diperbarui guna mencoba membawa Israel dan Hamas ke gencatan senjata setidaknya selama enam minggu.

Sementara perkembangan lainnya, pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mengatakan pada hari Senin bahwa Kelompoknya memiliki sumber daya untuk terus memerangi Israel. Hal ini didukung oleh sekutu regional yang didukung oleh Iran. Hal itu disampaikan Sinwar dalam suratnya kepada Houthi di Yaman.

“Kami siap berperang besar,” kata Sinwar, yang kini menjadi pemimpin Hamas. Setelah pembunuhan Ismail Haniyeh menulis

Dia menambahkan: “Upaya kami ada pada Anda dan kelompok. di Lebanon dan Irak untuk menghancurkan musuh dan mengalahkannya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *